Misi Balas Dendam Episode 15
Terus memohon
“Aakhh… Di… jangan… Kakak mohooon”
Desahan nya mulai keluar.
Kali ini aku mulai mengunakan lidahku mengusap setiap permukaan payudara bulat itu.
“Ini lah kenikmatan dunia”
Ucapku.
Payudara yang harum meskipun kak Yulina melakukan aktivitas padat pada hari ini namun payudaranya tetap harum membuatku makin bernafsu terhadapnya. Berselang beberapa menit tubuh kak Yulina mengejang beberapa kali, yang menandakan dia pun mulai terangsang hebat.
“Kak terangsang ya”
Bisikku di telinganya yang tertutup oleh jilbabnya.
“Di, lakukan kakak gak kuat”
Ucapnya terus mendesah.
Akhir wanita ini ada dalam kontrolku aku tak memperdulikan permohonannya, akan kubuat kak Yulina yang menginginkan kontolku. Kukeluarkan kontolku mengusap di payudara kak Yulina, kak Yulina makin tegang payudaranya mengeras putingnya pun mengacung keras. Aku tahu kak Yulina sudah mencapai puncak birahinya entah sudah beberapa kali dia mengeluarkan cairan pelumasnya.
“Akkhh.. akhhhh.. di selesaikan kakak gak kuat”
Ucapnya terus mendesah dan mengerang.
“Apa yang diselesaikan kak”
Ucapku mempermainkannya.
“Memek kakak dah basah di”
Ucapnya keringat telah mengalir.
Langsung memasukan
Kutarik celana kak Yulina hingga ke bawah, kulihat celana dalamnya sudah sangat basah. Kutarik celana dalamnya, cairan pelumas milik kak Yulina beberapa kali menyemprot keluar. Baru pertama kali aku melihat cairan pelumas sebanyak ini bahkan menyemprot. Aku memainkan klitoris milik kak Yulina yang sudah ereksi.
“Jangan permainan kakak lagi… akhhh… akhhhh”
Teriaknya.
“Masuuuk… masuukan”
Ucapnya.
“Apa yang harus saya masukan”
Ucapku mengejeknya.
“Ituuu akhhh yang keras itu”
Ucapnya.
“Ini maksud kakak”
Ucapku menunjukkan kontol yang keras maksimal.
“Ya di kakak mohonnn akhiri penyiksaan ini”
Ucapnya.
“Baik kalau kakak memaksaku”
Ucapku sambil memasukan kontolku kedalam memeknya yang basah.
Seluruh kontolku telah berada di dalam, perasaan macam apa ini berbeda dengan hera. Memek ini terasa sangat hangat mulaiku keluar masuk kontolku di ikuti erangan dari kak Yulina.
“Enakkkk… enaaaakk… akhhh…”
Ucapnya yang telah dikuasai oleh birahi nya.
Dia tak perduli dengan kehormatan sebagai bos dan seorang istri yang setia. Dia telah di kuasai kenikmatan dariku.
“Teruuus… teruuss.. … akhhg…. akkhhh”
Ucapnya meracau.
Membuatku makin bersemangat memasukan dan mengeluarkan kontolku di memeknya, hingga setengah jam kemudian.
“Kakak sampaaaai akhh puncakkk… di”
Teriak kak Yulina.
“Kita bareng ya kak”
Ucapku.
“Aakhhh… kakak gak kuat”
Ucapnya mengejang tubuhnya.
Aku merasakan lahar dingin akan keluar, kontolku mengeliat lalu memberontak mengeluarkan seluruh spermaku di dalam memek kak Yulina.
“Aakhhh… akhhh… makasih di”
Bisik kak Yulina.
Kamipun sama-sama rubuh dan terlelap akibat kelelahann yang luarbiasa. Baru kali ini aku menikmati penetrasiku, padahal aku sudah berhubungan dengan Tia dan Hera. Untuk yang kali ini luar biasaa berkesan, kubiarkan kak Yulina dalam keadaan terikat. Aku pun merebahkan tubuhku ke lantai dan terlelap juga.