Misi Balas Dendam Episode 21
Mencapai klimaks
Tubuhnya kembali merasakan sesuatu karena dengan paksa edward menyedot payudara Neti mencapai klimaks nya lagi… Lalu salah satu penjahat pun memasukan kontol yang ukuran besar kedalam mulut membuat napas Neti makin berat….tubuhnya terus terhentak diserang di berbagai tempat sensitifnya.
Fina hanya bisa menutup matanya … Tubuhnya melemas… Dia pasti akan merasakan hal seperti itu cepat atau lambat…. Wili pun menikmati pemandangan anak buahnya yang mengasak tanpa ampun Neti…. Bahkan diapun beberapa kali mengocok kontol tak tahan melihat keadaan ini.
Selanjutnya Marco melepaskan penetrasi dari dalam vagina neti dan mengarahkan kontolnya ke muka neti dan menyemprotkan sperma di dalam wajah cantik neti… Neti pun mulai kelimpungan mendapat banyak serangan sekaligus … Akhirnya pingsan tak mampu bertahan dengan sensasi luarbiasa ini.
Tapi anak buah Wili memaksa membangunkan kembali Neti dengan siraman air ke wajah dan tubuhnya….entah sudah beberapa kali Neti pingsan akibat pertempuran ini… Bahkan sekarang tubuh Neti hanya pasrah menerima serangan apapun… Baik mulut, payudara, vagina dan anus sudah penuh dengan cairan kental berwarna putih…. Dengan bau khasnya yang menyengat.
” hentikan dulu…”
teriak Marco yang melihat tubuh Neti kejang-kejang.
” Net….Net ”
teriak Fina melihat tubuh Neti terus kejang.
Tidak beberapa lama tubuhnya tidak menunjukan kejang lagi… Salah satu mendekati Neti mengecek keadaannya.
” bos wanita ini sudah meninggal ”
ucap pria itu.
” apaa… ”
teriak Wili kaget.
Mereka yang belum mendapat bagian kenikmatan
Beberapa penjahat yang belum mendapat bagian dari kenikmatan tubuh Neti mencurahkan emosi dengan menendang tubuh yang tak berdaya itu berulang kali.
” hentikaaan… Dia sudah tak bernyawa lagi…. ”
ucap edward menghentikan teman-temannya.
” buang mayat ini…”
ucap Franz kepada pria yang mengecek keadaan Neti.
Dia pun menarik tubuh tak berdaya itu keluar dari gudang.
“Memang bodoh… Wanita ini belum tewas… Aku bisa menikmatinya sendiri….”
ucap pria yang menarik tubuh Neti keluar gudang…. Dan membawanya ke sebuah ruangan yang menjadi mess untuk pekerja di gudang ini…. Meletakkannya di kasur… Dan mengunci pintu dari dalam.
Mata Fina hanya terpaku… Dia masih tak percaya akan kematian dari sahabat nyaa.
“Oke pesta wanita telah selesai …. Mari kita berpesta yang sesungguhnya…”
ucap Wili Mengambil sebuah botol dan beberapa paket narkoba.
” bagaimana bos kami belum kebagian mencicipi tubuh wanita itu, kontol kami masing tegang… Lalu wanita itu bagaimana…?????? ”
ucap salah satu penjahat.
” dia milik bos..”
bentak Marco.
Akhir semuanya terdiam.. Tak berani melawan marco yang bertubuh menyeramkan.
” oke.. Kita panggil saja wanita penghibur…”
teriak Wili mengambil handphone dan menelpon seorang gigolo untuk memesan pelacur.
Segera mendapatkan sorakan dari para anak buahnya… Fina hanya bisa menyaksikan ini sambil menangis tak henti- hentinya….dia memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini.
POV ALEX
Ku pacu motor ku menuju ke sebuah rumah yang terdapat di pojok kota … Menyendiri dan megah… Ku hentikan motor… Dengan tetap mengunakan helm mendekati rumah yang terlihat di jaga oleh dua orang satpam.
” maaf ada perlu apa… ”
ucap satpam pertama mendekatiku ku.
” pergi dari sini sekarang …”
dorong satpam pertama itu karena aku hanya diam tak mengucapkan satu kata pun dan terus bergerak menuju rumah.
” sudah usir saja laki- laki itu..”
teriak satpam kedua yang asik meminum kopinya.
Karena heran temannya yang tak kunjung mengusirku … Satpam itu coba Mendekatiku dan satpam pertama.
” kurang ajar…”
teriaknya melihat temannya sudah berlumuran darah ditusuk pisau dan aku pun terus memutar pisau itu dalam perut satpam pertama.
Serangan satpam kedua pun terhenti saat pisauku menembus lehernya membuatnya kejang-kejang seperti ayam yang di potong… Ku cabut pisauku mengendong satpam pertama dan menarik satpam kedua ke dalam sebuah tong sampah besar dan memasukannya ke sana.
Kujilati pisau yang bertaburan darah dari kedua pisau itu… Aku mendekati ruangan satpam kulihat tiga orang sedang tertidur lelap…. Aku meloncat dan menusukkan kedua pisauku keperut kedua satpam yang tertidur…. Kutusuk berulang- ulang di setiap tubuhnya…. Bahkan mereka tak sempat menjerit.
Satpam ketiga yang terbangun… Masih bingung dengan apa yang dia lihat… Tapi aku tak membuang waktu ku kembali cabut golokku dan menghempaskan ke lehernya hingga terputus… Ku tinggalkan tempat satpam itu dengan darah segar mengalir di lantai…. Aku makin mendekati rumah itu.
Kulihat ada lima orang sedang bersenang-senang dengan minuman ditangan mereka…. Kutebas meraka satu-persatu … Pria terakhir lari melihat ke empat temannya meregang nyawa semua.
Aku segera melemparkan pisauku ke kaki kirinyaa…ku dekati pria yang mengerang kesakitan dan berusaha mencabut pisau ku… Aku pun langsung menusukan pisau kedua ku di kepala pria itu … Membuat pria itu langsung rubuh … Aku sangat menyukai hal ini… Senyum merekah di bibirku menandakan aku menyukainya melihat mereka berlumuran darah.