Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 44
Istri Nakal Yang Suka Tantangan (Episode 44)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 44.
“Sayang, bangun yuk.”
Bisikan lembut yang di sertai dengus nafas itu membuat geli telingaku. Darahku serasa berdesir ketika di bangunkan dengan cara seperti itu. Ya, aku kenal cara ini, cara suamiku membangunkanku. Berat sekali rasanya untuk membuka mata, yang sebenarnya tidak hanya mata. Sekujur tubuhku berasa di timpa batu yang besar, sampai aku tak bisa menggerakkan tubuhku.
Perlahan aku bisa melihat wajah suamiku yang berseri. Nampak senyum manis mengembang di wajahnya yang sudah segar seperti baru mandi. Kulihat dia sudah rapi dengan kaos polos dan celana pendeknya. Kujulurkan tanganku untuk meraih wajahnya, dan mengelus jenggot tipisnya.
“Pagi sayang…”
Sambutku.
Di pegangnya tanganku yang sedang membelai wajahnya, dan kemudian menarik tanganku satu lagi, untuk membantuku bangun. Di buatnya aku terduduk di tepi ranjang, dan kemudian dia berlutut dengan tangan bertumpu di pahaku.
“Capek ya sayang ?”
Tanya suamiku penuh mesra.
“Capek banget, tapi puas. Hihihihi…”
Kataku dengan sedikit tertawa geli.
Kutaruh kedua tanganku di pipinya, dan kemudian mengangkat wajahnya sedikit keatas. Kukecup keningnya.
“Makasih ya sayang. Aku bakal pegang dengan baik kepercayaan dari kamu. Aku juga ga bakal sembarangan. Dan yang pasti, kepuasanmu tetap jadi prioritasku.”
ucapku.
Saat mulutku berhenti bicara, suamiku lantas berganti memegang kepalaku dengan dua tangannya, dan melumat bibirku penuh nafsu. Kusambut ciuman itu pun dengan nafsu dan cinta untuk suamiku. Bibir kami menempel penuh tekanan di iringi dua lidah yang saling bertaut. Penuh kedamaian dalam hatiku saat itu. Serasa lega dengan apa yang menghantuiku selama ini akan rasa bersalah bermain di belakang suamiku. Meskipun aku merasa puas dengan persenggamaan kami, tapi ada rasa yang membuncah saat aku bergumul dengan pria-pria lain.
“Kita pindah tempat aja ya, biar jadi satu aja. Aku tadi udah coba hubungin villa deket sini. Ada yang bisa kita pake barengan.”
Jelas suamiku yang menginginkan kami semua bisa jadi satu tempat aja, daripada 2 kamar kaya gini.
“Wih, dipake barengan, kaya aku dong sayang.”
Balasku sambil tertawa keras.
“Hehehe, iya sayang. Ya udah, kamu mandi dulu gih.”
Perintah suamiku.
Aku di antara om David dan om Ivan
30 menit kemudian, aku udah siap untuk menuju villa yang suamiku pesan. Om Robert, om David dan om Ivan juga sudah balik dari resto. Di gandeng suamiku, kami menuju parkiran mobil royalwinindonesia. Lagi-lagi suamiku kebagian jatah untuk nyetir, dan om Robert di sampingnya. Sementara formasi baris kedua sama seperti malam kemarin, aku di antara om David dan om Ivan. Tepat sekitar jam 11 siang mobil kami melaju meninggalkan resort.
Di tengah perjalanan aku sempat minta mampir ke tempat makan karena hanya aku yang belum sarapan. Tadi pagi suamiku dan para pejantan tua itu ternyata berkumpul di resto untuk sarapan dengan meninggalkan aku sendirian.
Kami sampai di villa sudah sekitar jam 1 siang. Meskipun sebenarnya jarak dari resort ke villa ini tak terlalu jauh, tapi karena aku mampir dulu untuk makan, serta mampir sekalian ke minimarket untuk beli snack, minuman ringan dan rokok para pria, jadi waktu sampai di villa sudah berselang sekitar 2 jam.
Villa ini bisa di bilang salah satu penginapan yang paling mewah di kawasan ini, karena mayoritas penginapan di kawasan ini hanyalah berupa losmen dan hotel kecil yang tidak mungkin kami tempati bersama-sama kamarnya. Dengan 4 kamar tidur, 1 ruang berkumpul yang cukup besar, pastinya sangat nyaman untuk kami berlima.
Jarak dari pantai memang tidak sedekat di resort
Di bagian depan ada kolam yang sepertinya tidak bisa di gunakan untuk berenang beneran. Mungkin anggap saja kolam berendam karena tidak ada fungsi untuk air hangat juga. Dan juga semacam taman dengan view langsung ke pantai. Jarak dari pantai memang tidak sedekat di resort casino de granny, tapi dari taman atau tempat nongkrong ini, viewnya bisa dibilang sudah OK.
Om Robert booking villa ini untuk 3 malam, itu aku tahu dari obrolan mereka saat di mobil tadi. Dan juga sudah minta pada pengelola untuk tidak perlu ada semacam penjaga rumah atau pelayan yang tinggal. Karena semuanya akan dilakukan sendiri. Misalnya hanya untuk makan.
Intinya sih villa ini jauh lebih baik untuk kami semua. Walaupun mungkin kamarnya ga akan kepake kali ya. Ruang kumpulnya udah luas banget, jadi kayaknya tidur barengan disini aja udah cukup. Tinggal bed nya aja yang dibawa kemari. Apalagi ada TV sekaligus perangkat karaoke, lengkaplah sudah.
Aku yang memang dari awal masuk duluan dan langsung berkeliling pun akhirnya merebahkan diriku di kursi santai taman. Kulihat para pria sedang menurunkan bawaan, yang memang tidak hanya tas untuk pakaian saja, namun juga ada perangkat fotografi mereka yang lengkap.
Sambil bersantai, kupejamkan mata untuk sedikit membayangkan apa yang bakal terjadi selama 3 malam di villa ini. Yang pasti aku bakal kasih kejutan buat mereka.