Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 24
Istri Nakal Yang Suka Tantangan (Episode 24)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal yang suka tantangan Episode 24, Nyaman sekali tidurku malam tadi, sampai aku bangun kesiangan. Kulihat sudah jam 9 pagi. Sembari masih bermalas-malasan di ranjang, kuraih HP ku untuk sekedar memeriksa pesan masuk. Barangkali suamiku memberikan kabar. Tapi yang kuharapkan ternyata tak terjadi.
Suamiku tak memberikan kabar bahkan hanya sekedar pesan whatsapp. Ya sudahlah, mungkin dia sibuk, pikirku. Segera aku bergegas bangkit dari tempat tidur, kemudian menuju ke kamar mandi. Meskipun belum ada rencana mau apa hari ini, yang penting fresh dulu. Setelah selesai mandi, ternyata suamiku mengirimkan pesan kepadaku.
“Sayang, kamu bisa nyusul kesini ga ? Kabari ya, nanti aku yang urus semuanya.”
Membaca pesan itu membuatku bingung, apa iya aku harus menyusulnya ke Pontianak.
Meskipun mungkin perjalanan tak begitu lama, aneh rasanya bepergian sendiri seperti itu.
“Kemana ? Berapa hari ?”
Kubalas pesan suamiku untuk meminta kejelasan dari permintaannya.
“Paling 2 hari aja, bawa pakaian seperlunya aja, nanti bisa beli disini. Aku di Bali sama client.”
Jelasnya.
“OK sayang.”
Kubalas singkat pesan suamiku meskipun tetap tambah bingung dengan jawabannya.
Merasa Bingung
Kenapa dia di Bali, padahal kemarin pamit ke Pontianak. Tapi daripada aku bingung memikirkannya sendirian, mending segera aku bersiap. Nanti tinggal menunggu cerita dari suamiku saat aku sudah bertemu dengannya. Sebelum packing, kukirim pesan lagi ke suamiku.
“Udah siap packing, terus gimana?”
Sambil menunggu jawaban dari suamiku, aku segera menata pakaianku untuk kumasukkan kedalam koper.
Ting… notifikasi Whatsappku berbunyi. Kulihat pesan suamiku hanya mengirimkan tiket online rencana perjalananku. Tertera jelas nanti aku di jemput oleh mobil rental ke bandara, untuk kemudian berangkat sesuai jadwal penerbangan ke Bali. Jika sesuai jadwal aku sampai di Bali sekitar jam 5 sore. Sesampainya disana, aku akan di jemput mobil rental lagi untuk di antar ke villa tempat suamiku stay. Villa mewah ini, batinku.
“Minta tolong aja ke front office, nanti diantar.”
Kulihat pesan suamiku saat aku di perjalanan menuju ke villa.
Kompleks villa yang terbilang mewah untukku. Sesampainya disana, Segera kuketuk pintu unit villa yang disewa suamiku. Pintu di bukakan oleh seorang pria tua menurutku, seperti orang Jepang atau Korea mungkin. Dia mempersilakanku masuk. Aku yang hanya menuruti instruksi suamiku menurut saja saat di persilakan masuk. Meskipun setelah itu ada rasa lega saat kulihat suamiku sedang duduk dan ngobrol dengan 2 orang lagi di sana.