Istri Nakal yang suka tantangan Episode 5
Melucuti pakaianku secara perlahan
Di bukanya handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya, kemudian merangkak naik keatas kasur untuk memelukku. Di ciuminya tubuhku dengan penuh kelembutan malam itu, sungguh romantis sekali kalau aku mengingat kejadian malam itu. Kemudian mas Harno mulai melucuti kimonoku, perlahan di bukanya kimono yang menutupi tubuhku. Di lemparkannya kimonoku hingga menutupi TV layar datar yang ada di kamar itu. Kini tubuhku telentang tanpa sehelai benangpun. Reflek kembali aku menutupi bagian memekku dari pandangan nafsu mas Harno. Di singkapkannya tanganku ke samping, agar dia bisa menikmati pemandangan tubuhku yang terhampar di depannya. Di elusnya tubuhku mulai dari ujung kepala, kemudian turun ke dada sembari menyentil kedua putingku dengan ujung jarinya.
Turun lagi sampai ke perut, dan bermain di area bulu jembut bagian atas memekku. “Eeeeeeeeegghhh…” aku mendesah tertahan menikmati perlakuan mas Harno. Anehnya dia melewati memekku, dia tak sentuh sama sekali memekku dengan tangannya.
Tangannya turun ke pahaku dengan sedikit remasan, dan lanjut sampai kedua ujung jari kakiku. Puas menyentuh bagian-bagian tubuhku yang bugil total itu, di posisikannya dia di antara kedua pahaku. Kedua pahaku di rentangkan untuk memberikannya tempat. Dia menunduk perlahan untuk bersiap menjamah tubuhku dengan mulutnya.
Di jilatinya perutku hingga basah permukaan perutku, aku geli merasakan servis yang dia berikan kepadaku. Lidahnya lalu merayap keatas untuk mencapai kedua susuku. Di jilati kembali area susuku bagian bawah, dengan gerakan memutar membentuk jejak basah yang melingkar di kedua susuku. Merayap lagi dia ke area tengah susuku, di jilati bagian areolanya dengan penuh kelembutan.
Terakhir, di sentil kedua putingku dengan lidahnya, kemudian di sedoti dengan buas kedua putingku. “Aaaaaaaaaaarghhh…” aku melenguh keras menikmati penutup dari jilatannya ke tubuhku. Nafasku sampai tersengal-sengal menikmati aksinya. Di tunggunya aku sampai nafasku berangsur normal.
Di perlakukan-nya aku secara lembut
Setelah nafasku mulai teratur, kulihat dia siap pada bagian inti malam ini. Di peluknya tubuhku dengan erat. Dia berbisik kepadaku, “siap ya ?” “Kuserahkan semuanya untukku mas, hanya buat kamu” ucapku. Kulihat mas Harno mulai memegangi batang kontolnya, siap untuk menanamkan batang itu ke memekku.
Jantungku mulai berdegup kencang menghadapi prosesi ini. “Tahan ya sayang…” ucapnya menenangkan aku. Pertama di usapkannya ujung kontolnya ke memekku naik turun. Kurasakan ada desakan pada memekku yang berkedut. Aku menahan nafasku ketika mas Harno mulai memajukan tubuhnya untuk menekan batang kontolnya ke memekku.
Perih mulai aku rasakan ketika kepala kontol mas Harno sudah terbenam di memekku. “Pelan-pelan mas…” pintaku kepada mas Harno. Perlahan tapi pasti, di dorongnya batang kontol itu masuk ke dalam memekku. “Mas, aaaaaaarrgghhh…” teriakku. perih yang menderaku mulai terasa intensitasnya. Aku merasakan memekku terbelah menjadi dua ketika batang kontol mas Harno akhirnya terbenam total di dalam liang kenikmatan duniawi itu.