Istri Nakal Yang suka Tantangan Episode 46
Istri Nakal Yang suka Tantangan (Episode 46)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 46, tanganku terasa pegal sekali, bukan hanya karena di ikat terlalu lama, tapi juga karena istriku tidur dengan kepala berbantalkan lenganku. Dengan hati-hati kugeser kepala istriku, aku bangkit mencari handphoneku. Kulihat sudah jam 8 malam. Para pejantan tua dan istriku masih tertidur, tapi rasanya aku harus membangunkan mereka. Perut sudah tidak bisa kompromi, jadi pastinya aku harus mengajak mereka sekarang untuk cari makan.
“Om, bangun om.”
Kataku sambil menggoyangkan badan ketiga pejantan tua itu.
Dengan malas-malasan mereka mencoba untuk duduk sambil mengucek mata. Kuhampiri istriku, kupilin-pilin putingnya untuk membangunkannya.
“Bangun yuk sayang, laper nih.”
Kataku.
Istriku yang tadi di hajar orgasme entah berapa kali, kubantu untuk duduk. Sedikit kuberi pijatan di pundaknya agar badannya sedikit enakan. Setelah itu aku bangkit, dan menuju kamar mandi di salah satu kamar untuk ambil sabun dan shampoo. Aku kembali ke ruang berkumpul dan menyerahkan sabun dan shampoo itu ke om Ivan.
“Mandi di depan aja om. Sekalian dimandiin.”
Pintaku padanya seraya menunjuk istriku.
Ya, aku minta ketiga pejantan tua itu untuk mandi di shower yang ada di samping kolam villa royalwinindonesia. Dan kuminta mereka memandikan istriku.
“Mau pesen atau makan di luar ?”
Tanya om Ivan.
“Kayaknya pesen aja deh om.”
Jawabku.
“Ya udah, pesen aja kalo gitu. Kalian mau makan apa ?”
Tanya om Ivan pada semua orang yang ada disitu.
“Ngikut aja lah.”
Jawab om Robert yang disetujui juga sama om David.
“Kami ngikut kamu aja.”
Kata om Ivan.
“OK, aku pesen seafood aja ya.”
Jawabku.
“Kalo seafood ga usah pesen pake ojol, noh di depan ada yang jual.”
Timpal om David.
“Ya udah kalo gitu, biar aku aja ntar yang beli.”
Istriku bersuara.
Akhirnya di sepakati, kita ga perlu makan diluar, beli makanan di sekitar villa aja untuk di nikmati di villa.
Setelah sepakat, Tampak ketiganya membantu istriku untuk menuju shower. Untuk menyingkat waktu, aku menuju kamar mandi di salah satu kamar, dan mandi di sana. Untuk kali ini aku sedikit cuek dengan apa yang akan mereka lakukan pada istriku saat memandikannya. Kupikir, paling mereka akan berlama-lama menyabuni area intim istriku. Untuk penetrasi, sepertinya mereka perlu menyimpan tenaga untuk malam ini.
Kami percaya istriku bisa menyediakan menu sesuai porsi kami
Singkatnya, kami sudah berkumpul lagi di taman depan kolam. Seperti biasa, para pria dengan celana pendek dan kaos, sementara khusus istriku, kami minta dia pake lingerie satin tipis warna putih yang pastinya tanpa dalaman. Panjang ke bawah hanya sedikit di bawah pantat, dan belahannya cukup terbuka. Putingnya, jangan di tanya lagi, dengan lampu temaram pun pasti keliatan dimana letaknya.
Istriku nampak siap berangkat untuk memesan makanan di warung seafood dekat pantai, oleh om Ivan dia di bawain duit sekitar 1 jutaan mungkin. Tak ada pesanan khusus, kami percaya istriku bisa menyediakan menu sesuai porsi kami. Kami berempat bersamaan melambaikan tangan pada istriku, seakan memberi ucapan selamat jalan, hati-hati di jalan.
Sembari menunggu istriku, aku dan ketiga pejantan tua itu menghabiskan waktu dengan ngobrol apa aja. Mulai dari kerjaan, hobi sampai mengomentari istriku. Mereka meyakinkanku bahwa istriku pasti aman dalam lindungan mereka. Aku hanya bisa kembali mewanti-wanti mereka untuk tidak menyakiti istriku, terutama hatinya. Dan sebisa mungkin mereka tidak usah jajan di luaran. Takutnya membawa efek buruk pada istriku.
20 menit kami menunggu, istriku kembali ke villa. Melihat meja yang masih kosong, istriku menuju ke dalam villa untuk inisiatif membuatkan kami minuman ala kadarnya seperti kopi atau teh. Tak butuh waktu lama, dia muncul dalam beberapa menit sambil membawa nampan berisi gelas-gelas dan 2 teko berisi teh dan kopi. Di sajikannya di meja dengan sedikit membungkuk, yang oleh om David lantas dengan isengnya, meremas payudara istriku yang menggantung.
“Eeeeeeh, nakal ya…”
Respon istriku sambil nyengir.