Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 40

Sebuah cambuk asrama

Sekarang giliran pak Sapto yang memutar papan. Di raihnya papan itu, di taruhnya di meja, dan kemudian mulai memutar papannya. Gerakan memutarnya sangat keras, mungkin dia berharap agar waktu tunggunya jadi lebih lama. Para pria menunggu dengan seksama. Jarum berhenti, dan menunjuk keterangan “cambuk asmara”.

Pak Sapto yang tidak paham,segera menoleh ke arah Om David. Om David lantas menghampiri koper kecil itu, dan mengambil sebuah cambuk. Di berikannya pada pak Sapto. Pak Sapto menerimanya dengan antusias. Kemudian menghampiri Citra. Menarik tangannya untuk membantunya berdiri. Di mintanya Citra mengangkat tangan agar ketiaknya bisa terlihat. Terlihat pak Sapto berkata lembut pada Citra, ” Maaf ya sayang…” Kemudian mengambil ancang-ancang untuk mencambuk Citra. Serangan pertamanya tentu saja di arahkan ke bagian payudara. Bagian yang paling di minati para pria.

Pak Sapto nampak girang ketika mencambuki Citra, dengan berbagai gaya dia lancarkan cambukan-cambukan itu. Yang membuat para pria terbahak-bahak. Dari payudara beberapa cambukan, kini dia berpindah ke area paha. Nampak kemerahan yang cukup merona di area payudara Citra. Cambukan-cambukan terus di berikan pak Sapto pada Citra, dari payudara, paha sampai pantatnya. Citra teriak teriak menikmati kombinasi rasa sakit dan nikmat di tubuhnya.

Pria hotel yang tadi ijin pamit keluar, kini terdengar mengetuk pintu untuk ikut bergabung. Dia masuk masih dengan setelan rapinya, yang tentu saja aku bisa memastikan sudah tak ada celana dalam lagi di baliknya. Alex namanya. Om Robert lantas menyambutnya dengan sodoran papan berputar. Memberinya kesempatan untuk ikut bermain. Di raihnya papan itu, dan kemudian memutarnya.

Tanda Free

Papan berhenti di keterangan “FREE” yang artinya semua wanita akan di lepaskan dari apa yang sedang di lakukannya saat ini. Om David menyuruhnya untuk melepas semua rantai dan dildo yang ada pada tubuhku. Begitu juga dengan Citra. Dia masih terlihat sopan saat melakukannya. Setelah aku dan Citra terlepas dari permainan sebelumnya, om David menyuruh aku dan Citra berdiri di depan para pria. Alex kemudian di suruh untuk duduk di tepi ranjang, dan om David menyuruh aku serta Citra memberikan service oral padanya.

“Siapa yang kena semprot peju di mulutnya, maka dia kalah dan harus siap menerima hukuman dari semua orang.”

Jelas on David.

Segera saja kini aku dan Citra bergantian memberikan kenikmatan pada batang kontol Alex. Aku dan Citra berlomba-lomba dan secara bergantian mengulum serta menjilati batang kontol Alex. Tidak hanya di batang kontolnya, namun juga di kantong bijinya.

Beberapa menit diberikan kenikmatan oleh 2 wanita, tampaknya Alex jadi tidak tahan. Tangannya kini mendarat di kepalaku dan Citra untuk meremasi rambut kami. Aku merasa Alex sudah siap untuk muncrat. Dengan segenap usaha, kusedot ujung kontolnya dengan kuat agar segera mengeluarkan pejunya. Nantinya setelah kurasa dia siap muncrat, giliran akan kuberikan pada Citra.

Setelah di rasa cukup, segera kuberikan kesempatan pada Citra. Nampaknya Citra memahami strategiku, dia sendiri pun menolak kalah. Kini giliran dia yang mengeluarkan segenap jurus andalannya dalam memuaskan batang kontol pejantan. Dikembalikannya giliran itu kepadaku. Dan apesnya, baru 2 sedotan mulutku ke kontol Alex, dia langsung mengeluarkan spermanya! Aku hanya bisa terpejam merasakan semburan pejunya, sambil mengutuk dalam hati.

Aduh, kalah aku. Batinku dalam hati. Para pria di belakang yang tahu kalau Alex sudah crot, segera bersorak kegirangan. Nampaknya memang semua pria menunggu kekalahanku. Segera mereka bangkit. Dan kemudian ikut menuju ke ranjang. Sekarang ada banyak pria yang mengerubungi aku dan Citra.

“Sayang, kamu kalah ya, hukumannya akan diberi tahu setelah pesta ini selesai. Hahaha…”

Kata om David sambil tertawa girang.

Aku terlentang

Kini aku dan Citra di telentangkan oleh mereka. Aku telentang dengan berbantalkan kaki pak Sapto, sementara Citra dengan pak Naryo. Om Ivan nampak tak sabar untuk segera menjilati memekku. Sementara om Robert menggarap memek Citra. Di sebelah kananku ada om David, di sebelah kiri Citra ada Handi. Keduanya asyik meremasi payudara kami. Sungguh pengalaman luar biasa buatku. Aku yang tadi sudah dirangsang habis-habisan dengan dildo sepertinya tak tahan lagi.

Memekku sudah gatel ingin di puaskan. Aku yang kesetanan segera bangkit, dan kemudian memposisikan memekku di kontol pak Sapto. Kuhujamkan memekku ke kontolnya dengan keras. Para pria yang melihat itu nampak bersorak kegirangan, melihat salah satu betina mereka sedang bernafsu luar biasa. Segera kugenjot kontol pak Sapto dengan tempo cepat.

Aku ingin mendominasi, aku tak ingin nanggung lagi, aku ga ingin dipermainkan lagi. Aku harus muncrat ! Batinku dalam hati. Dengan posisi diatas, pak Sapto tidak akan mungkin bisa mempermainkan aku untuk mencapai puncak. Dengan 3 genjotan akhir yang kubuat sangat keras, akhirnya aku mencapai orgasmeku. Kupeluk erat pak Sapto saat aku merasakan gelombang orgasme menghampiriku.

“Aaaanjinnnngg… enak bangeeeett… ”

Teriakku.

Aku mencapai orgasme

Om David yang melihat aku orgasme segera bangkit dan menuju ke koper kecil, dan mengambil dildo 51 lagi. Pak Sapto diminta menelentangkan tubuhku yang sejatinya masih merasakan orgasme nikmat. Ditancapkannya dildo itu, dan kemudian diset pada kecepatan getaran maksimum.

“Aaaaarrgghhh… aaaaaarrgghh… ”

Aku yang belum selesai dengan orgasmeku yang pertama langsung dirangsang brutal lagi dengan dildo ini. Rasanya seperti sengatan listrik.

Tubuhku melengkung-lengkung tanda geli nikmat yang luar biasa. Lantas Om David meminta tolong pak Sapto untuk memasangkan rantai lagi kepadaku. Tangan dan kakiku dirantai kembali, namun dengan format yang berbeda. Kini kaki dan tanganku dirantai ke belakang. Aku yang tak kuasa melawan kini hanya bisa mengerang-ngerang dengan posisi yang cukup binal karena dengan posisi ini, payudaraku jadi membusung.

Seakan menantang untuk disedot dan diremas-remas. Mereka sejenak melihat aku secara bersamaan. Om David memanggil Handi, dan menyuruhnya untuk mengemuti pentilku. Sementara para pria, kini mengerubungi Citra. Aku tak tahan lagi, sudah beberapa kali orgasme. Sedotan Handi di kedua putingku menambah gairah yang menyelimuti tubuhku. Aku tak ingat lagi berapa kali sudah aku orgasme. Yang aku ingat, mataku tiba-tiba kabur dan kemudian terpejam. Ya, karena orgasme berkali-kali dan ototku terus mengejang, aku pingsan.

Simak juga cerita lainnya di Royal Win Indonesia Entertainment

Royal Win Indonesia Entertainment - Istri Nakal yang suka tantangan Episode 40 Gambar 40.4
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal yang suka tantangan Episode 40 Gambar 40.4

Situs Entertainment Terlengkap

Kami merupakan salah satu situs hiburan yang menyediakan:

kalian dapat meng-click tautan disini MENDAFTAR ROYAL WIN INDONESIA ENTERTAINMENT!!

Royal Win Indonesia Merupakan salah satu Platform Entertainment Online dengan Provider Terlengkap, Terpercaya dan Terbaik di Indonesia.

Royal Win Indonesia Entertainment - Bonus New Member 300%+ 500x Free spin
Royal Win Indonesia Entertainment – Bonus New Member 300%+ 500x Free spin
Pages: 1 2 3 4

You may also like...