Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 29
Aku yang merasa tanggung
Aku yang sedang nanggung tentu saja marah. Lalu Aku menggeram keras dan meronta-ronta dengan hebat. Puncak yang di depan mata harus sirna karena istriku berhenti memberikan kenikmatan ke kontolku. Patrick kemudian menarik bangkit istriku, agar istriku berdiri tepat di hadapanku. Dengan gontai istriku berdiri.
Patrick langsung menyambar kedua payudara istriku, di rengkuhnya kedua payudara itu dan kemudian di benamkan kepalanya ke gundukan indah istriku. Kini Patrick sedang asyik menikmati kedua payudara istriku. Di jilati seluruh permukaannya, di sedoti kedua putingnya, dan kemudian di remas dengan sekuat tenaga.
Melihat Patrick seperti itu, Han kemudian mendekat menghampiri istriku, dan kemudian sedikit menarik pantatnya. Istriku sekarang sedikit membungkuk, dengan Patrick masih menikmati kedua payudaranya, sementara Han sedang menjilati lubang anus dan vagina istriku.
Sungguh pemandangan yang erotis. Chris dan Felix lantas ikut mengelilingi istriku, menyodorkan kontol masing masing ke tangan istriku. Aku bisa melihat istriku saat ini sedang dalam posisi cabul tingkat tinggi. Payudaranya yang menggantung di nikmati Patrick, kedua tangannya memegang kontol Chris dan Felix, sementara bagian bawahnya sedang di mangsa oleh Han. Sekali lagi, walaupun hatiku masih marah, tidak begitu dengan kontolku. Nafsu yang menggantung di ubun-ubun seakan menambah api birahiku.
Mereka ingin membuat istriku membayar
“Anda terbangun karena desahan keras istri anda, sekarang biar kami membuat istri anda melenguh nikmat dan lemas tak berdaya”
Seru Patrick sambil terkekeh.
Patrick kini memposisikan istriku menghadap aku, membuat tangan istriku bertumpu di lututku, sementara pantatnya di tarik ke belakang. Istriku saat ini tengah membungkuk di depanku, bertumpu di kedua lututku, sementara pria bule hitam itu sepertinya bersiap menusuk vagina istriku dengan kontolnya. Di arahkannya batang kontol jumbo itu ke pintu liang surgawi istriku, kemudian di gesek-gesekkan lembut. Istriku hanya bisa menunduk tanpa berani melihat wajahku. Aku bisa melihat air mata di sudut matanya.
“Aaaaaaaaahhhh… ”
Desah istriku saat Patrick berhasil membenamkan batang kontolnya ke lubang istriku dengan sempurna.
Ya, aku mendengar suara istriku bukan sebagai teriakan kesakitan, namun lebih kepada desah kenikmatan. Walaupun kepalanya sampai terdongak, namun matanya terpejam. Chris lantas berinisiatif untuk menikmati kedua payudara istriku yang kini tergantung bebas. Mengayun lembut seirama dengan sodokan Patrick yang masih dengan tempo lambat.
Di setiap hujaman Patrick, aku bisa mendengar bahwa sejatinya istriku melenguh walau tak terlalu terdengar. Felix dan Han masih setia menunggu sembari membelai batang kontolnya sendiri terduduk di samping istriku. Patrick pelan tapi pasti menaikkan tempo genjotannya. Chris sampai kesulitan mengikuti payudara istriku yang seakan terlempar-lempar.