Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 22
Istri Nakal Yang Suka Tantangan (Episode 22)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal yang suka tantangan Episode 22, Sinar mentari pagi tampak ingin menerobos melalui celah-celah gorden kamar kami. Aku masih enggan beranjak dari ranjang, justru semakin merengkuh tubuh suamiku agar kami lebih rapat. Walaupun sudah pukul 8 pagi, suamiku tetap santai tertidur karena hari ini menurutnya tidak ada jadwal yang perlu di kerjakan.
Aku pun memeluk suamiku lebih erat, sambil memandangi wajahnya. Terbersit sedikit rasa bersalah ketika aku di gagahi pria lain ketika aku tak bersamanya. Yah, meskipun kami sudah membahas masalah ini. Pada intinya dia tidak mempermasalahkan andai aku di jamah oleh pria lain. Bahkan dia terus terang mengaku horny apabila dengar aku menggoda orang lain dengan tubuhku.
Aku memang belum menceritakan petualanganku di villa kepadanya. Ku yakin andai dia mendengarkan ceritaku saat di villa, nafsunya pasti meledak-ledak. Aku pun memutuskan bangkit dari tempat tidur dan mandi. Untuk hari ini aku belum merencanakan mau apa ataupun kemana. Selesai mandi, aku segera menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk kami berdua. Hanya dengan lingerie pendek berwarna ungu, aku mondar-mandir di dapur menyelesaikan masakanku.
Merasa bebas setengah telanjang
Berhubung hanya kami berdua yang menempati rumah ini, jadi aku bebas setengah telanjang seperti ini. Berbeda jika aku harus menempati rumah bersama mertua, tentunya cara berpakaianku tak bisa sebebas ini. Mana mungkin aku hanya berbalut lingerie tanpa dalaman ketika ada orang lain di rumah.
Selesai masak, aku menyiapkannya di meja makan. Bergegas aku membangunkan suamiku untuk santap bersama sarapan pagi ini. Belum sampai kamar, kulihat suamiku berbicara dengan seorang pemuda di teras kami. Kutunggu saja suamiku sampai selesai urusannya pikirku. Akhirnya aku duduk di meja makan sambil menunggu suamiku. Beberapa menit kemudian suamiku muncul juga. Kemudian ikut duduk disampingku?
“siapa mas ?”
Tanyaku.
“Pandu namanya, nawarin jasa pijat katanya. Baru lulus SMA, berhubung belum ada kerjaan, dia buka jasa pijat untuk mengisi waktu. Udah aku save nomor dia, kubilang kalau nanti kita butuh, aku whatsapp dia.”
Kata suamiku.
Berhubung aku juga sudah lapar, aku tak berminat tahu lebih jauh. Tak begitu penting aku rasa. Kulanjutkan menikmati sarapanku pagi itu tanpa banyak bicara. Jam 10 pagi, aku bersiap untuk pergi ke supermarket. Ada beberapa kebutuhan yang ingin aku beli.