Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 21
Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 21
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal yang suka tantangan Episode 21, Setelah pak Karyo puas menikmati tubuhku, aku pun beranjak bangkit dan menuju kamarku. Yah, meskipun dengan sperma yang masih terus menetes. Aku mandi untuk membersihkan diri dari peluh keringat saksi persetubuhanku dengan pak Karyo. Semua bagian tubuhku tak luput untuk kubersihkan dan kusabuni.
Aku ingin tampil cantik di depan mas Harno saat dia menjemputku nanti. Setelah selesai mandi, aku berbaring di tempat tidur barang sejenak, sembari menunggu waktu pikirku. Masih ada waktu untuk beristirahat sampai nanti mas Harno datang menjemputku. Aku pun tertidur tanpa busana di balik selimut. Tepat jam 1 siang, aku terbangun karena mendengar suara deru mobil. Mas Harno pastinya. Aku segera menuju ke depan untuk menyambutnya. Tak kulihat batang hidung pak Karyo, pasti dia tertidur lemas setelah berhasil menikmatiku.
“Hai sayang…”
Sapa mas Harno.
“Lama banget sih, aku kangen lho…”
Jawabku.
“Maaf, banyak urusan yang harus segera diselesaikan.”
Jelasnya.
Aku mengerti, memang dia seorang pekerja keras, tak heran di usianya yang masih muda, dia terbilang sudah cukup mapan. Itulah kenapa aku memilihnya menjadi pendamping hidupku. Tak hanya soal materi, namun sifat tanggung jawabnya lah yang membuatku salut padanya. Tak banyak yang bisa kuceritakan setelah aku dijemput mas Harno.
Mengirim Pesan singkat lalu cabut
Karena kami langsung cabut begitu aku selesai beberes, kami hanya mengirim pesan terima kasih pada pak Robert. Siang itu kami langsung menuju kota kami untuk pulang. Sepanjang perjalanan aku tertidur karena masih merasa capek disetubuhi pak Karyo. Suamiku pun seakan mengerti aku sedang tidak mood untuk ngobrol dengannya. Sehingga dia pun membiarkanku terlelap menikmati tidur siangku.
Kami sampai di rumah tepat jam 4 sore. Aku turun duluan, sementara mas Harno masih sibuk dengan barang bawaanku. Aku segera masuk ke kamar mandi, karena aku pikir badanku sedikit pegal karena perjalanan pualng ini. Dengan mandi, kuharap tubuhku bisa segar kembali.
Selesai mandi kupakai kimono kesayanganku, kulihat mas Harno sibuk dengan laptopnya. Aku yakin dia sedang menyelesaikan pekerjaannya. Aku menuju dapur untuk membuatkan teh panas untuk suamiku tercinta itu. Kuhampiri mas Harno dengan secangkir teh panas yang ada di tanganku.
“Sibuk banget sih mas.”
Sapaku manja sembari mengalungkan tanganku ke lehernya.
“Iya, tinggal sedikit lagi. Biar cepet kelar urusannya.”
Jawabnya.
“Ya udah, aku temenin ya.”
Ucapku. Kemudian aku mengambil kursi agar bisa duduk disampingnya.