Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 26
Menyetujui tantangan
Aku mempertanyakan masalah itu karena Mr. Patrick hanya mengenakan 1 celana basket saja, dan sepertinya sudah tak ada apapun di dalamnya. Karena terlihat sekali batang kontol yang menggantung tercetak di balik celana itu. Sementara Mr. Han mengenakan kaos polo berwarna hitam, di padu dengan celana jeans berwarna beige.
Yah mungkin 3 potong lah, termasuk celana dalamnya. Tanpa menjawab pertanyaannya, kusodorkan tanganku untuk bersalaman dengannya. Begitu juga kulakukan itu kepada Mr. Han. Tanda aku setuju dengan kesepakatan itu. Mr. Han hanya ikut saja dengan ekspresi yang masih agak terkejut. Mungkin dia berpikir, kenapa aku seberani itu.
Padahal notabene kami masih baru saja kenal. Dia belum tahu saja bahwa dari kemarin aku sudah berkenalan dengan mereka, plus adik-adik “besar” Mr. Chris dan Mr. Patrick. Tinggal dia saja yang belum kebagian. Akhirnya permainan pun dimulai. Undian mengeluarkan hasil dengan jadwal aku melawan Mr. Han terlebih dahulu, kemudian Mr. Patrick, baru selanjutnya Mr. Patrick akan melawan Mr. Han.
Memulai pertandingan
Kami mulai pertandingan itu dengan aku meminta waktu per pertandingan hanya 10 menit saja, dengan harapan tak terlalu banyak gol. Aku menggunakan klub favoritku yaitu Real Madrid, Mr. Han menggunakan Barcelona, sementara Mr. Patrick dengan Real Madrid.
Dari keduanya, untuk game sepakbola ini aku nilai Mr. Patrick lebih baik tekniknya dibandingkan aku. Jauh lebih tertata permainannya dibanding Mr. Han. Di sepanjang pertandingan sepertinya mereka tak terpengaruh dengan pakaianku, seakan mereka lebih fokus pada hasil akhir nanti. Rasanya mereka punya rencana lebih untuk kesepakatan ini.
Permintaan Mr Patrick
Pukul 12.00 akhirnya kami sudah menuntaskan 3 pertandingan seluruhnya. Dengan hasil akhir 2 – 0 untuk kemenanganku melawan Mr. Han, aku kalah 2 – 3 melawan Mr. Patrick, dan hasil imbang 2 – 2 untuk Mr. Patrick versus Mr. Han.
“Oke, waktunya menyelesaikan kesepakatan.”
Tampak Mr. Patrick tersenyum menggodaku.
“Mr. Han kebobolan 4 gol, 2 oleh bu Rossa, 2 olehku, jadi kamu harus lepaskan semua pakaianmu plus 1 permintaan dariku.”
Ucap Mr. Patrick.
“Bu Rossa, kebobolan 3 gol melawan saya. Jadi bu Rossa harus tanggalkan lingerie anda plus 2 permintaan untuk saya.”
Kata Mr. Patrick.
“Hei tunggu, lalu bagaimana dengan gol yang masuk ke gawangmu?”
Cecarku pada Mr. Patrick.
“Silakan, anda boleh ajukan 1 permintaan, tapi sebelumnya bu Rossa harus lepas lingerie dulu. Saya akan lepaskan celana saya juga.”
Jelasnya sambil senyum-senyum nakal padaku.
Dia lantas bangkit, duduk diatas sofa yang mengarah ke TV. Tidak langsung dilepasnya celana dia, tapi malah mengeluarkan kontolnya yang besar dan memainkannya. Baru kemudian di lepaskannya celana basket itu. Kini tanpa malu Mr. Patrick sudah duduk telanjang di depanku dan Mr. Han.
“Jadi apa permintaan anda Mr. Patrick?”
Tanyaku seraya menghampirinya, duduk bersimpuh dan dengan mantap meraih menggenggam batang kontol itu untuk sedikit pemanasan.
“Simple saja bu Rossa, saya ingin pertunjukan besar dari anda.”
Jelas Mr. Patrick.
“OK kalau Mr. Patrick ingin itu, tapi saya minta bantuannya.”
Jawabku sambil kemudian membisikkan rencana “pertunjukkan” dariku yang sebenarnya tidak hanya untuk dia, tapi juga suamiku.
Aku membisikkan rencanaku padanya. Dimana aku ingin di gangbang mereka bertiga, sambil di tonton oleh suamiku yang terikat. Aku ingin sebuah drama dimana seakan-akan aku di paksa oleh mereka. Padahal ini adalah skenarioku agar bisa memberikan sensasi luar biasa untuk suamiku. Dia mendengarkan sambil tersenyum-senyum karena rencanaku.