Istri Nakal Yang suka Tantangan Episode 46
Danu mulai santai dan tidak tegang lagi
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 46, Selanjutnya istriku terus mengarahkan Danu untuk berpose di bantu oleh instruksi om Robert. Di pose ke enam dan tujuh, nampak Danu sudah mulai cair dan rileks. Sehingga terlihat lebih bagus di kamera.
Setelah di rasa Danu mulai santai dan tidak tegang lagi, pose demi pose dilanjutkan bersama istriku sambil istriku pelan-pelan meminta Danu menanggalkan pakaiannya satu demi satu. Entah sudah berapa puluh shoot sudah di ambil sampai si Danu dengan santainya berpose telanjang bersama istriku.
“Ayo ikutan sekalian.”
Kudengar sahutan pelan om Robert padaku.
Aku yang tak ingin kelewatan momen emas ini pun segera menghampiri mereka. Dan tak lupa langsung melepas semua pakaianku sampai bugil total.
Aku bergabung dengan Danu dan istriku yang juga telah telanjang bulat. Mulai untuk pose pertama, Aku dan Danu kemudian mengapit istriku di tengah. Kuulurkan tangan kiriku untuk meraih payudara istriku, dan kukomando Danu untuk melakukan hal yang sama denganku, bedanya dia menggunakan tangan kanannya untuk menggenggam payudara istriku. Jadi kini istriku berdiri manja di tengah dengan payudara tertutupi oleh telapak tanganku dan Danu. Ckreeeeek… foto pertama di ambil.
Bersama denganku, kini Danu makin luwes lagi, bahkan tak malu untuk sedikit meremas baik payudara, pantat maupun vagina istriku.
Di bantu dengan arahan dari para fotografer, kami sudah melakukan puluhan pose bertiga. Di awal tadi memang baru sebatas pose-pose biasa, namun sekarang om Ivan mulai mengarahkan kami untuk berpose vulgar.
Kemudian di lahapnya batang kontol Danu
Istriku di minta jongkok di depan Danu, wajahnya tepat di depan kontol Danu yang memang sudah sedari tadi tegang maksimal. Kemudian di lahapnya batang kontol Danu. Menerima serangan seperti itu, Danu sedikit bergetar, namun mencoba untuk tetap tenang. Sementara aku, di belakang istriku di mana batang kontolku di genggamnya. Ckreeeeekk.. Kembali terdengar suara shutter kamera.
Pose kedua, gantian Danu yang di minta jongkok di depan istriku. Wajahnya menatap belahan vagina istriku. Danu di minta untuk nantinya menjilat vagina istriku, sementara aku berdiri di belakang istriku, meremas kedua payudaranya. Ckreeeeek… gambar di ambil.
Suara shutter kamera berulang kali terdengar seiring posisi kami yang terus bertukar. Danu yang sudah terbiasa juga kini terlihat makin luwes dari sebelumnya. Bahkan ketika pose berciuman, terlihat sekali Danu menikmati hisapan mulut istriku. Barangkali ini memang pengalamannya yang pertama dalam menjamah wanita.
Setelah merasa cukup, om Robert meminta kami untuk beristirahat sejenak. Ketiga pria tua itu lantas meletakkan kamera mereka di kedua meja yang mereka satukan, begitu juga dengan bangkunya.
Aku, istriku dan Danu pun menyusul mereka menempati bangku yang kosong di mana aku dan Danu mengapit istriku di tengah. Kuambil bajuku dan lalu memakainya sambil duduk. Sementara Danu, saat mencoba mengikutiku untuk mengenakan kembali bajunya malah di larang oleh istriku.
“Eh, ga usah, kamu temenin aku kaya gini juga. Nanti ada sesi kedua deh buat kamu.”
Kata istriku pada Danu sambil merangkul pundaknya.
Danu yang mendengar ucapan istriku pun menurut, apalagi dengan posisi seperti ini, payudara istriku pun jadi tergencet oleh tubuh mereka yang merapat.
“Keren sih hasilnya, makasih banget ya bro, udah ngijinin kita.”
Tukas om Robert padaku. Kubalas dengan acungan jempol dan senyum yang mengembang.
Sedikit kualihkan perhatianku dari Danu dan istriku
Aku dan ketiga pejantan tua itu mereview foto-foto yang sudah di ambil beberapa hari ini, baik saat sudah kupergoki maupun sebelumnya. Sedikit kualihkan perhatianku dari Danu dan istriku, aku yakin dengan seperti ini, istriku pasti akan menggoda Danu.
Sementara di sisi lain.
Istriku nampak mencoba ngobrol dengan Danu. Meskipun aku tak terlalu fokus mendengarkan pembicaraan mereka, namun sekilas aku menangkap bahwa istriku sedang “menginterogasi” Danu seputar pengalamannya dengan wanita. Sesekali terdengar cekikikan istriku yang hanya di tanggapi senyum malu-malu dari Danu.
Beberapa kali kulirik, tangan istriku rupanya tidak ada di atas meja. Dengan kata lain, pasti istriku sedang menggenggam batang kontol Danu. Meskipun tak bisa di lihat jelas, tapi gerakan lengan bagian atas tak bisa membohongi. Gerakan dengan tempo teratur layaknya jemari yang mengocok batang kontol.
“Nu, kamu kok kaya gelisah gitu kenapa ?”
Tanya om David di sela obrolan kami semua. Kami semuanya lantas menatap Danu.
Danu yang diliatin semua orang disini jadi bengong.
“Eh, Enggak apa-apa kok pak. Cuman ga biasa aja liat cewe telanjang gini.”
Jawabnya sambil terbata-bata. Mendengar ucapan Danu, kami semua lantas tertawa. Nampaknya anak ini perlu “dipanasi” terlebih dahulu.
“Jadi baru kali ini ngeliat langsung ?”
Selidik om Ivan kini.
“Kalo pegang ?”
Sambungnya.
“Apalagi pegang, liat juga baru hari ini.”
Katanya sambil malu-malu.
“Kalo dibolehin pegang, kamu mau ngapain, nu ?”
Tambah om Robert.
” Emang boleh ?”
Katanya, yang sekilas nampak antusias.
“Tapi malu ah kalo diliat gini”
Katanya lagi.
” Kenapa malu, tadi bisa tuh waktu foto.”
Kata om Robert.
“Ya udah, biar ga malu, kamu diem aja, biar mba Rossa yang pegang-pegang kamu. Gimana ?”
Tambah om Robert.
“Ya aku sih pasrah-pasrah aja.”
Jawab Danu sambil nyengir.
“Ya udah sini…”
Tiba tiba istriku langsung mengambil bagian.
“Kamu coba tiduran disini deh.”
Kata istriku sambil menarik tangan Danu agar dia bangkit dari duduknya.
Danu yang seakan “dipaksa” itu pun lantas berdiri. Kemudian oleh istriku, didorongnya Danu sampai telentang di atas meja. Kini Danu tiduran diatas meja yang berada di depan kami. Terlihat ekspresi tegang di wajahnya.
Sementara itupun, istriku lantas naik ke atas meja, berposisi merangkak diatas tubuh Danu. Pantatnya diturunkan perlahan, menduduki batang kontol Danu yang menegang. Terlihat kontol itu jadi mengacung keatas, terjepit diantara 2 pangkal paha istriku dan dia. Kemudian, dibelainya dada Danu sambil memandangi wajah Danu.
“Danu udah pernah ?”
Tanya istriku sambil menggigit bibir bawahnya.