Misi Balas Dendam Episode 21
Meringkus satu persatu
Tubuhnya langsung lemah… Ku tahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai…. Mengendongnya kesudut ruangan….aku segera melakban mulutnya dan kedua matanya pun ku lakban…. Kemudian aku memborgol tangannya di punggung dan mengikat kakinya…. Aku sedikit bermain dengan payudaranya yang masih tersembunyi dipakaiannya…. Kemudian aku sadar aku harus bergegas pergi dari sini…. Ku buka pintu berlahan-lahan… Mengintip keadaan di luar sana… Sudah sunyi… Jadi aku langsung menuju jendela tempat ku masuk tadi.
Aku mengunakan langkah seribu… Namun Saat melewati salah satu ruangan aku melihat seorang wanita sedang melepaskan pakaian kerjanya… Hanya menyisakan BH dan rok spannya….membuatku berhenti untuk memperhatikan pemandangan indah ini…
Ku letakkan tubuh Ana menyender di dinding dan mendekati wanita itu perlahan-lahan … Wanita ini bukan wanita perawat tadi … Aku tahu saat masuk keruangan ternyata berisi obat-obatan yang sangat banyak… Aku tahu dia pasti apoteker…. Ku letakkan stungun ku di pinggang yang tak tertutup pakaian.
Tubuhnya langsung lunglai… Ku tangkap tubuhnya aku melakban mulut nya dan matanya kembali… Kuikat tangan dan kakinya … Ku putuskan membawa apoteker ini juga bersama ku sebagai hadiah untuk Alex…Lalu ku bopong pergi wanita ini dari ruang penuh obat ini dan Aku juga membopong dr.Ana yang masih tak sadarkan diri… Mereka berdua cukup berat… Aku berhasil menemukan jendela tempat ku masuk…. Aku keluarkan mereka berdua satu-persatu dari klinik melalui jendela itu secara perlahan-lahan.
Kemudian aku kembali memanjat pagar dengan bantuan tali yang terpasang . tapi kali ini tak semudah saat masuk aku harus membopong wanita … Benar-benar menguras tenagaku.
Melakukannya dengan cepat
Kedua wanita itu ku senderkan di semak-semak samping selokan…aku kembali memanjat untuk mengambil tali pengaitku… Mengulungnya dan meletakkan ke tasku kembali… Kemudian aku turun kembali dan membopong kedua wanita tersebut…. Menuju mobilku yang telah menunggu…. Ku masukan mereka kemobil… Kemudian ku letak si apoteker di kursi paling belakang dan ku letakkan bu dokter di sampingku.
Ku lajukan mobilku dengan cepat… Menuju sebuah penginapan yang sangat jauh dari hingar bingar kota pelajar ini disini sangat hening… Aku sengaja menyewa rumah ini … Untuk melancarkan misiku.
Aku pindah kan kedua calon budakku ke mobil asliku… Karena mobil ini hanya aku sewa untuk menjalankan penculikan saja.
Tubuh si apoteker mulai mengeliat… Sepertinya dia akan sadar… Jadi ku tempelkan cairan cloroform di hidung kedua calon budakku… Membuat keduanya kembali terdiam kuletakan mereka di jok belakang.
Aku tinggalkan mereka berdua untuk mengembalikan mobil pinjaman ku.
Aku bergegas kembali … Setelah mengembalikan mobil… Ku persiapkan semuanya … Kulihat kedua calon budakku tetap tak sadarkan diri…. Ku pacu mobil untuk pergi dari kota pelajar.
POV EDI
Ku langkah kaki ku keluar dari rumah kedua ku… Untuk pergi dan tak akan kembali…. Kutinggalkan camp tempat berlatih dan mengabdikan untuk tanah airku.
Saat ini misi ku adalah berada disamping saudaraku… Kuraih telponku untuk menelpon seorang.
” kau disana ”
ucapku.
” ya …. ”
ucap pria diujung telpon adalah Adi salah satu saudaraku yang akan melaksanakan misi BALAS DENDAM.
” kau tadi di telpon oleh Agung… ”
tanyaku lagi.
” dia tak akan berani untuk menghubungi ku…”
ucap adi.
” kau harus sedikit baik padanya….”
ucapku.
” apa kau tahu … Mess kita diserang oleh Goldrich Company dan beberapa orang kita tewas …. Dan ada yang mereka sekap… Jadi Alex sedang menuju kesana untuk membebaskan mereka… “
Jelasku.
” mereka tak sabar untuk mati sepertinya….”
jawab Adi.
“Kau sedang dimana ??? ”
tanyaku kembali.
” aku di bandara menuju rumah…”
ucap Adi.
” baiklah besok pagi kita semua akan berkumpul….”
ucapku mengakhiri telpon kami.
Akhirnya kami berkumpul setelah empat tahun menunggu saat ini…. Kuhubungi Agung lagi.
” susul aku di pelabuhan…”
ucapku.
” baik lah aku sedang di perjalanan… Bagaimana dengan Adi…. ”
ucap agung.
” jangan pikirkan dia… Dia akan tiba saat kita tiba…”
ucapku.
” baik lah tunggu aku akan secepat mungkin tiba di tempatmu…”
ucap Agung.
Aku akhiri hubungan ku… Pergi ke salah satu rumah makan … Untuk mengisi tenaga sambil menanti Agung disini.