Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 18
Merasakan lendir di area Vaginaku
Entah apakah dia mendengar aku melenguh ketika jarinya bergesekan dengan area vaginaku. Tak terasa sudah 1 jam aku melakoni pemotretan ini. Satu hal yang aneh, bukannya capek atau letih. Hal yang saat ini paling kurasakan adalah horny berat. Sekujur tubuhku rasanya hangat, sementara puting susuku mengeras, aku juga merasa lendir cintaku merembes di area vaginaku. Seakan mengerti apa yang aku rasakan, pak Robert memintaku untuk melepaskan lingerieku.
“Buka aja, anggep aja mereka ga ada.”
Perintah pak Robert kepadaku.
Dia memerintahkanku untuk membuka lingerie yang aku gunakan dan menganggap 6 cowok ini tak ada. Aku yang sebenarnya sudah merasa risih dengan lingerie yang aku pakai, karena aku jadi tidak bisa menggesek bagian putingku yang gatal langsung saja melepas lingerieku secepat mungkin. Aku sudah tak peduli dengan 6 cowok yang ada disini.
Rasa horny ku sudah tak mengenal kata jaim. 6 cowok itu langsung terperanjat melihat bodyku. Mereka hanya bisa menelan ludah, menikmati tubuh telanjangku. Kini pak Robert memberikanku sebuah album foto yang berisi pose-pose sensual hasil fotografinya. Kuingat-ingat pose itu agar pemotretan bisa berjalan lancar, tanpa aku harus membolak balik album foto itu lagi.
Kupraktekkan setiap pose-pose yang kuingat, dengan berbagai variasinya. Mulai dari tidur telentang dengan kepala menengadah, mengangkang, nungging dan sebagainya. Aku paling suka ketika pose itu mengharuskanku meremas payudaraku. Sedikit mengobati rasa gatal di putingku. Sesekali aku juga menghampiri pak Robert untuk melihat hasil jepretannya.
Aku merasa Horny
Entah kenapa aku sangat horny ketika melihat salah satu foto dimana aku menungging membelakangi kamera, sehingga kedua lubangku terlihat dengan jelas. Memekku yang basah terlihat mengkilat, seakan memanggil untuk di sodok.
Photoshoot sore itu berakhir jam 17.30 dengan sebuah pose penutupan aku harus berdiri di tengah 6 cowok itu yang masih berpakaian lengkap. Tak ada yang spesial karena aku hanya berpose berkacak pinggang, dengan ditemani 6 cowok itu.
“Kemasi peralatan ya, nanti jam 8 kita ketemu lagi untuk makan malam.”
Perintah pak Robert pada mereka.
Aku pun digandeng pak Robert untuk kembali ke dalam villa. Ku pun mengikutinya sambil menutupi tubuhku dengan handuk.
“Kamu mandi dulu lagi deh, nanti kalo makan malam udah siap aku ke kamarmu.”
Kata pak Robert.
Aku pun akhirnya menuju kamarku, dengan horny yang luar biasa sebenarnya. Sedikit heran, apakah seperti ini profesionalitas seorang fotografer, bahkan model foto yang dengan gampangnya bisa langsung di naiki pun di biarkan begitu saja.
Uuuuuuhhh, aku yang berbalut birahi luar biasa pun segera masuk kamar. Kulempar handukku, kemudian kulucuti lingerie yang aku pakai. Aku langsung bersandar di sofa single kemudian memposisikan diri untuk menggosok vaginaku yang sudah gatal. Fantasiku seakan flashback ke acara pemotretan sore ini, andai saja aku di bantai 6 cowok tadi bersama pak Robert, tentu saja aku tidak perlu merasa horny berat seperti ini.