Misi Balas Dendam Episode 15
Penurunan Detak jantung
Aku kembali keruangan tempat Nura dan ibunya. Kulihat Nura sedang mengaji di samping ibunya, jadi aku tak ingin menganggunya. Kurebahkan tubuhku di sofa tunggu, wajar saja aku minta kamar VVIP jadi ruangan ini cukup luas dan bersih bahkan aku terlelap tidur di sofa itu. Tiba-tiba perekam jantung menunjukkan penurunan detak jantung, tubuh ibu nura mulai terguncang kulihat Nura panik.
“Ibuuu… ibuuuu… Nura disini”
Teriaknya.
“Nura cepat panggil perawat jaga”
Ucapku.
Nura segera berlari keluar, aku mengenggam tangan ibu nura.
“Ibu harus kuat”
Bisikku sambil mengucap berapa lafaz yang kuingat.
“Ibuu hanya jadi beban nura saja”
Ucapnya samar-samar di balik alat bantu nafasnya.
“Jaga nura”
Ucap terakhirnya.
Kemudian ibu nura mulai tak sadarkan diri, perekam jantung mulai menunjukan garis yang lurus di sertai beberapa bunyi beeeb.. beeb.. terdengar. Kulihat dokter dan perawat melakukan pertolongannya.
“Ibuuuu… ibuuuuuu…”
Teriak nura.
Kupeluk tubuhnya, kutahan badan yang ingin menggapai ibunya. Dokter masih berusaha, dia mulai menggunakan elektrik shock untuk mengejutkan jantung ibu nura. Beberapa kali ia melakukan itu tapi perekam jantung tak lagi berdetak.
“Pukul 03.00 ibu shanti meninggal dunia”
Ucap dokter itu.
“Ibuuu… ibuuuu… jangan tinggalkan nura sendiri”
Teriak nura dengan tangisannya yang mulai parau.
Aku mematung tak percaya apa yang kulihat, kulepaskan pelukan pada nura. Nura berlari ke perempuan yang sudah tak bernyawa itu, dokter menghampiriku.
“Maafkan kami pak”
Ucap dokter itu memukul pundakku.
Tiba-tiba nura pingsan tak kuat dengan cobaan besar ini, kupapah tubuhnya kesofa di bantu oleh seorang perawat.