Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 41 A
Mengeliat seperti cacing kepanasan
Kepala istriku sampai terdongak keatas ketika tangan itu mulai bergerilya di area yang seharusnya hanya boleh di jamah olehku. Tak mau kalah, tangan om Ivan kini juga mendarat di lubang pantat istriku, sambil kini berciuman panas dengan istriku. Nampak tidak hanya saling pagut, namun juga lidah mereka saling bertaut.
Diserang dari 2 arah tentu saja membuat istriku kini menggeliat bak cacing kepanasan. Mulutnya ternganga, meski aku tak bisa mendengar dirinya yang mungkin mengerang hebat. Dari tempatku berdiri sekarang, aku bisa melihat kini payudara istriku sudah keluar dari penutupnya, sementara bagian bawah gaunnya sudah terangkat sampai ke pinggang.
Semakin panas sepertinya pergulatan mereka, posisi istriku sekarang dipindah menjadi berhadapan dengan om Ivan, sementara pantatnya menghadap ke arah om Robert. Dengan posisi menungging, istriku mulai memelorotkan celana om Ivan dan langsung saja melahap kontol om Ivan. Tangan om Ivan pun aktif meremas kedua payudara istriku. Sementara om Robert dengan penuh nafsu menjilati lubang pantat dan vagina istriku dari belakang. Ada gairah yang mengalir begitu hebat di dalam diriku, melihat betapa liarnya istriku di belakangku.
Bagaimana dia dengan santainya melumat bibir dan kontol orang lain. Tidak ada rasa marah sama sekali, namun cemburu yang bercampur dengan nafsu membuat batang kontolku jadi mengeras. Aku hanya bisa mengelus lembut batang kontolku sendiri dengan sajian live istriku digarap pria lain. Istriku terlihat seperti anjing betina yang haus akan kepuasan.
Dia hanya bisa diam dan mengikuti perintah pria itu
Dia bolak balik ke depan dan belakang agar bisa bergiliran mengemut batang kontol kedua pejantan itu. 10 menit kemudian, terlihat kepala istriku terdongak keatas, dan badannya mengejang hebat. Ya, dia orgasme hanya dengan jilatan-jilatan di vagina dan lubang pantatnya. Butuh waktu sekitar 3 menit sampai dia tenang kembali. Kulihat dia langsung tersungkur lemas setelah meraih orgasmenya. Telentang pasrah dengan payudara dan vagina yang sudah tidak ada penghalang sama sekali.
Om Robert pun bangkit dari duduknya, sambil berdiri di lucutinya gaun pantai istriku sampai istriku bugil total. Istriku yang masih lemas karena orgasmenya hanya bisa diam mengikuti permintaan om Robert. Beberapa saat kemudian, pria yang tak kukenal itu muncul keluar dari kamar sambil menenteng sebuah kamera dan tripod.
Sesampainya di gazebo kulihat dia membangunkan istriku dengan ciuman dan remasan di payudaranya. Istriku dengan manja bangkit dan bergelayut mesra ke pria itu. Digandengnya istriku yang telanjang itu ke depan kolam renang, sementara itu kemudian dia menata tripod dan kameranya. Setelah siap, dia seakan memberikan kode ke istriku, dimana langsung disambut baik oleh istriku. Istriku mulai bergaya bak model profesional dengan pose yang beragam.
Tak ada rasa canggung dan malu saat dia bergaya di depan kamera. Meski sesekali dia terlihat menjerit karena pria itu mengarahkan gaya dengan sekedar menowel puting istriku, atau menepuk pantatnya. Bahkan juga tak terlihat rasa khawatir apabila kegiatannya ini di lihat oleh orang lain yang mungkin lewat area itu. Om Robert dan om Ivan tampak menghampiri istriku dan sekarang ikut berpose bersamanya.