Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 40
Pria yang sangat antusias
Di raihnya papan itu, dan kemudian di putar di atas meja. Nampak para pria sangat antusias menunggu papan berhenti berputar dan menunjuk sebuah bagian. Jarum berhenti di keterangan, “pijat payudara”. Handi lantas menunjukku. Menghampiriku, dan kemudian menggandengku ke tepi ranjang. Nampaknya dia sudah mulai berani untuk mengikuti rangkaian acara bosnya ini. Dia kemudian duduk di tepi ranjang, mengankang, dan kemudian memberi isyarat mata padaku ke arah kontolnya. Citra lantas mengambil sebuah minyak dari koper tadi, dan kemudian melumurinya ke seluruh payudaraku.
Aku jongkok di depan Handi, dan kemudian menjepit kontolnya dengan kedua payudaraku. Dengan lembut, kuayun kedua payudaraku untuk memberikan rasa hangat di sekujur batang kontol Handi. Tak lupa, kulenggokkan badan untuk juga memberikan sentuhan gairah erotis bagi penonton di belakang. Kujepit kontol Handi dengan payudaraku, sementara tanganku kupakai untuk meremasi kantong bijinya.
“Uuuuuh, mbaaaak, suka banget.”
Erang Handi menikmati pijatan payudaraku.
Kudorong Handi agar dia telentang. Aku bangun dari bersimpuh, dan kemudian membungkuk agar payudaraku dapat menjepit dan menekan kontolnya. Praktis dengan posisi ini, belahan vagina serta lubang pantatku dapat terlihat dari belakang. Sekira 10 menit aku melakukan pijatan seperti ini, nampak Handi mengisyaratkan bahwa dia mau keluar. Kupercepat gesekan payudaraku ke kontolnya dengan teratur.
Sampai pada Handi siap untuk menumpahkan spermanya, segera kuangkat payudaraku. Dia yang sudah siap untuk menggeram nampak kaget dengan tingkahku.Aku lantas berbalik dan bilang,
“hanya pijat kan, tidak sampai keluar ? ”
Tanyaku pada penonton di belakang sambil mengerling nakal.
Nampak mereka mengiyakan. Handi yang nanggung pun terlihat bersungut kesal. Dia bangkit dan kemudian mengambil posisinya lagi di sofa.
Terus bergantian
Sekarang pak Naryo yang di berikan kesempatan untuk memutar papan. Di raihnya papan tersebut dan kemudian segera memutarnya di atas meja. Seperti sebelumnya, nampak para pria antusias menunggu berhentinya putaran papan dan melihat hasil jarum menunjuk apa. Setelah papan berhenti berputar, jarum menunjuk keterangan “rantai dan dildo 51”. Lagi-lagi pak Naryo menunjuk aku sebagai korban.
Aku yang belum mengerti apa itu dildo 51, segera melihat ke arah Citra. Dia segera menuju ke koper dan mengambil peralatan yang dibutuhkan. Sebuah rantai untuk tangan dan kaki, kemudian seperangkat dildo otomatis dengan remote. Om David membantu Citra memasangkan semua itu kepadaku. Diambilnya sofa single dan kemudian menyuruhku duduk.
Tangan kananku dirantai dengan kaki kanan, begitu juga tangan dan kaki kiri. Jadi kini aku mengangkang lebar dengan bersandar di sofa. Ada rasa sedikit malu aku mengekspos bagian vaginaku dengan cara seperti ini sebenernya. Tapi mau. Hahahaha… Kemudian om David menancapkan dildo itu ke vaginaku dan merekatkan dengan talinya, agar dildo itu tidak mudah keluar saat bekerja. Lantas remote dildo itu di berikan kepada pak Naryo. Pak Naryo segera mencoba remote tersebut. Di remote tersebut ada tombol untuk menaikkan tempo getaran, serta mengubah model getaran.
Ddrrrrttt… Drrrrttt… bunyi getaran dildo ketika dia mulai mencoba menekan tombolnya. Getarannya bisa dibilang istimewa. Getarnya jauh diatas dildo-dildo import pada umumnya. Sangat kuat bisa dibilang. “Aaaaaargghhh… . “ Aku teriak ketika pak Naryo mencoba getaran paling kuat dari dildo itu.