Misi Balas Dendam Episode 12

Bel rumah berbunyi

Ting nungg ting nungg suara bel rumah.

“Tia cepat masuk kekamar”

Teriak hadi.

“Tidak usah cukup disini saja”

Ucapku tersenyum.

Hadi membuka pintu, pria itu langsung masuk tanpa menunggu hadi mempersilahkan untuknya masuk.

“Apa kau tak ada sopan santun, masuk kedalam sebelum kusuruh”

Ucap hadi.

“Aku rindu rumah ini, masih seperti dulu”

Teriak pria asing itu.

“Siapa kau”

Teriak hadi lagi.

“Brotherku”

teriaknya sambil datang kepadaku, kami pun berpelukan.

“kau bilang akan hadir 4-5 hari, kenapa sudah datang?”

Tanyaku dengan heran.

“Sebenarnya aku sudah mengundurkan diri dari tempatku kerja sebulan yang lalu, ingin langsung kesini. Kebetulan kau menelponku aku, aku langsung berangkat tadi pagi kesini”

Jelasnya.

“Aku hampir lupa, dia saudaraku Agung namanya”

Ucapku mengenalkan agung ke mereka.

“Aku Agung”

Ucapnya.

“Aku hadi dan wanita ini Tia”

Ucap hadi.

“Kenapa disini ramai sekali. Siapa mereka berdua? Bukannya kau suka menyendiri”

Bisik agung.

“Hadi adalah stafku dikantor dan yang wanita cantik itu istri siri ku”

Ucapku.

“Apa yang benar saja, kau yang pengecut mana mungkin memiliki wanita ini. Aku yakin kau memaksanya untuk menikah dengan posisi jabatanmu atau uangmu”

Ujar agung tak percaya.

“Kau tak percaya, ya sudah terserah kamu”

Ucapku.

“Hadi sapa wanita ini”

Ucap agung.

“Dia budak kami”

Balas hadi santai.

“Jadi brotherku benar-benar mulai nakal ya”

Ujar agung tak percaya.

“Makanlah Gung, trus kau bisa memakai kamar mana pun yang kauinginkan”

Teriakku.

“Tia masuklah kekamarku”

Perintahku.

“Tunggu dulu, hari ini Tia akan tidur bersamaku”

Ucap agung.

“Apa kau bilang”

Teriakku.

“Bukannya dia budak bersama, kau tak boleh memonopolynya. Apalagi aku baru datang harus disambut dengan servis yang luar biasa”

Balasnya.

“Siapa bilang dia budak bersama, dia milikku”

Tegasku.

“Kacau, kenapa sih orang ini berani membuat marah bosku. Apa dia ingin mati”

Pikir hadi yang mulai khawatir.

Tia pun tak bisa bergerak dari posisi dia, bingung apa yang harus dilakukan.

“Kau menantangku”

Ucapku.

“Baik lah siapa yang menang bisa tidur bersama Tia”

Ujar agung sambil memasang kuda-kuda.

Saling menyerang

Agung memulai serangan padaku meninju dengan tangan kanan, kutangkis dengan kedua tanganku. Kesempatan ini langsung di gunakan agung menendang memutar kearahku, membuatku terpental hingga membentur dinding.

“Kekuatanmu masih lemah ya, sama saja seperti tiga tahun yang lalu”

Teriak agung.

“Sekarang giliranku yang menyerang”

Teriakku tersenyum.

Aku maju dengan berlari tapi di hentikan dengan tinjuan tangan kanan agung. Kuhindari tinjunya, kubenturan badanku ketubuhnya dengan menangkap tangan kanan. Kutendang kakinya membuatnya kehilangan pertahanan sehingga memudahkanku mengangkat tubuh lalu membantingnya ke lantai. kukunci lehernya sehingga agung tak ada pilihan lain selain menyerah.

“Aku menang”

Ucapku mengejek agung.

“Aku sedikit lengah, harusnya aku yang menang”

Timpalnya.

“Jadi saudara bosku adalah monster juga”

Gumam hadi berkeringat.

Tia pun terlihat pucat tapi di dalam hati dia senang karena tuannya berhasil menang dari pria baru itu.

“Jadi kau sudah melupakan Meliliana ya”

Ucap agung.

Kutinju muka agung dengan sangat keras hingga kepalanya membentur lantai kembali.

“Tia ayo ikut aku keatas”

Perintahku.

“Ya tuan”

Ucap tia mengikutiku.
Royal Win Indonesia Entertainment - Misi Balas Dendam Episode 12 Gambar 4
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 12
Royal Win Indonesia Entertainment - Bonus New Member 300%+ 500x Free spin
Royal Win Indonesia Entertainment – Bonus New Member 300%+ 500x Free spin
Pages: 1 2 3 4 5

You may also like...