Misi Balas Dendam Episode 06
Misi Balas Dendam (Episode 06)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 06, Hari ini aku semangat pergi bekerja, biasa aku selalu bolos untuk mengikuti apel tapi hari ini sedikit berbeda. Aku kepala OPD pertama yang absen. Sebenarnya aku tak perlu apel, aku salah satu pejabat yang cukup di sayang oleh atasan ku. Meskipun kepala bagian kehumas dianggap banyak orang sebagai jabatan yang suram. Karena disini pagu anggarannya sangat kecil, tidak seperti jabatan lainnya yang memiliki pagu anggaran sampai M (milyar).
Bukan posisi yang ku cari dengan kekuatan uangku aku bisa saja jadi kepala di dinas pekerjaan umum, keuangan ataupun kesehatan yang memiliki dana luarbiasa. Beberapa kali pimpinan menyuruh untuk memilih jabatan yang aku mau, tapi aku menolaknya dan tetap berada di bagian kehumasan. Kerjaan disini santai, satu lagi berada disekretariat daerah membuatku mudah mengetahui berbagai kebijakan eksekutif maupun legislatif.
Aku bisa memberi pengaruh di sana, tentu untuk mendapatkan keuntungan positif untuk seluruh usahaku. Aku ingin menguasai seluruh aset pendapatan daerah, itulah tujuanku. Saat aku memilikinya aku akan mengontrol seluruh aktivitas dari daerah ini, aku seperti bom waktu yang tidak mereka sadari berada didekat mereka. Saat mereka semua sadar, tak ada jalan keluar dari ledakanku.
POV TIA
Aku sedikit merinding dengan pria teman tuanku tadi, mata penuh dengan kekejaman dan kebencian membuatku merinding saat bertatapan dengannya. Ku sengaja mengkunci kamar tuan ku agar pria itu tidak masuk ke dalam sini, aku harus menghindarinya sampai tuanku kembali. Aku memutuskan untuk mandi, untung saja ada kamar mandi di dalam kamar ini jadi aku tidak perlu keluar.
Selesai mandi, aku mulai mencari pakaian tuanku yang bisa kupakai sementara. Kupilih kaos putih dan celana olahraga berwarna biru, meskipun itu kebesaran tapi lumayan dari pada bugil. Aku tidak memakai bh dan celana dalam. Mencium aroma tuanku membuatku mengingat bercumbuan kami tadi malam, kontol yang perkasa. Tanpa sadar aku mulai mengesekan tangan kiri ke vaginaku dan tangan kanan ku menekan payudaraku. aku berdiri tepat di depan cermin besar.
“Kau cantik tia dan tubuh juga tidak kalah dengan model di tv”
Gumamku memuji diriku sendiri.
“Aku pantas bersama tuanku,”
Pikiranku berlanjut sambil terus tersenyum sendiri.
Lamunanku buyar saat tiba-tiba.
“Tok-tok. Tia kau didalamkan, masakan aku sayur”
Teriak hadi.
Aku hanya terdiam, aku tak berani membuka pintu kutakut dia melakukan hal- hal aneh. Tubuhku hanya miliki tuanku, aku menyakinkan diri untuk tidak membalas ucapannya.
“Wanita kurang ajar, cepat keluar. Dooor… door…”
Hadi mulai kesal memukul pintu kamar dengan keras.