Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 18
Istri Nakal Yang Suka Tantangan (Episode 18)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal yang suka tantangan Episode 18, Aku hanya bisa meremasi jok depan mobil ini sambil menahan gairah yang terus naik intensitasnya. Sambil merapatkan dan menggesek kedua pahaku dengan harapan gatal di memekku sedikit terobati. Gesekan kontol Edi di pantatku memunculkan sensasi luar biasa bagi tubuhku. Rasa gatal yang menjalar membuat muka ku memerah seperti kepiting rebus.
Aku yang belum tahu sejauh apa jarak dari restoran tadi ke villa pak Robert hanya bisa berusaha sekuat tenaga menahan gejolak yang muncul. Jalanan yang agak macet membuat perjalanan ini terasa lama buatku, sungguh menyiksa. Aku hanya bisa berharap, andai aku meraih orgasmeku hanya dengan gesekan seperti ini, semoga cairanku tidak muncrat dengan derasnya.
Karena aku merasa, sudah sedikit lagi saatnya aku mendapatkan puncak kenikmatan ini. Shit… aku mengumpat di dalam hati ketika apa yang akan kuraih harus tertunda saat ini. Ya, kami sampai di depan gerbang utama villa milik pak Robert. Penjaga villa yang sebelumnya sudah di hubungi Pak Robert karena kami hampir sampai terlihat siaga untuk membukakan pintu villa.
Sampai kami di Villa
“Selamat Datang Pak”
Sambut penjaga villa itu.
Setelah pak Robert memarkir mobilnya, 6 cowok tadi di suruh pak Robert untuk bertanya pada penjaga villa dimana kamar mereka.
“Kalian minta ke Karyo kunci kamarnya, sekalian kalian bisa istirahat”.
Perintah pak Karyo.
“Siap pak”
Jawab mereka serempak.
“Ayo Sayang”.
Ajak Pak Robert sambil menggandeng tanganku.
Kikuk sekaligus kaget ketika pak Robert mengucapkan kata sayang dan tingkahnya yang menggandeng tanganku. Akhirnya aku mengikuti langkah pak Robert memasuki villa itu.
“Ini kamarnya, silakan istirahat dulu. Sambil menunggu Harno datang, nanti kita bisa mulai dulu kan? Pemandangan villa ini kalo sore bagus banget.”
Kata pak Robert.
“Baik, terima kasih.”
Jawabku sambil langsung masuk ke kamar.
Aku melihat-lihat kamar itu sambil terpesona. Bukan hanya perabotnya yang terlihat mahal, tapi pemandangan luar kamar itu bikin aku terperangah. Aku yang cukup capek dan pusing karena birahiku yang tertunda akhirnya melepas semua pakaianku sampai aku telanjang bulat, lalu merebahkan tubuhku di kasur. Ya, aku tidur telanjang bulat karena aku merasa nyaman dengan udara di villa ini. Tak butuh waktu lama untuk aku jatuh pulas tertidur.
Aku sendiri tak ingat berapa jam aku tertidur pulas. Yang aku tahu, aku terbangun sudah jam 2 siang lebih sedikit. Kuraih HP milikku karena aku bingung kenapa mas Harno belum datang juga. Benar dugaanku, dia mengabariku bahwa hari itu dia tidak bisa datang ke villa, dia harus menyelesaikan pekerjaannya.
Hhhhhmmm, entah harus bersyukur atau bersedih mendengar kabar itu. Di satu sisi, aku sedikit takut karena satu-satunya wanita yang ada di villa ini, sementara sisi binalku berkata bahwa kesempatan bebasku lebih terbuka. Aku tak perlu khawatir suamiku cemburu kalau aku bertindak di luar batas. Aku langsung menuju ke kamar mandi, aku ingin mandi terlebih dahulu sebelum menemui pak Robert.