Misi Balas Dendam Episode 08
POV HADI
Tia mulai kembali takut, apa yang akan kulakukan kali ini. Alex bergegas pergi dari kamar meninggal tia bersamaku.
“Jangan pergi tuan”
Gumam tia memohon.
“Pagi, menikmati tidurmu bersama bosku”
Ucapku tersenyum licik.
“Iy a a tuan”
Ucap tia gugup.
“Kau pasti kira bosku menyukaimu kan!”
Ucapku sinis pada tia.
“Tidak tuan, aku hanya mainannya”
Ucap tia
Kujambak rambut tia dan membantingnya ke ranjang lalu kududukin perut tia.
“Akhh tuan”
Ucap tia.
“Kau juga harus melayaniku dengan baik, mengerti”
Ucapku.
Hanya dibalas anggukan pasrah tia.
Tia tak berani bergerak, takut aku akan menyiksanya lagi, kubuka kaos dan celana pendekku. Tia yang ditimpah tubuh gempalku hanya pasrah, lalu aku mulai serangan kugigit puting tia dengan kasarnya.
“Akhh ahhhh sakit”
Teriak tia kelonjotan merasakan pentilnya digigit.
“Diam bosku sedang ada tamu”
Ucapku membungkam mulut tia.
“Hmmm hmmmm “
Tubuh tia tersentak akibat manuverku dengan menjilat putingnya dengan kecepatan luar biasa.
Aku mempermainkan tia dengan terus menjilat putingnya, membuat tia tak mampu tahan dengan serangan ini dan mencapai klimaks pertamanya. Tia yang awalnya menahan birahi, kali ini dibuat tak berdaya. Kali ini kuubah manuverku menjilat memek tia yang telah basah. Aku langsung serang terus dengan menjilat memeknya.
“Ahhhh… ahhhh… akhhh…”
Tubuh tia kembali mengeluarkan cairannya.
“Bosku pasti tak pernah melakukan ini kan! Kau menyukainya”
Ucapku mengejek karena tia telah mencapai puncaknya untuk kedua kalinya.
Tia melihat kontolku yang besar meskipun tak terlalu panjang sudah mengeras. Kujambak tia menyuruh untuk menungging.
“Pasti lubang ini masih perawankan!”
Ucapku pada tia yang ketakutan.
“Aku menghormati bosku, jadi aku akan mencari lubang yang lain”
Ucapku sambil trus menjambak rambut tia. Aku mulai mencoba memasuk senjata andalanku ini kelubang anusnya.
“Ikhh.. akhhh.. akhhh.. sakit.. saakiitt..”
Teriak tia ketika kontol besarku berhasil mengoyak dinding sempit lubang anus tia, tia menggenggam erat tangannya pada kasur.
Kontolku sepenuhnya masuk seluruh lubang sempit itu, dengan kasar kumulai manuver mengocok kontolku di dalam lubang itu tanpa memperdulikan tia yang merasakan sakit luar biasa.
“Lubang ini sangat legit sekali”
Ucapku bersemangat maju dan mundur sambil beberapa kali meremas kedua pantat bulat tia.
“Akhhhhhh.. hentikan”
Rintih tia yang baru kali ini merasakan penetrasi di lubang anusnya, membuat tubuhnya kelonjotan tak terhingga.
Beberapa menit kemudian aku menarik rambut tia menyuruh tia menghadapku. Dengan nyeri yang luar biasa pada pantatnya, tia berusaha bergerak. Aku mengeluarkan sperma diwajah tia.
Croot… crooot… croot…
Cairan sedikit kental itu memenuhi muka tia.
“Kau mantap juga tia”
Ucapku puas, kulihat tia pun terlihat puas.
“Lain kali aku ingin lubang utama”
Bisikku sambil meninggalkannya dikasur.
Terlihat aliran darah menetes dari anusnya, rasa perih membuatnya tak bisa bergerak.
