Misi Balas Dendam Episode 21
Misi Balas Dendam Episode 21
POV Agung
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 21 Kumaki saudaraku dia tak mengangkat telpon, aku benar panik apa yang akan terjadi. Aku tahu saudaraku menakutkan tapi menghadapi musuh licik seperti Wili bukan hal yang hanya bisa di lakukan menggunakan otot saja, harus dengan strategi yang matang. Kemudian aku telpon edi untuk memberitahu berita gawat ini.
“Hallo ed kau disana”
ucapku.
“Ada apa anak lemah”
ucapnya dengan nada kasar.
Aku ceritakan tentang kejadiaan penyerangan mess Alex dan masalah penyanderaan yang membuat Alex pergi untuk membebaskannya.
“Dia ingin menyerang markas musuh sendirian, itu baru saudaraku”
teriak edi.
“Bagaimana kalau terjadi apa-apa padanya”
balasku.
“Dia adalah ketua kita kan, dia juga bukan orang bodoh yang akan begitu saja terluka… Dia harus menunjukkan kekuatannya sendiri… Dan dia harus tunjukkan dia mampu mengalah Goldrich Company dengan tangan sendiri….”
ucap edi menjelaskan.
” Tapi bagaimana ini apa kita biarkan saja…”
ucapku.
” Dia monster … Bahkan kita bertiga pun aku sulit mengalahkannya…. Jadi kau tak perlu khawatir…”
ucap edi.
” Kau berada dimana sekarang…”
tanyaku.
” Aku ada di bagian timur ibukota… Sedangkan kau….”
tanya balik edi.
” Aku berada dikota pelajar saat ini…”
ucap Agung.
” Sepertinnya kau bersenang-senang disitu …”
ucap Edi santai.
” Kenapa kau tidak langsung kerumah Alex… ”
tanyaku.
” Aku sedang mengurus pensiun dini dari kesatuanku…”
ucap edi.
” Kau berhenti…. Apa kau serius…bukannya itu adalah impian mu sejak kecil…”
ucapku.
” Impianku sebenarnya melindungi Alex…dan perang besar ini akan segera dimulai… Aku hanya ingin fokus melindungi dan membantunya hingga tujuannya tercapai… Apa kau siap mati untuk Alex..???”
ucap edi tegas padaku
” aku siap mati untuk nya… Tujuanku pun sama dengan mu…. Keraguan sedikit saja akan membuat kita mati jadi aku tak pernah ragu….”
ucapku sekaligus menjawab pertanyaan edi.
” tenang saja … Alex… Pria itu terlalu kuat untuk mati semudah itu….”
ucap edi.
” aku juga percaya padanya…. Segera selesai tugas mu kita akan bertemu di sana…”
ucapku.
” baiklah….”
ucap edi.
Benar tujuan kami bertiga membuat Alex menyelesaikan misi PENGHANCURAN nya… Meskipun dengan nyawa kami sendiri sebagai taruhannya…. Aku akan segera melakukan misi ku secepatnya untuk bergabung dengan Alex.
Aku pergi ke salah satu perumahan yang cukup elit…di tengah kota pelajar ini… Lalu aku menyusuri jalan demi jalan… Hingga sampai di sebuah klinik yang cukup mewah…. Disinilah misi ku aku akan mulainya.
Suasana klinik ini cukup ramai orang hilir mudik…dan rata-rata mengunakan mobil cukup mewah…. Maklum disini perumahan orang terlanjur kaya.
Pergi mencari dokter favoritku
Tertulis dr. Reliana Gelta, SpOG praktek… Ini adalah dokter favoritku… Ketika aku kuliah dulu Ana merupakan wanita yang membuatku merasakan sesuatu yang sulit ku jelaskan…dan hari ini ku putuskan untuk memilikinya seutuhnya… Meskipun dengan hal yang salah… Tapi mungkin hanya ini waktu untuk memilikinya… Setelah ini aku harus berjuang di samping saudaraku.
Kutunggu matahari hingga berwarna jingga keemasan di ufuk barat… Ntah berapa lama aku berada di mobil ini…. Pantatku seakan sudah bersatu dengan tempat dudukku saking lamanya aku berada disini… Mungkin jika bisa dilihat aku sudah tumbuh lumut… Karena begitu lama aku menantinya matahari menghilang.
Jumlah orang yang hilir mudik pun mulai berkurang… Aku pun menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk mendapatkan wanita ini… Segala tempat ini memiliki CCTV… Akan sulit untuk melakukannya …. Tapi itu tak kan menyurutkan langkahku… Tekad ku pun telah bulat.
Aku keluar dari mobil dan menceburkan diri di selokan yang cukup besar dan tinggi … Untung air sedikit …. Aku mengikuti selokan itu sampai di pertengahan antara pintu depan dan belakang.. Disini lah titik buta CCTV klinik ini.
Kulempar tali melalui pagar klinik … Tali tersebut kuberi pemberat seperti kail pancing sehingga dia akan mudah tersangkut di seberang pagar sana.
Kucek tali tersebut sudah menyangkut dengan benar atau tidak… Setelah kurasa tali itu mampu menahan berat tubuhku, aku mulai memanjat pagar klinik itu dengan bantuan tali tersebut… Setelah melalui itu, ku perhatikan dengan seksama dulu kondisi dari kinik ini…. Aku tak menemukan CCTV di tempatku berdiri… Aku akan memulai aksi ku…. Menganti sepatu basahku yang tercebur di selokan dengan sendal jepit…Aku congkel salah satu jendela dengan mudah dan berhasil masuk ke dalam klinik secara senyap.. Aku menaiki sebuah meja … Untuk bisa naik ke loteng klinik… Diatas loteng aku mulai memutuskan seluruh jalur kabel CCTV.
Mendapatkan seorang gadis
Setelah semua CCTV tidak aktif semua… Aku mulai mencari lokasi wanita ku … Melalui celah- celah loteng.
Aku mendapat seorang gadis cantik dengan mengunakan jilbab… Sedang asik memainkan smartphonenya.
Tiba-tiba masuk seorang wanita ke ruangannya.
” bu dokter tinggal satu pasien lagi ”
ucap perawat berseragam putih.
” oke setelah itu kita pulang ya…”
ucap Ana.
” baik bu dokter… ”
ucap perawat tadi pergi.
Di ikuti pula Ana pergi dari ruangan itu…. Menuju ruang prakteknya…. Klinik ini hanya memiliki satu orang penjaga…. Dia menjadi penjaga malam serta menjadi tukang parkir pada pagi harinya… Diapun tinggal bersama anak dan istrinya di belakang klinik ini.
Aku segera turun dari loteng tepat diruangan dr.Ana… Ku siapkan Stungun ku… Stungun adalah alat kejut listik… Biasa digunakan untuk pertahanan wanita…. Saat menyerang akan membuat korban tak sadarkan diri… Aku berdiri di dekat pintu masuk…. Aku ingin menyergap langsung disini dan langsung membawanya kabur.
Ku dengar langkah kaki dari hentakan sepatu highheels makin mendekat… Ku aktifkan stungunku….pintu terbuka …. Masuk Ana dengan stetoskop di lehernya dengan lekuk tubuh yang aduhai… Ku dekati dia yang belum menyadari keberadaan ku… Saat dia menoleh … Dia pun kaget … Tapi aku tak membuang-buang waktu langsung menempalkan senjata ku ke leher nya.