Misi Balas Dendam Episode 10
Saat itu aku begitu bahagia, sampai kejadian besar itu terjadi.
“Halo, bersama alex disini”
Ujarku mengangkat telp.
“Bos, kedua orang tuamu mengalami kecelakaan”
Teriak seseorang diujung telp.
Aku tak percaya dengan hal itu, pergi menuju rumah sakit. Kulihat dua tubuh tertidur di atas ranjang dengan di tutupi selimut, tubuhku bergetar perlahan kubuka selimut itu kulihat wajah yang kukenal dalam keadaan kaku.
“Ayah ibu kenapa kau meninggalkanku sendirian”
Ujarku sambil mengguncang-guncang tubuh mereka tak percaya.
“Jangan bercanda aku ketakutan”
Teriakku lagi tanpa ada respon sedikit pun, aku pun putus asa.
Kebahagiaan selama ini menghilang seketika, rumah yang awal penuh aura kebahagiaan menghilang. Aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Kepedihanku semakin lengkap, saat tiba di Polres untuk mengetahui kejadian penabrakan itu dan ingin menghukum pelaku dengan sangat berat. Tiba di sana aku bertemu dengan orang yang kukenal, anaknya merupakan teman kecilku hingga saat ini Harun pemilik goldrich company.
Saat akan pergi menyapanya aku melihat pak harun dan kapolres sedang berjabatan tangan, di samping mereka yang kutahu adalah pria yang mengendarai truk yang menabrak kedua orang tuaku. Kedua orang itu pergi aku segera bersembunyi, kuikuti mereka. Bagaimana bisa seseorang tersangka bisa pergi keluar tanpa proses di adili, aku menguping pembicaraan mereka.
“Kerja bagus, kau mengulung keduanya sekalingus”
Ujar pak harun mengambil segepok bungkusan dari kopernya.
“Tapi masih sisa anaknya kan”
Ujar pria pengendara truk itu.
“Itu mudah dia hanya anak manja, dia tak akan bisa menghalangiku”
Ujar pak harun percaya diri.
“Pergilah dari sini dan jangan pernah kembali”
Ucap pak harun lagi.
“Siap pak”
pria itu bergegas pergi.
“Jadi kau dalang semua ini”
Teriakku dengan sangat emosi.
“Alex ada apa??”
Ujar pak harun dengan wajah tidak bersalahnya.
“Aku sudah mendengar semuanya”
Teriakku.
“Kau ingin membalasku bocah ingusan”
Jawabnya sambil masuk ke dalam mobilnya.
Kutinju kaca mobilnya hingga pecah, kucoba tarik laki-laki tua itu dari dalam mobilnya. Aku tidak berhasil menariknya keluar dari mobil, ada beberapa polisi yang menghalangiku.