Misi Balas Dendam Episode 12
Cairan keperawanan
“Akhhh ya ampunn sakiit… sakit sekali pak cukup sudah hera memohon ampun”
Ucap hera meracau sambil tangan mengenggam erat rantai yang mengikatnya.
Saatku mulai memaksa masuk, selaput dara milik hera pun akhirnya robek. Seketika itu juga darah keperawanan milik hera pun mengalir seiring dengan cairan bening.
“Aakhhh… akhhh… akhhhhhh”
Erang hera mulai kugenjot kontol di vagina yang sempit.
“Nikmat sekali kau hera”
Ucapku terus majukan mundurkan kontol.
Beberapa saat kemudian aku hampir mencapai klimaksku.
“Aku gak kuat akhhh”
Erangan hera sambil terus memejamkan matanya.
“Kau milikku hera kau milikku”
Teriakku hampir mencapai puncak, kontolku mulai berkedut.
“Tia dimana kau apa masakan sudah siaap”
Teriak bosku cukup keras.
Mendengar itu aku langsung panik, kontol gagahku pun langsung layu seketika karena ketakutan.
“Bahaya jadi si pelacur ini disuruh masak oleh boss… matii aku”
Pikirku mencabut kontol dari lubang hera.
“Akhhg… perih… perih ibu… tolong hera”
Rintihan hera merasakan nyeri dilubang vaginanya.
“Tia…Tia… bangun”
Kupukul-pukul wajahnya tak ada respon darinya.
“Mati aku hari ini”
Pikirku keluar dari kamarku.
“Di, kau lihat Tia tidak aku mencarinya didapur dia tak ada aku benar-benar lapar”
Ucap bosku.
“Tia lagi dikamar mandi”
Ucapku gugup sambil menunjukan ke arah kamar mandi.
“Jadi dikamar mandi baiklah”
Ucap bosku menuju kearah kamar mandi.
“Aku baru disuruh Tia kepasar untuk membeli beberapa tambahan bumbu masakannya”
Ucapku menghentikan bosku.
“Dia mau masak apa”
Ucapnya lagi.
Aku hanya mengelengkan kepala.
“Baik kutunggu diatas suruh dia cepaat ya”
Ujar bosku.
“Baik aku akan memberitahunya bos”
Ucapku.
Dia pun kembali menuju kekamarnya, jujur aku dibuat salah tingkah tadi. Saat jantungku mulai tenang.
“Di, main PES (pro evolutin soccer) yuk”
Teriaknya dari tangga teratas.
“Aku sedang main sama hera”
Balasku.
“Tak seruu”
Ucapnya sambil masuk ke kamarnya lagi.
“leganya”
Pikirku.
Aku pun bergegas kedapur, apa yang harus ku masak aku bingung?? Aku kembali ke kamar.
“Hera kau bisa masak”
Ucapku.
“Aku tanya kau bisa masak tidak atau videomu aku sebarkan”
Teriakku sambil menekan payudaranya.
“Tidak bisa”
Ujarnya lemas.
“Dasar wanita manja”
Teriakku.
Lalu aku ambil air kusembur di wajah tia, dia pun mulai sadar.
“Tia bangun cepat”
Ujarku sambil menampar pelan wajahnya.
” Hhmmm tuan”
Ujarnya antara sadar dan tidak.
Kulepaskan pengikat tubuhnya dengan cepat, kugendong tia ke dapur.
“Ayo tia cepat memasaknya”
Teriakku.
“Tuanku menunggu masakkanku”
Teriaknya mulai sadar.
“Apa tuanku marah???”
Tanya tia.
“Makannya cepat mau kau dia mengamuk lagi”
Ucapku.
“Baik tuan”
Balas tia.