Misi Balas Dendam Episode 20
Dia yang begitu ceria
“Kemana mereka berdua”
Ucapku khawatir.
Setelah salin aku bergegas mencari mereka, aku tak menemukan mereka di lantai atas.
“Pasti mereka di kolam”
Gumamku.
Sampai di kolam kedua tak ada, aku mulai mencari setiap ruangan yang ada di rumahku. Kulihat di bioskop miniku dua sosok wanita saling berpelukan tertidur.
“Sepertinya mereka masih menonton dan karena ngantuk kedua tertidur”
Pikirku dan mematikan proyektornya yang masih menyala.
Aku tak ingin menggangu mereka yang terlelap kuusap kepala Hera, dia begitu ceria padahal kedua orangtuanya bahkan tak mengangapnya ada aku baru tahu semua itu berkat pertemuanku dengan Almira. Kutinggalkan mereka saat kudengar bel rumahku berbunyi berulang kali, kulihat ternyata itu manager dari pom bensinku. Tumben dia kemari padahal dia tak pernah mengunjungiku di sini kecuali kalau ada masalah di Pom bensin ku dan itu hanya tiga sampai empat kali selama ia bekerja di sini.
Managerku cukup cantik awalnya dia hanya pekerja rendahan saja, dia bekerja denganku sejak lulus SMA hampir 6 tahun yang lalu tapi dia memiliki etos kerja yang luarbiasa. Dia melakukan berbagai hal dengan sempurna jadi aku menyuruhnya kuliah di jurusan manajemen keuangan gratis dengan biayaku tanggung dan fantastisnya dia lulus dengan nilai sempurna dan cumlaude.
Baru dua tahun kuberikan dia kesempatan belajar menjadi manager pom bensinku setelah manager lama naik pangkat ke perusahaanku yang lain dan aku hampir lupa namanya adalah Defina Larisa biasa kupanggil fina tingginya 169 cm punya payudara yang standar memakai kacamata dan kelebihan dari ketiga budakku adalah kepintaran yang diatas rata-rata mungkin menyamai Adi dan Agung. Mungkin kelak dia akan mampu mengelola hampir seluruh perusahanku.
“Ada apa Fina”
Ucapku tersenyum setelah kubuka pintu.
“Ada beberapa master planning yang kubuat, ingin kusampaikan dengan anda”
Ucapnya sambil memperbaiki kacamatanya.
“Masuk lah”
Ucapku sambil menyuruhnya untuk duduk.
Aku suka mencium Harum parfumnya menyengat dia mulai membuka laptopnya, kami duduk berhadapan menyiapkan beberapa berkas dari dalam tasnya.
“Peningkatan bulan ini sangat luar biasa pak hampir 300%, Ini semua berkat bahan bakar kita yang memiliki kualitas dan margin error dalam pengisian bensin yang sangat minim membuat kepuasan pelanggan meningkat dari beberapa bulan yang lalu”
Jelas fina percaya diri.
“300% fantastis, kau memang luar biasa Fina”
Kagumku padanya.
“Ya kita berhasil menyerap hampir semua pembutuh bahan bakar, seperti kendaraan bermotor, mobil, perahu, rumah tangga dan perkebunan, bahkan menurut kabar yang kudengar pom bensin milik goldrich Company hampir bangkrut karena kemajuan kita”
Jelasnya kembali.
“Kemampuanmu memang spesial Fina jadi goldrich Company mengalami kerugian parah”
Puji ku kembali.
“Aku merencanakan membuat pengembangan SPBU kita pak, ini master planningnya”
Ucapnya sambil memberikan rancangannya.
Aku berpikir sejenak.
“Oke ayo kita kembang lebih hebat lagi”
ucapku.
“Masalah anggaran gimana bos”
ucap fina.
“Tak perlu kau pikirkan, saat ini jalankan”
Ucapku.
“Aku juga punya rencana membangun cabang SPBU kita pak”
Ucap Fina membuka dokumen di laptopnya.
Kemudian aku pun pindah duduk di samping Fina membuatnya sedikit menjaga jarak, aku memperhatikan rencana yang dibuat Fina.
POV NURA
Aku langsung masuk ke kamarku untuk menganti baju, aku dengar beberapa kali suara bel rumah aku bergegas keluar. Kulihat seorang wanita cantik masuk kerumah dipersilahkan duduk oleh tuanku.
“Siapa wanita ini??? Apa dia yang nama liana itu”
Pikirku.
Aku tahu tentang Liana dari kak Tia, apa aku harus kesana untuk mendengar apa yang mereka katakan. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh kak Tia.
“Sudah pulang Nura”
Ucapnya sambil merapihkan penampilannya.
“Sudah dari tadi kak, kalian dari mana”
Ucapku.
“Karena kami bosan menunggu kau dan tuan, jadi Hera memutuskan untuk menonton film”
Ucap Tia kembali.
“Karena filmnya membosankan kami ketiduran”
Ucap hera sambil tersenyum.
Senyuman Hera membuatku senang b erarti dia tak menolak lagi kehadiranku di rumah ini.
“Kenapa kau bengong disini, mana tuan kita??”
Tanya Hera.
“Dia sedang ada tamu”
Ucapku.
“Tamu, jarang sekali ada tamu di sini”
Ucap Tia melihat kearah ruang tamu.
“Wanita cantik”
Ucapku.
“Apa !!!! Apa dia ada saingan kita yang baru”
Ucap Hera sambil melangkah menuju ruang tamu.
“Apaan kamu”
Tegas Tia dan langsung menarik Hera.
“Saat ada tamu kau dan aku tidak boleh keluar, apa kau lupa Hera”
Lanjut Tia.
“Maafkan aku, aku benar-benar lupa”
ucapnya.
“Hanya aku yang bisa kesana”
Ucapku.
“Benar hanya Nura yang bisa melakukan itu”
Ucap Tia.
“Cepat kesana Nura dan usir wanita itu”
Ucap Hera mendorong Nura maju.
“Aku tak berani”
Ucapku.
“Kau mau tuan kita direbut oleh wanita itu”
Ucap Hera memanaskan suasana.
“Jangan memaksa Nura, kalau dia tak mau tak apa-apa”
Ucap tia lebih bijaksana.
“Kau tak cemburu kak”
Ucap Hera.
“Cemburuu sih”
Ucap kak Tia sambil tersenyum.
“Tu kan ayo Nura, kau cukup datang kesana bilang perkenalan aku calon istri dari alex”
Jelas Hera.
“Baiklah”
Kuteguhkan hati dan berjalan ke arah tuanku dan wanita itu yang sedang asik mengobrol.