Misi Balas Dendam Episode 20
POV ALEX
Kami asik mengobrol dengan banyak topik mulai dari yang penting hingga tak perlu dibicarakan. Tiba-tiba sesosok wanita hadir diruangan ini. Mukanya cukup tegang aku memperhatikan jalannya hampir seperti robot, kulihat dari arah dalam juga dua kepala mengintip dari sela-sela horden. Kutahan ketawaku ini pasti bakal lucu, Nura pasti di perintah oleh Hera karena tak mungkin Tia melakukan hal seperti ini. Aku pun ingin ikut dalam permainan ini dengan sengaja aku mendekatkan tubuhku pada Fina. Fina tak bisa menghindar lagi karena sudah berada di ujung kursi, satu-satunya cara menjauh adalah pindah dari kursi ini.
“Oh Nura”
Ucapku langsung membuat kaget Nura yang terlihat sedang menghafalkan dialognya.
“Eh iyaa tuann bukan alex maksudnya”
Ucapnya berantakan.
Ini makin membuatku tak bisa menahan tawa saat melihat Nura gugup tidak bisa bicara hanya diam mematung saja. Kasian melihat Nura seperti ini.
# Ditempat yang berbeda
“Ahhh ya ampun Nura kenapa diam saja”
Ucap pelan Hera gregetan.
“Kau tau Nura itu pemalu”
Balas Tia sambil tersenyum melihat tingkah Nura yang mati gaya.
“Apa kita yang harus kesana kak”
Ucap Hera.
“Jangan, kau mau tuan marah silahkan”
Ucap Tia menantang Hera.
# Kembali keruang tamu
“Fina kenal ini Nura”
ucapku.
“Saya Fina karyawan dan manager SPBU milik pak alex”
ucap Fina tersenyum ramah.
“Ooh karyawan saya Nura”
Ucap Nura makin gugup.
Aku tak tegamelihat kondisi Nura seperti ini aku langsung bangun dan merangkulnya.
“Dia calon istriku”
Ucapku pada Fina.
“Maafkan saya, saya tidak tahu bu”
ucap Fina.
“Dia cantikkan???”
Tanyaku lagi.
“Ya pak dia cantik sekali”
Balas Fina.
“Terima kasih”
Ucap Nura yang muka seperti udang rebus.
Membuat kami bertiga tertawa lalu kujelaskan maksud Fina kemari kepada Nura. Nura mulai mau mengobrol dengan Fina, aku pun meninggalkan mereka dengan alesan pergi ke kamar mandi. Aku tahu pasti ada dua orang lagi yang harus kujelaskan seperti apa hubunganku dengan Fina. Kudekati kedua wanita itu sambil senyum-senyum.
“Apa kau ingin memperkenalkan ke kami juga budak barumu itu”
Ucap Hera ketus.
Aku langsung mencubit pipinya dengan gemes.
“Sayangku itu manager SPBU kita, dia sudah bekerja jauh sebelum Tia berada disini”
Ucapku menjelaskan.
“Maafkan kesalahpahaman kami”
Ucap Tia tertawa.
“Aku akan menghukum kalian semua”
Ucapku.
“Hukumann seperti apa”
Ucap Hera menciutkan bibirnya yang seksi.
“Aku belum memikirkannya sih tapi yang jelas ini bakal sekejam hadi”
Ucapku meninggalkan mereka kembali keruangan ketempat dua wanita.
“Pak Fina pamit Bu Nura juga saya pamit kapan kita sambung lagi”
Ucapnya.
“Kenapa terburu-buru”
Ucap Nura.
“Aku sudah ditunggu kawanku Neti, kasian dia sendirian di Mess”
Ucap Fina tersenyum.
# Di suatu mobil
“Apa wanita itu belum terlihat”
Ucap seseorang berkacamata hitam.
“Sebentar lagi paling bos wanita itu akan pulang”
Ucap pria yang duduk di kursi supir.
Terlihat dua wanita cantik berboncengan naik motor, mereka terlihat bahagia tidak tahu mereka diincar.
“Kita sergap sekarang bos”
Kata si supir.
“Santai aja kita ikutin mereka sampai rumah mereka, anak-anak juga dah siap menghancurkan Mess mereka”
Ucap pria berkaca mata.
# Diatas sebuah motor
Kedua wanita itu terus melaju meninggal tempat mereka bekerja.
“Net, percaya gak pak bos punya calon istri”
Ucap Fina sambil berpegangan erat.
“Yang benar bu aku sih kurang percaya pak bos kan orang misterius jadi sulit untuknya mencari cewek tapi pernah aku melihat ada wanita memakai mobil merah masuk kerumah pak bos dan keluar marah-marah bahkan dia hampir menabrak karyawan kita loh”
Ucap Neti.
“Seperti apa ciri-ciri wanita itu”
Ucap Fina penasaran dengan pernyataan dari Neti.
“Dia tinggi cantik seperti kamu bu”
Ucap Neti.
“Tinggi, yang dikenalin keaku kecil orangnya cantik juga sih”
Ucap Fina.
“Artinya pak bos kita player bu”
Ucap Neti.
“Huusst dia itu gak seperti itu aku kenal pak bos”
Ucap Fina.
“Cie kayaknya ada yang cinta terpendam”
Ejek neti tertawa karena fina mencubitnya.
Tak terasa motor memasuki perumahan yang merupakan mess tempat tinggal pegawai SPBU milik alex. Di rumah ini selain ada Fina dan Neti terdapat 6 laki- laki yaitu anto, rio, andi, rico, wawan dan roki.
“Bu abis lembur lagi tah baru pulang”
Ucap rico yang paling muda.
“Nggak kok saya abis laporan ke pak bos”
Ucap Fina lembut.
“Net nanti malam kita nonton yuk”
Ucap wawan memelas, ini sudah di lakukan berulang kali namun neti selalu menolaknya.
“Maaf wan aku mau istrahat dulu”
Ucap neti diikuti tertawa terbahak-bahak teman-temannya wawan.
“Kamu gak mau meskipun ini permintaan terakhir dari saya”
Ucap wawan mengancam.
“Besok deh wan hari ini aku lelah banget”
Balas Neti.
“Besok ya janji”
Ucap wawan girang.
“Saya tutup gerbang dulu ya”
Ucap andi.
Saat andi akan menutup pintu base camp mereka tiba-tiba masuk 15 orang mendorong pagar membuat andi terjatuh ke tanah akibat dorongan ,belum sempat dia bangun beberapa orang menusukkan senjatanya ketubuhnya berulang- ulang. Sontak keadaan kacau tubuh andi langsung berlumuran darah yang sangat banyak.
“Andiiiiiii”
Teriak neti.
“Neti, bu masuk kedalam mess”
Teriak rio yang awalnya ingin mandi langsung bersiap.
“Kurang ajar kalian saya bunuh kalian semua”
Teriak anto yang memang penjaga di Mess ini.
Dia mampu melumpuhkan beberapa orang dan mengambil senjata dan membunuh dua orang penyerang dan melukai cukup banyak penyerang namun aksi di akhir dengan tembakan tepat di kepalanya oleh Wili pimpinan penyerangan ini. Dia merupakan anak dari santoso salah satu 4 orang elite pelindung Goldrich Company yang menjalankan pertokoan dan juga SPBU milik goldrich Company. Rio dan roki maju menghadang namun apa daya mereka hanya pekerja biasa yang modal nekat menyerang, Mereka berdua terbunuh di tusuk puluhan pisau bahkan roki lehernya hampir putus akibat sabetan golok.
“Bunuh semua kecuali wanita itu”
Ucap Wili memerintahkan seluruh anak buahnya.
“Rico mundur lindungi para wanita”
Ucap wawan.
Wawan menyerang dia mampu mengambil salah satu senjata tapi hujaman parang dari belakang mengakhiri aksinya dan tusukan keduapun datang pukulan serta tendangan membuatnya menghembuskan nafas terakhirnya.
“Wawan wawann”
Teriak neti berlari menuju tubuh yang tidak bergerak lagi.
Para penyerang pun meringkus Neti dengan mudah.
“Bawa wanita ini kita bisa berpesta malam ini”
Ucap Wili sambil tertawa terbahak-bahak.
“Lepasskan sayaaa tolonggg”
“mpmmph” jeritan Neti di hentikan ketika mulutnya di sumpal oleh kain dan kedua tangannya pun di ringkus dan diikat, air mata mengalir deras. Dia berusaha menyepakan kakinya namun penyerang itu sangat banyak membuatnya dengan mudah di lumpuhkan.