Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 13
Memfotokan diriku yang sedang tanpa busana
Mas Harno lanjut memfotoku dengan berbagai variasi yang menggoda. Kadang terlihat polos di bagian bawah, kadang bagian yang atas polos. Sampai akhirnya mas Harno memfoto diriku dalam keadaan tanpa busana sama sekali.
Aku sendiri selama photoshoot merasakan bulu kudukku meremang. Aku serasa mendapatkan sensasi luar biasa selama sesi photoshoot amatir ini. Meskipun kadang aku masih kaku dalam pose yang di inginkan mas Harno, tapi kulihat memang foto-foto yang di hasilkan sungguh erotis.
Bagaimana tidak, kami melakukan sesi photoshoot ini dari mulai aku masih tertutupi handuk, kemudian polos di sebagian tubuhku, sampai aku benar-benar polos tanpa sehelai benang pun. Ada yang dengan posisi telentang, menyamping, nungging dan sebagainya. Di tambah lagi kami melakukannya di ruang terbuka. Sesekali aku harus celingak celinguk untuk memastikan tak ada yang melihat aktivitas kami.
“Sekarang kita photo berdua ya.”
Kata mas Harno yang kemudian berlalu masuk ke dalam rumah.
Sesi Foto
Dia mengambil tripod untuk meletakkan kameranya. Kulihat dia mengeser kameranya untuk mendapatkan sudut pandang yang pas. Beberapa kali dia harus memindahkan letak kameranya, entah posisi seperti apa yang di rencanakannya. Setelah dirasa pas arah kameranya, dia kemudian ikut melepaskan semua pakaiannya.
Aku yang melihat tingkah mas Harno pun melongo, kaget dengan apa yang di lakukannya. Kemudian mas Harno menghampiriku, dan memposisikan aku dengan benar sesuai arah kamera. Kini kami bersiap untuk pose bersama, dan tanpa busana sama sekali. Kembali aku di arahkan oleh mas Harno untuk pose bersama ini.
Bermacam-macam pose kami lakukan yang mau tidak mau membuat gairahku naik. Mulai dari berpelukan, berciuman, sampai pada pose-pose erotis layaknya kami sedang bercinta. Selama photoshoot, ketika kami melakukan gaya layaknya kami bercinta pun mas Harno benar-benar memasukkan kontolnya ke memekku.
Sekitar 1 jam kita photoshoot bersama dengan berbagai pose, setelah di rasanya cukup, mas Harno pun mengajakku masuk. Ketika aku akan melangkahkan kakiku masuk ke rumah, tanganku di tarik oleh mas Harno.
“Pake dulu handuknya.”
Perintah mas Harno.
Aku pun meraih handuk, kemudian melingkarkan handuk itu dengan terselip rasa bingung. Tumben mas Harno memintaku pakai handuk lagi, biasanya dia lebih suka aku wira-wiri tanpa busana. Kulihat mas Harno juga kembali mengenakan pakaiannya. Kami pun masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di ruang tengah, aku pun kaget dengan adanya seorang pria yang duduk di kursi tamu, seorang bapak-bapak tua, mungkin umurnya sekitar 65 tahun. Penampilannya cukup santai dengan gaya casual, tapi terlihat rapi dan berwibawa. Pantas saja mas Harno memintaku memakai handuk lagi, ternyata di dalam ada orang.
Aku pun berpikir, jadi sepanjang kami photoshoot tadi, bapak-bapak ini di sini ? Apa dia tau kegiatan kami tadi di belakang ? Apa jangan-jangan dia ngintip sesi photoshootku tadi ya ? Berbagai pertanyaan berkecamuk di pikiranku, karena kehadirannya yang tidak kuduga sebelumnya. Mas Harno pun mengenalkan aku padanya.
“Kenalin, ini pak Robert, temenku di komunitas fotografi. Tadi kami janjian ketemu karena kebetulan pak Robert ada event di daerah sini.”
Jelas mas Harno. Aku pun mengulurkan tanganku untuk bersalaman dengan pak Robert. Disambutnya uluran tanganku, kami bersalaman.
“Saya Rossa pak, istri mas Harno.” “Robert mbak.”
Jawabnya singkat, namun disertai senyum misterius. Ketika bersalaman, bukannya melihat ke kepala, sorot matanya malah tajam ke area susuku.