Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 45
Kudapati ekspresi yang sangat percaya diri
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 45, Kembali dia menggandengku untuk keluar dari kamar, dan mengajakku menuju ruang berkumpul di villa royalwin indonesia 10 itu. Dengan santainya dia mengajak aku kesana dengan tetap dalam kondisi tubuh kami berdua yang masih telanjang. Kudapati ekspresi yang sangat percaya diri saat aku berjalan mengiringinya. Dadanya bergoyang menantang siapapun yang berminat untuk mengenyotnya. Apalagi pantatnya, mengundang pria untuk melepaskan tamparan-tamparan panas di permukaan kulitnya.
Sesampainya di sana, para pejantan tua itu sedikit bingung ketika kami berdua datang dengan telanjang. Meskipun hanya sesaat, namun berubah menjadi sumringah saat istriku mengutarakan maksudnya.
“Om, pengen difoto sama suami dong.”
Pinta istriku.
“OK. Mau make up dulu ngga ?”
Jawab om Robert.
“Ga usahlah ya, biar natural kaya habis mandi.”
Timpal istriku.
Om Robert dan kawan-kawan langsung mempersiapkan segala peralatannya. Sementara itu, sambil menunggu, istriku berinisiatif menghabiskan waktu untuk bermesraan denganku. Kami berhadapan, tangan kami saling menggantung di bahu, berpandangan dengan mesra layaknya di pesta dansa. Tubuh kami bergerak pelan meskipun tak ada musik yang mengiringi. Ciuman pelan di kening, bibir dan hidungnya menjadi selingan di antara kami. Tanganku pastinya tidak mau diam saja, berpindah – pindah dari bahu, pinggang dan tentu saja paling lama mendarat di payudaranya.
“Udah siap ?”
Teriak pelan om Robert yang sedikit membuatku terhenyak dan membuat kemesraan kami terhenti.
“Yuk om.”
Jawab singkat istriku.
Mulailah kami berpose mesra dalam ketelanjangan kami, dengan di tonton, serta akan di ambil gambarnya. Istriku memulainya dengan pose pertama, dengan dia berdiri di depanku, tanganku di raihnya untuk memeluk pinggangnya. Tubuh kami agak menyamping. Dan lantas istriku memposisikan tubuhnya dengan membusungkan dada, dan sedikit mengangkat pantatnya keatas. Di tempelkannya pantat itu ke area selangkanganku, sehingga menutupi kontolku. Sementara tubuh istriku terpampang bebas karena posisinya di depan. Ckreeeeekkk… suara kamera yang mengambil gambar kami.
Tanganku kembali di pinggangnya
Lanjut ke posisi berikutnya, aku dan istriku saling berhadapan dengan tubuh menyamping. Sehingga hanya bagian samping tubuh kami yang terlihat di kamera. Tanganku kembali di pinggangnya, sementara tangan istriku bergelayut di bahuku. Om Ivan sepertinya kurang puas dengan pose ini menghampiri kami dan mencoba memperbaiki posenya agar terlihat lebih menarik. Di mintanya istriku sedikit mendongak, namun dengan tetap menatap kamera, sementara aku di minta mencium leher istriku. Tangan om Ivan dengan santai membetulkan posisi payudara istriku yang tergencet tubuhku. Istriku di suruh mengangkat kaki kanannya, dan aku di minta untuk menahannya dengan tanganku. Di tutup dengan tangan om Ivan yang mendorong pantat istriku agar area vaginanya menempel rapat di selangkanganku. Setelah di rasa cukup, dia mundur untuk kemudian memberi komando pada temannya agar siap mengambil gambar. Ckreeeeeek…
Di pose selanjutnya, istriku kembali berdiri di depan, berkacak pinggang dengan membusungkan dada. Kepalanya mendongak penuh percaya diri. Di mintanya aku memeluk pinggangnya, dan aku mencium bahunya. Ckreeeeekk… suara kamera kembali terdengar.
Om David kini giliran menghampiri kami, berinisiatif memberikan ide pose sesuai pikirannya, atau mungkin lebih tepatnya, sesuai nafsunya. Istriku tetap di posisikan di depan, tangannya di minta di angkat ke atas seperti orang yang peregangan bangun dari tidur. Kepalanya menoleh ke samping. Sementara aku di minta sedikit meremas payudaranya, dan tangan kiri juga sedikit meremas bagian vagina istriku. Jadi di kamera kurang lebih pose yang terlihat adalah istriku sedang menikmati remasan kecil di area vagina dan payudara. Ckkreeeeeeek… shutter kamera terdengar.
Pose-pose selanjutnya mungkin tak perlu aku jelaskan detail, intinya pose telanjang aku dan istriku di eksplor habis-habisan oleh para pejantan tua itu. Dengan santainya mereka memegang dan meremas payudara serta pantat istriku ketika mereka “memperbaiki” pose kami berdua, atau tepatnya pose istriku. Sampai di bagian penutupan, istriku minta untuk merubah dalam mode video.