Istri Nakal yang suka tantangan Episode 4
Pemikiran tetangga
Meskipun tak pernah berbicara atau nyeletuk di depan kami, kami tahu bahwa tetangga-tetangga sebelah rumah mas Harno pastilah menggunjing kami. Sepasang muda-mudi berduaan di dalam rumah, tanpa pengawasan siapapun, wajar apabila mereka mengira kami aneh-aneh ( padahal iya, wkwkwk ). Kami pun tak menyalahkan mereka dengan segala anggapannya, kami sendiri menyadari itu memang kesalahan.
Walaupun begitu, di dalam hati aku mensyukuri bahwa kegiatan mantap-mantap kita tak seperti pasangan lainnya yang memanfaatkan area-area sepi dengan jantung yang berdebar-debar. Misalnya saja di area perkebunan yang rimbun, di bangunan yang sudah lama kosong, ataupun di proyek-proyek terbengkalai. Di mana bisa saja mereka tertangkap basah sedang melakukan kegiatan mesum yang terlarang.
Kalian juga pasti sudah lihat aneka video pasangan yang ke-gap warga gitu kan ? Ada yang di arak mengelilingi kampung, ada yang di bugilin di balai desa, ada yang di cukur gundul keduanya, ada yang di posting di social media. Yang pada akhirnya tidak hanya nama mereka yang tercoreng, tapi juga kehormatan orang tuanya.
Aku bersyukur kami memiliki tempat yang aman untuk menyalurkan hasrat birahi kami, wkwkwk… Kembali ke cerita malam pertamaku, setelah pesta resepsi pernikahan kami berdua selesai jam 11 malam, aku dan suamiku (ciyeeee, suamiku) mas Harno langsung menuju kamar hotel yang telah di pesan sebelumnya oleh salah satu kerabat kami. Tak ada hiasan khusus di kamar ini karena memang kami tak mempersiapkan kamar ini secara spesial.
Malam pertama saat di hotel
Begitu masuk ke kamar, mas Harno sudah tak risih lagi bertelanjang di depanku. Di lucuti semua pakaiannya sampai bugil total kemudian masuk ke kamar mandi. Sementara aku sendiri masih sibuk melepas semua aksesori di baju pengantinku. Kubersihkan riasan yang melekat di wajahku. Setelah itu kulepaskan baju pengantinku sampai aku juga telanjang bulat. Kuambil kimono di lemari kamar hotel untuk menutupi tubuhku.
Kemudian meraih remote TV untuk sejenak melepas lelah sambil melihat tayangan TV. Kulihat mas Harno sudah keluar dari kamar mandi, sepertinya dia tidak mandi ketika masuk ke kamar mandi tadi. Di susulnya aku keatas kasur, di peluknya tubuhku, dan kami berguling-guling di atas kasur berdua. Kami tak melanjutkan kegiatan mantap-mantap kami di kasur, mas Harno menuntunku menuju kamar mandi untuk mandi bersama.
Aku berdiri berdampingan dengan mas Harno di depan cermin kamar mandi. Aku bisa melihat senyum kepuasan dan kebahagiaan di raut muka kami berdua. Kini kami telah sah dan resmi sebagai pasangan suami istri. Aku bisa melihat dari cermin kontolnya yang telah mengacung tegak. Kemudian dia berpindah ke belakang tubuhku, memelukku dengan penuh kebahagiaan. Di ciuminya aku dari belakang, dan tentu saja sembari meremasi susuku dari balik kimonoku.
Aku sedikit berdebar menerka apa yang akan terjadi selanjutnya. YA, malam ini sudah pasti untuk pertama kalinya aku bugil total di depan seorang pria. Dengan lembut mas Harno melepas tali kimono yang aku kenakan. Membuat kimono itu memperlihatkan bagian tengah tubuhku dari atas ke bawah, tapi tak mengekspose bongkahan susuku seluruhnya.