Istri Nakal yang suka tantangan Episode 02

Napsu kedua pasangan perlahan melepas

Kumulai adegan panas kami, dan di sambut dengan suka cita oleh mas Harno. Nafsunya langsung berkobar membuat mulut dan tangannya ganas aktif menjamahi tubuhku. Bibirku di jilati dan di sedot-sedot dengan mesra, kemudian lanjut menelusuri bagian belakang telingaku. Hembusan nafasnya di belakang telingaku membuatku horny berat. Memekku basah tak terkendali. Di jilatinya daun telingaku, sambil sesekali mengeluarkan rayuan gombalnya. Tak hanya mulutnya yang aktif, tangannya ikut bergerilya menjamah tubuhku. Tentu saja kedua susuku yang jadi target sasarannya. Di remas-remas susuku dari luar kaosku, kemudian di pilin-pilinnya puting susuku.

Ini salah satu yang kusuka dari mas Harno, dia bisa menemukan letak pas putingku bahkan saat aku masih berpakaian. Sepertinya tak puas dia hanya meremasi kedua susuku dari luar kaos, di tariknya kaosku keatas, sehingga kedua susuku langsung melompat keluar tanpa penghalang. Di posisikan tubuhku telentang, dia menduduki perutku dan menikmati keindahan tubuh bagian atasku yang sudah polos tak berbusana. Kepalanya mulai di turunkan untuk mendekatkan mulutnya ke area susuku yang sudah tidak berpenghalang. Di jilatinya perlahan-lahan puting susuku, kemudian di jilatinya seputaran areolaku yang membuatku serasa terbang ke awang-awang. Perlakuan lembutnya membuat aku horny luar biasa. Cairan cintaku terus keluar membasahi area memekku.

Perlahan tapi pasti

Setelah terus menyerangku dengan buas menciumiku dan menjilati daun telingaku, tangan mas Harno juga terus menyerang kedua susuku. Sore itu mas Harno meninggalkan beberapa bekas cupangan di kedua susuku. Dia melihat sejenak bekas cupangan yang ada di susuku, sambil tersenyum puas melihat hasil karyanya. Selama aktivitas itu, aku sebenarnya merasakan tonjolan di selangkangan mas Harno yang membesar. Tapi aku masih belum berani untuk meremas kontol mas Harno sekalipun masih terbungkus celana. Aku hanya pasrah menikmati tonjolan itu menggesek area perut dan pahaku. Setelah itu, aku membaca pergerakan mas Harno, sepertinya dia ingin juga memelorotkan boxer yang aku pakai, tapi aku lebih sigap untuk mencegah mas Harno.

Aku tetap teguh untuk mempertahankan pertahanan terakhirku di bagian bawah. Mas Harno mengerti, dia tak memaksakan kehendaknya. Padahal, andai saja mas Harno sedikit menggunakan paksaan kepadaku, aku yakin aku pun tak kuasa untuk menolak dorongan birahi yang sedari tadi menyelimutiku. Sudah pasti sore itu kontol mas Harno akan bersemayam di jepitan memekku. Akhirnya sore sampai malam itu, mas Harno tetap menikmati tubuhku bagian atas saja. Tepat jam 8 malam, kami berpakaian untuk keluar mencari tempat makan malam.

Pages: 1 2 3 4

You may also like...