Istri Nakal yang suka tantangan Episode 7
Tangannya mencari sesuatu
Malam itu mas Harno mengajakku ngobrol sambil tiduran, aktivitas yang sampai saat ini sering kami lakukan untuk membahas hal santai maupun serius. Tapi malam itu, bukan hanya mulutnya saja yang aktif, tangannya juga ikut menjelajahi semua permukaan memekku. Gelagat tangannya seperti mencari sesuatu.
Sampai pada akhirnya dia mencapai bagian kecil yang membuatku tersentak menggelinjang. Aku seperti tersengat listrik ketika ujung jari mas Harno menggesek bagian itu. Aku mendesah tertahan ketika momen itu berlangsung, di iringi punggungku yang melengkung ke atas.
Saat itu aku baru tahu itulah itil, spot yang membuatku lebih cepat menggapai puncak birahiku. Obrolan kami seketika berhenti karena aku tersentak mendapatkan kenikmatan tiada tara itu. Mas Harno juga terkejut melihat respon tubuhku ketika dia melakukan rangsangan di itilku. Dia tak menyangka efek yang di terima tubuhku ketika serangan di lancarkan ke spot itu.
Di berikannya aku kesempatan untuk beradaptasi, sebelum dia melanjutkan aksinya. Sejenak aku menikmati rangsangan itu, kudekap tubuh mas Harno, sembari kutarik lagi tangannya dan kuletakkan di lubang surga duniawiku. Ya, aku ingin merasakannya lagi.
kenikmatan yang luar biasa
Kembali jari jemari mas Harno menelusuri bagian-bagian memekku untuk mencari “kacang nikmat” ku itu. Kini tak sulit bagi mas Harno menemukan itilku setelah dia berhasil menemukan letak tepatnya. Di sentuhnya perlahan itilku dengan lembut, di sertai ciuman-ciuman mesra di bibirku. Tubuhku menerima rangsangan itu dengan suka cita, aku menggeliat dan menggelinjang seperti cacing kepanasan.
“Mas, di apain ini memekku, aaaaaahhh” tanyaku kepada mas Harno dengan tersengal-sengal. “Nikmatin aja ya sayang…” ucap mas Harno. Di usapnya berulang-ulang bagian spot terbaik dari memekku itu dengan gerakan naik turun dan memutar. Aku merasakan liang senggamaku mulai mengeluarkan cairan cintanya, ketika mas Harno terus melakukan aksinya.
“Mas, enak banget, terusin… “ aku meracau tak jelas menikmati gesekan jari mas Harno dengan itilku. Sekitar 10 menit mas Harno terus memberikan serangan di itilku, sementara memekku sudah sangat banjir. Aku yakin memekku banjir lebih hebat dari sebelum-sebelumnya.
Aku tak tahan ingin menuntaskan birahiku. Kuhentikan gerakan tangan mas Harno, lalu kudorong tubuhnya sampai telentang. Segera aku bangkit dari pembaringanku, lalu kunaiki tubuh mas Harno. Kupegang batang kontolnya dengan lugas, lalu kuusapkan perlahan ke memekku untuk membasahi kontolnya dengan cairan cintaku.
Basah mengkilat kulihat batang kontol mas Harno penuh dengan cairanku. Kutempatkan kepala kontolnya di depan memekku, lalu dengan kasar kuturunkan tubuhku sampai batang kontol mas Harno menghujam keras memekku. “Aaaaarrgghh, maaaas…” aku sedikit teriak ketika batang kontol mas Harno membelah memekku.