Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 26
Napsu yang memuncak
Dengan terburu-buru Mr. Han kemudian menghampiriku sambil menelanjangi dirinya sendiri. Tanpa ampun bibirnya langsung menyosor dengan penuh nafsu. Tangannya pun langsung bergerilya di kedua payudaraku. Mr. Patrick terlihat hanya menikmati pemandangan ini, seperti memberikan kepada Mr. Han untuk memulai terlebih dahulu.
Aku jongkok di depan Mr. Han dan kemudian meraih batang kontolnya. Segera kumasukkan ke mulutku untuk memberikan kehangatan. Kujilati naik turun dan kuemut dengan tatapan nakal padanya. Mr. Han menikmati sambil tetap memberikan pijatan pada payudaraku dengan sesekali memlintir kedua putingku. Setelah kurasa batangnya sudah basah dengan liurku, kudorong dia ke sofa, dan kemudian aku naik diatasnya.
Kuberikan french kiss terbaikku sambil meremasi kepalanya. Kugesekkan ujung batang kontolnya ke vaginaku, agar memberikan sensasi geli padanya. Nampaknya dia sudah tak sabar masuk ke hidangan utama, saat lubang vaginaku terposisi pas dengan batang kontolnya, segera dipegangnya kedua pinggangku dan kemudian dengan sekali sentakan, amblas sudah kontolnya ke vaginaku.
“Uuuuuuuuuuh… Mr. Han… ”
Erangku manja.
Sudah cukup memuaskan
Kontolnya memang tak sebesar Mr. Patrick atau Mr. Chris, tapi sudah lebih dari cukup untuk memuaskan. Mungkin karena ditambah sensasi ngentot dengan pria selain suamiku, jadi efek kenikmatannya bertambah. Karena birahiku sudah sampai di ubun-ubun, langsung kugenjot Mr. Han dengan tempo tinggi, tak peduli apapun, AKU HANYA INGIN ORGASME!
Mr. Han menanggapi liarku pula dengan kalap, dikenyotnya kedua payudaraku silih berganti. Melihat pertandingan sudah akan mencapai puncak euforia, Mr. Patrick lantas bangkit. Didorongnya aku ke depan, sehingga posisiku kini menungging diatas Mr. Han dengan pantat yang lebih terangkat. Aku menduga bahwa kini 2 lubangku akan digasak bersamaan.
Sedikit ngeri sebetulnya melihat batang kontol Mr. Patrick sebesar itu akan menembus lubang anusku, tapi sepertinya nafsu mengalahkan segalanya. Aku pasrah dan bersiap menerima sodokan kontol itu. Dugaanku benar, diusapnya lubang anusku sebentar, lalu kemudian dengan paksa pula dia hujamkan penisnya ke pintu belakangku.
“Aaaaaaaaaawww..”
Pekikku.