Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 41 A

Tiba di sebuah resort

Om Robert menjelaskan bahwa mereka akan ke sebuah resort yang ada di tepi pantai selatan. Om Robert bilang, kalau mau nyusul tinggal telepon aja kalau sudah sampai resort. Aku pun mengiyakan ajakannya. Om Robert bahkan sudah memberi tahuku nomor dan letak kamar mereka. Setelah berkemas, aku segera menghubungi pihak resort untuk booking kamar yang letaknya tidak terlalu jauh, namun juga tidak terlalu dekat. Untungnya aku bisa mendapatkan kamar sesuai yang aku harapkan.

Aku mendapatkan kamar ujung, sementara kamar mereka berjarak 2 kamar lagi. Posisi yang bagus menurutku, aku bisa mengawasi mereka keluar masuk resort, dan aku juga bisa memastikan ketika aku keluar masuk kamar, tidak di pergoki oleh mereka. Sejatinya bukan kamar hotel pada umumnya, karena memang tipe resort. Bentuknya seperti rumah panggung, dengan kamar yang terbilang luas. Karena ada semacam kursi atau sofa di dalamnya. Kamar mandinya pun juga luas.

Setelah semua persiapanku selesai, aku menghubungi sopir rental langgananku untuk diantar. Dia sebenarnya adalah seorang sopir taksi online yang kebetulan sering aku mendapatkannya saat order. Dan karena kebutuhan tertentu, aku minta dia untuk dapat menyewa dia berserta mobilnya di luar aplikasi. Tentu saja dia lebih senang karena tidak harus dipotong biaya aplikasi.

Untunglah dia sedang santai, 15 menit aku menunggu, dia sudah sampai di depan rumahku. Segera aku masuk ke mobilnya, dan memberi tahu dia kemana akan pergi. Keberangkatanku dengan istriku tadi hanya selisih sekitar 1 jam saja. Meskipun jaraknya mungkin sudah tertinggal jauh, tapi aku tak mau menggunakan jalur pada umumnya. Untuk mengantisipasi aku berpapasan di jalan dengan mereka. Bisa saja kami berpapasan karena mereka mampir makan dulu, atau sekedar isi bensin.

Demi memuluskan rencana

Aku juga berpesan pada mas Joni, si driver taxol agar mengambil jalur yang tidak umum, meskipun jarak tempuhnya jadi lebih jauh. Tak masalah pikirku, demi memuluskan rencanaku. Meskipun begitu, aku tidak menceritakan rencanaku pada mas Joni. Biarlah dia hanya tahu kalau aku mau kesana untuk suatu urusan. Sekitar hampir 3 jam perjalanan, akhirnya aku sampai di resort. Di jalan aku sempat berhenti di sebuah pertokoan untuk membeli 2 pasang pakaian atas bawah dan buff serta topi. Tentunya agar istriku tidak bisa mengenaliku dari pakaian. Aku minta mas Joni untuk mencari penginapan di sekitar resort, agar sewaktu-waktu di butuhkan, lebih cepat. Kuberi dia uang 1 juta sebagai pegangan untuk makan dan bensin.

Sebelum aku masuk ke lobby, aku sedikit mengitari parkiran, memastikan apakah mobil mereka sudah di sini atau belum. Kucari-cari sepertinya mereka belum sampai d isini. Akhirnya kuputuskan untuk check-in terlebih dahulu, menunggu mereka datang bisa sambil rebahan di kamar. Setelah mendapatkan kunci kamar, aku kemudian menuju ke kamar dan menyimpan bawaanku ke lemari. Kurebahkan tubuhku untuk sekedar berbaring sejenak, melepaskan letih karena perjalanan. Aku sedikit tergagap saat aku menyadari bahwa aku malah ketiduran. Aku segera bangkit dan melihat ke arah jam tanganku.

Orang-orang yang melihatnya

Ternyata sudah pukul 4 sore lebih. Aku bergegas memakai buff dan topiku, kemudian keluar kamar untuk meninjau, apakah mereka sudah datang atau belum. Belum sampai aku keluar kamar, aku di buat tertegun dengan sosok yang baru saja datang ke kolam renang. Seorang wanita, dengan bikini two-pieces berwarna senada dengan kulitnya. Orang-orang yang melihatnya dari kejauhan pasti menyangka wanita itu sedang telanjang.

Selain berwarna pas senada dengan kulitnya, bikini ini juga begitu minim, serta mengetat di tubuhnya. Tidak ada tali di bagian atas atau bawah. Ga salah lagi, wanita itu ISTRIKU ! Jarak kamar ke kolam renang hanya sekitar 10 – 20 meter perkiraanku. Jadi masih terlihat jelas walaupun aku masih di dalam kamar. Meskipun bukan kali pertama melihat istriku berpakaian minim, aku masih saja takjub melihat istriku sendiri dengan pakaian seperti itu. Terutama karena ini tempat publik, dan keseharian istriku menggunakan jilbab. Sementara sekarang, dia dengan santai dan riangnya mengenakan bikini seksi. Tak kulihat kehadiran om Robert atau on Ivan di sana.

Seluruh tubuh telah di basahi

Istriku pun dengan pelan masuk ke dalam kolam renang. Membasahi tubuh dan rambutnya terlebih dahulu. Kemudian berenang dari satu ujung ke ujung lainnya. Ada mungkin sekitar 4 putaran istriku berenang. Dia berhenti di ujung terjauh dari pandanganku, sambil bersandar di tepi kolam. Tak berapa lama terlihat dia melambaikan tangan ke arah kamar sebelah, mungkin ke arah kamarnya. Aku menengok ke kamar sebelah, ada seorang pria berumur yang juga ikut melambaikan tangan. Tapi bukan om Robert ataupun om Ivan.

Dia nampaknya juga akan ikut berenang karena dia sudah siap dengan celana renangnya. Berjalan ke arah istriku, menceburkan diri ke kolam renang dan berenang santai ke arah istriku. Hal yang mengagetkanku adalah ketika pria itu sampai ke arah istriku, tangannya menggapai payudara istriku dan kemudian meremasnya. Sementara tampak tak ada penolakan dari istriku. Hanya tawa lepas sambil kemudian sedikit berusaha melepaskan genggaman tangan itu dari payudaranya.

Kaget

Kekagetanku masih berlanjut saat pria itu sudah dalam posisi berdiri, dia kemudian memeluk dan mencium bibir istriku dengan cukup bernafsu. Ada mungkin sekitar 2 menit bibir mereka saling beradu. Sementara tangan istriku juga menyambut pelukan pria itu. Ada gejolak dalam batinku. Apakah harus menangkap basah mereka, atau terus memantau dengan resiko akan ada hal-hal lain lagi yang mengejutkanku. Sebenarnya tidak ada rasa emosi marah di dalam diriku, justru malah lebih ke arah takjub karena istriku ternyata seperti itu, dan juga cemburu melihat betapa hangatnya istriku menerima perlakuan itu.

Nampak kedua insan itu selesai berciuman kemudian ngobrol dengan hangat di tepian kolam renang. Namun yang aku sadari adalah bahwa tangan mereka tidak ada yang di luar permukaan air. Dan jika di lihat lebih seksama, tampak ada gerakan teratur dari tangan mereka berdua. Aku berpikir bahwa tangan mereka sedang sibuk memberikan belaian ke area intim lawan mainnya. Ya, ga salah lagi, istriku sedang mengocok kontol pria itu, dan pria itu juga membelai vagina istriku.

 Royal Win Indonesia Entertainment - Istri nakal yang suka tantangan Episode 41 A Gambar A41.2
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri nakal yang suka tantangan Episode 41 A Gambar A41.2
Pages: 1 2 3 4 5

You may also like...