Misi Balas Dendam Episode 03
Mereka memperkosaku
Saat itu juga aku hanya tinggal menggunakan bra dan celana dalam. Aku sudah pasrah, seluruh tubuh tak merespon untuk melawan.
“Lepas bh dan celana dalam juga”
Kata plontos.
Dengan cepat dua pertahanan terakhir terlepas dengan mudah. Mata ku terpejam pasrah aku tidak mau melihat kearah mereka, Dengan kedua tangan mencoba menutup payudara ku dan memek ku.
“Wah hebat juga si penipu itu memilih bini”
Ujar pria ber jas.
“Payudara mu kencang dan memekmu juga luar biasa mengoda”
Lanjutnya.
“Kalian berdua tunggu diluar”
Perintah pria berjas.
“Oke bos tapi sisain untuk kami ya”
Kriting menjawab.
Aku segera mundur merapat kedinding.
“Pak jangan perkosa saya ”
Ucap ku mencoba menyadarkan pria itu dari sikap liarnya namun justru membuat nya naik pitam.
“Layani aku cepat”
Perintah nya.
“Saya tidak bisa bapak tolong jangan lakukan ini”
Aku berusaha menghiba.
“Perempuan sialan!!!!!”
Teriak nya.
Dia pun melepas ikat pinggang dan mencambuk ku berulang- ulang.
Ctaaar cetarr ctarr…
“Ampunnn aahhhh aaaghh”
Teriak ku.
Seluruh tubuh terasa nyeri parah.
“Sekarang mendekat kemari dan kocok kontol ku. Cepaaat”
Teriak nya.
Aku berusaha bangun dengan nyeri di seluruh tubuh, menarik turun celana dasar hitam nya. Terlihat kontol yang tegang berukuran kecil 10 cm. Aku mulai mengocok dengan kedua tangan ku, meskipun jujur aku tak pernah melakukan ini. Pria itu mulai mengeluarkan desahan, seperti nya iya menikmati kocokan ku.
“Sekarang gunakan mulut mu”
Perintahnya.
Aku merasa jijik
Aku pun terdiam dan merasa jijik dengan kontol, aku tak pernah melakukan ini dengan terpaksa aku melakukannya.
“Apa yang kalian lakukan disini”
Teriak orang diluar kosan ku.
“Siapa loh berani banget”
Suara kriting.
“Saya polisi”
Terang orang diluar.
Brucckk duar terdengar suara tembakan pistol di depan.
“Bos gawat ada polisi, plontos tertembak kita harus pergi”
Teriak kriting dari luar kosan.
Pria berdasi itu segera menendang ku hingga aku tersungkur dan dia pun lari tunggang langgang.
“Hufft… Terima kasih tuhan menyelamatkanku”
Gurau ku.
Keadaan hening sebentar lalu seseorang bertubuh tegap masuk ke kosan ku.
“Kau tia kan??”
Ucap pria itu.
“Iya pak.!!”
jawab ku.
“Aku rico, suami dari kakakmu siska”
Ucapnya sambil tersenyum.
“Terima kasih ya kak”
Ucapku.
“Apa kau tidak apa-apa… ??”
Tanya nya lagi.
“Untung kak cepat dateng”
Jawabku.
“Syukur lah kalo begitu”
lanjutnya.
“Aku sedang ada penataran di sini. Tadi pagi kak mu nelpon ku untuk sekalian membawa mu pulang”
Terangnya.
“Aku akan bersiap sebentar kak”
Jawabku.
Keadaanku masih telanjang tapi mau bagaimana lagi kak ipar sudah melihat semuanya. Segera aku pergi ke kamar ku untuk memakai pakaian lagi tapi saat aku akan berdiri.
“Aaaghh”
Kakiku tiba tiba lemas hingga hampir jatuh.
Untung saat itu kak ipar langsung menangkap ku, kedua tangan tepat memegang kedua payudara ku. Keadaan seketika menjadi canggung aku berusaha berdiri dengan baik. Tapi lagi kedua kaki sulit bertumpu dengan baik akibat penyiksaan tadi.
“Aku akan membantu mu”
Kata kak ipar ku.
“Tidak usah kak aku bisa”
Jawabku.
“Kakimu sepertinya terkilir”
Ucapnya lagi.