Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 14
Memanaskan suasana dengan foreplay Istri nakal yang suka tantangan
Pelumasku mulai membanjir di memekku. Rabaannya kini turun, ke perut kemudian berakhir di liang senggamaku. Diremasinya dengan lembut, kemudian jari tengahnya menari-nari mencari sebuah tonjolan kecil yang selalu bisa membuatku terbang ke awan. Digosoknya lembut naik turun, dengan terus menciumiku.
Aku masih pasrah terdiam menikmati rangsangan suamiku. Aku ingin diam menghayati pergumulan ini dan membiarkannya menjamah tubuhku sesuai fantasinya. Diratakannya cairan pelumasku sampai ke lubang anusku, kemudian disodok-sodokkan seperti hendak memasukkan jarinya ke anusku. Aksinya ini membuatku benar-benar terbang, geli-geli nikmat rasanya ketika lubang anusku diperlakukan seperti itu.
Suamiku kemudian bangkit, berdiri di samping tempat tidur lalu melucuti semua pakaiannya. Ditariknya tanganku, kemudian di tuntun aku untuk berjalan mengikutinya. Aku yang melangkah di belakangnya hanya berpikir, aku pasti akan digarap di kebun belakang lagi. Ternyata dugaanku salah, dia menuntunku ke teras depan rumah !
Setelah pintu rumah di bukanya, di posisikan aku berdiri dengan bertumpu pada pagar rumah itu. Di turunkan pundakku, sehingga kini aku menunduk, dengan masih berpegangan pada pagar rumah. Suamiku mengambil posisi di belakangku, dengan kontol yang sudah mengacung tegak.
Kulihat di kocoknya sendiri kontolnya sebelum memasukkannya ke dalam memekku. Ujung kontolnya kemudian di tempelkan di mulut memekku, untuk diusap-usapkan agar ujung kontolnya basah oleh cairan cintaku. Beberapa kali usapan, setelah yakin sudah cukup basah, di tusukkan kontolnya ke memekku secara perlahan.
“Uuuuuuuhhh…maaaaass…”
Lenguhku.
Kubenamkan k*ntol itu secara perlahan
Ketika batang kontolnya pelan tapi pasti terbenam di dalam memekku. Aku masih terdiam, sementara suamiku juga sepertinya diam sejenak untuk menikmati kehangatan memekku yang menyelimuti kontolnya. Tangannya kemudian menjulur ke depan untuk meraih susuku yang menggantung, Di remasinya dengan nafsu.
Kurasakan dia mulai menggoyang pinggulnya untuk menyodok memekku dengan kontolnya. Dengan tempo santai, di ayunkan tubuhnya sehingga kini tubuh kami bergoyang mengikuti irama sodokan kelamin kami yang beradu.
“Aaaaaaaahh masss, terusss… sodokin yang kenceng…”
Aku meracau menikmati goyangannya yang masih dalam tempo lambat, namun sangat terasa di memekku.
Diayunkan dengan kuat sehingga kontolnya mendesak lebih dalam, di jambaknya rambutku sebagai pegangan, sehingga kini tubuhku melengkung karena tingkah suamiku. Seiring waktu, dia mulai meningkatkan tempo goyangannya, aku yang juga menikmati permainan ini, ikut bergoyang mengikuti suamiku.
“Uuuuuuh, dalemin lagi kontolmu mas, siram memekku…”
Aku melenguh merasakan birahi yang luar biasa.
Dengan tempo yang sudah cukup membuatku ingin mencapai puncak, suamiku sepertinya juga ingin menuntaskan birahinya. Setelah sekitar 10 menit menggempur memekku, aku tak tahan lagi.
“Maaaaaaasss, aku nyampeeeee…”
Aku berteriak setelah orgasme berhasil kuraih.
Suamiku bukannya memberikan aku istirahat malah semakin menggoyangkan tubuhnya. Kulirik tatapannya sudah mulai fokus untuk crot, tinggal menunggu waktu saja. Aku ambruk ke depan, menumpu pada pagar setelah suamiku juga ikut mencapai puncaknya, kurasakan hanya sebagian yang tertampung di memekku, karena aku terlanjur lemas dan ambruk. Sebagian nyemprot di punggung dan bokongku.