Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 27
Menjadi model
Kedatanganku pun di sambut oleh istriku. Aku di bantu untuk melangkah bergabung dengan mereka. Kemudian memposisikan aku duduk di sampingnya.
“Paaah, Mr. Patrick mau buka toko lingerie, underwear dan sex toys. Katanya sedang butuh model untuk pakaiannya. Dan nawarin mama buat jadi modelnya, boleh ya pah ?”
Istriku berkata kepadaku dengan nada manja merajuk.
“Kenapa mama mau, emang ga malu nanti kalo ketauan temen mama, pake pakaian sexy gitu ?”
Cecarku padanya.
“Nanti pakai semacam mask gitu pah, jadi bagian hidung keatas ga keliatan full.”
Jawab istriku.
“Ya kalo mama ga masalah dengan itu, ga apa-apa. Yang penting mama harus tahu konsekwensinya.”
Jelasku padanya.
“Iya sayaaang, aku ngerti kok.”
Jawabnya dengan nada yang menyiratkan bahagia luar biasa. Sembari mengecup pipi kanan dan kiriku.
Aku sendiri masih belum berpikir aneh-aneh, selain badanku yang masih lemas karena kepala yang masih berat. Memilih untuk duduk melihat persiapan mereka. Pantas saja ada fotografer dan pakaian sexy yang cukup banyak. Ternyata ada pemotretan untuk produk dari Mr. Patrick. Aku bersandar di sofa dan tidak terlalu peduli dengan persiapan yang mereka lakukan di ruangan ini. Kulihat Mr. Patrick sedang ngobrol dengan istriku di depan pakaian-pakaian itu, sementara Mr. Han dan Mr. Chris ngobrol dengan fotografer itu, Felix namanya.
Istriku mengambil sebuah lingerie berwarna ungu dengan model V-neck, panjangnya mungkin setengah paha bila dipakai oleh istriku. Sementara bagian punggungnya aku rasa cukup terbuka. Istriku menuju balik lemari besar yang ada di ruangan itu. Aku rasa dia ganti pakaian di balik lemari itu. Sementara Felix sudah bersiap di posisinya untuk mengambil gambar.
Ketiga bule itu kemudian duduk di lantai menunggu istriku berganti pakaian. Mereka terlihat antusias menunggu momen pemotretan itu. Tak berapa lama, istriku muncul dengan malu-malu. Dengan mask yang menutup sebagian wajahnya, sepertinya memang aman, agak susah mengenali bahwa itu istriku. Sambil menutup bagian payudara dan vaginanya. Aku meskipun masih dalam samar-samar bisa melihat pakaian yang di pakai istriku ini terbilang mini.
Istriku yang masih sedikit grogi
Sebuah lingeri warna ungu, dengan model v-neck yang tidak hanya memperlihatkan belahan dada istriku, namun juga bisa memperlihatkan puting istriku walaupun hanya tersamar. Istriku kemudian mengambil posisinya. Felix mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Di awali dengan pose yang mana istriku tetap menutup bagian intimnya. Beberapa gambar diambil dengan pose yang berbeda. Walaupun tetap menutupi bagian intimnya, pose istriku jels mengundang birahi para pria yang ada disini.
“Kok sepertinya masih grogi gitu Bu Rossa ? Dibuka aja tangannya. Harusnya Bu Rossa bangga dengan tubuh yang dimiliki”
Sahut Mr. Han memuji istriku.
Kulihat istriku kemudian perlahan membuka tangannya. Terlihat bagian bawah, di area vaginanya hanya tertutup sedikit saja. Jembutnya nongol melalui celah-celah samping. Sementara dadanya terlihat menantang dengan puting yang tersamar. Dia menutup wajahnya malu-malu, sepertinya dia sedang mengondisikan diri untuk siap dengan pose yang menantang.
Di awali dengan kedua tangan yang di angkat ke atas saling menggenggam, kaki yang tersilang, dan bagian pantat yang sedikit menggoda, istriku memulai posenya dengan tangan yang sudah tidak menutupi bagian intimnya. Setelah beberapa gambar diambil, aku melihat istriku sudah tidak canggung atau grogi lagi.
Istriku yang seperti memancing birahi para lelaki
Malah aku lihat istriku sengaja memancing birahi para lelaki dengan pose-pose yang sangat nakal. Dengan menggunakan properti yang ada, dia terus mengeksplor kemampuannya dalam berpose. Seperti meja, kursi, botol dan vas bunga di gunakannya sebagai properti untuk foto. Para bule itu juga sesekali ikut mengarahkan gayanya, dibantu Felix agar terlihat eksotis.
Kini kulihat istriku akan berganti pakaian, di hampirinya hanger pakaian-pakaian itu, kemudian kembali memilih yang akan di kenakannya. Mr. Chris turut menghampirinya untuk ikutan memberikan saran. Mereka kemudian ngobrol asyik sejenak sambil memilih pakaian mana yang akan di gunakan. Sejurus kemudian istriku sudah menuju balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya.
Sementara itu, Mr. Han duduk di sebelahku sambil membawa sebuah botol dan gelas. Mengajakku untuk minum-minum sembari ngobrol menonton sesi pemotretan ini. Aku yang sejatinya masih enggan untuk minum, mau tak mau menuruti kemauan Mr. Han. Agaknya ada rasa tidak enak jika menolak ajakan mereka karena perlakuan mereka begitu baik selama ini.