Misi Balas Dendam Episode 66A
Misi Balas Dendam (Episode 66A)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 66A, aku pacu mobil ku dengan kecepatan yang luar biasa pagi ini… Membelah dingin pagi dan memecah kumpulan embun di daunan nanti hijau di pinggir jalan Raya…. Aku benar-benar harus cepat sebelum aku terlambat menyelamatkan Jessica… Sebenarnya Jessica bukan termasuk budak ku… Tapi loyalitasnya dalam bekerja, kecerdasan serta kecantikan nya membuat dia amat spesial dimataku… Sama halnya aku menyanjung Rafina serta Muzlifa yang kemampuannya ku akui dalam bidang pekerjaan.
Aku tahu Jessica menyimpan rasa padaku…. Tapi aku tak ingin dia juga ikut dalam peperangan yang saat ini terjadi… Aku sengaja menghindarinya karena terlibat dalam perang ku hanya akan membuatnya sangat menderita….. Dan itu yang paling tak ku inginkan…. Tapi saat ini Jessica di culik oleh pria bodoh yang berlagak hebat…. Yang menganggap dirinya mampu berbuat apapun seperti yang saat ini dia lakukan pada Jessica…. Aku tak akan memaafkan pria itu jika dia benar-benar menodai tubuh suci Jessica.
“ Alex kau tak seperti biasanya…. Kau terlalu bersemangat hari ini…. Siapa Jessica sesungguhnya…. ”
ucap edi yang melihat emosiku yang saat ini memacu mobilku sampai kecepatan yang tak biasa.
“ aku sudah bilang dia merupakan staf terbaikku… Dan sebagai bos yang baik aku harus melindunginya…. “
jawabku tetap fokus pada jalanan.
” hahaaaa… Aku tak percaya kalau itu hanya Staf mu…. Apa dia selingkuhanmu…. “
ledek Edi sambil tertawa.
“ Lalu aku harus membuktikan apa agar kau percaya….. “
ucap ku pada Saudaraku yang masih tak percaya kalau Jessica adalah staf biasa dan tidak memiliki hubungan apapun antara aku dan dia…. Tapi ku biarkan Edi dalam keraguan nya… Karena berdebat dengan nya hanya akan menghabiskan tenaga yang sia-sia.
Laju kami benar-benar tak terhenti hingga kami masuk ke kawasan dermaga yang saat ini pembangunan sedang terhenti akibat kerugian besar yang di Terima pengembang yaitu Goldrich Company…. Belum lagi Air pasang dan Cuaca yang berubah-ubah membuat proyek besar ini terhenti sampai waktu yang belum ditentukan… Sehingga tempat ini terlihat berantakan hanya beberapa bangunan yang hampir selesai saja yang terdapat di sini… Aku mencari tempat agar mobilku tak di ketahui keberadaannya dengan musuh kami… Jadi kuletakkan di dekat perkebunan yang seperti juga tak terawat lagi mungkin kebun ini bagian dari proyek sehingga sudah lama di tinggalkan oleh pemiliknya.
“ Seperti apa rupa wanita yang akan kita selamatkan…. “
ucap Edi sambil mempersiapkan rompi anti peluru, serta senjata kesayangannya untuk bersiap melakukan misi… Meskipun dia sudah memiliki kekuatan dari makhluk mistis yang ku berikan tapi Edi tetap melakukan persiapan yang maksimal… Maklum saja dia adalah pasukan khusus yang dimiliki Republik ini… Wajar jika persiapan matang adalah kunci utama buatnya.
“ wanita ini…. “
ucapku singkat menyodorkan Handphone kepada Edi…. Sambil terus memperhatikan sekitar bangunan ini untuk mengetahui seluk beluk tempat.
“ Pantas saja kau sangat semangat…. Dia cantik sekali…. “
pungkas Edi dengan persiapan lengkapnya.
“ Dasar kau…. Aku tak pernah salah memilih…. “
ucapku membanggakan diriku sendiri.
” Oh ya… Kau hebat sekali saudaraku…. Pemburu lendir… “
ucap Edi tertawa sambil menyiapkan drone andalannya untuk mengintai keadaan… Drone ini sangat khusus selain kamera yang sudah di update sangat maksimal… Drone ini juga tak memiliki suara…. dan bergerak dengan akselerasi yang menakjubkan.
“ Pemburu Lendir… Kurang Ajar…. “
ucapku ikut tertawa.
“ Itu pantas sebagai julukan buatmu…. “
ucap Edi menurunkan kaca dan menerbangkan Drone menjauh dari kami.
Tanpa melihat siapa lawan yang akan mereka hadapi
Drone mulai terbang tinggi…. Dan mulai memberikan kami penglihatan udaranya…. Ukuran kecil membuatnya tak akan disadari oleh musuh kami yang memang bukan orang yang terlatih mereka hanya kumpulan dari preman yang haus akan uang…. Tanpa melihat siapa lawan yang akan mereka hadapi.
“ sekali lagi kau katakan itu akan ku hajar kau sampai tak bernafas…. “
lanjut ku tertawa.
” Hahaa… Baiklah kita harus fokus dulu…. “
ucap Edi mulai memperhatikan layar tab kecilnya…. Melihat kesegala arah yang di lihat oleh drone kami.
Kami mulai melihat beberapa musuh kami diatas gedung bertingkat…. Dan seperti mereka membawa senjata rakitan…. Edi mulai membuat denah setiap musuh dengan sangat mendetail…. Aku hanya perlu menunggu saudaraku ini hingga selesai melakukan analisa terhadap lokasi secara keseluruhan…. Tak butuh waktu lama buat ku menunggu Edi sudah menarik kembali drone … Yang berarti dia telah selesai melakukan penyelidikan.
“ Jadi berapa jumlah mereka…. Dan seberapa kuat mereka…. “
tanyaku.
Senyuman diwajah Edi memang agak mengerikan jika sudah menghadapi hal seperti ini…. Karena dia terlihat seperti psikopat yang siap membunuh siapapun yang dia lihat.
“ Mereka hanya ikan teri…. Akan membosankan membunuh mereka…. Tapi aku tertarik pada beberapa orang yang ada di dalam ruangan. Tempat mereka menyekap Jessica… Salah satunya adalah Abdu… Dia preman kelas atas dari pulau Jawa…. Dia punya ilmu dalam yang mengerikan…. Mungkin hanya itu yang akan sedikit menghibur kita…. “
lanjut Edi menjelaskan informasi yang dia dapatkan.
“ Ini akan mengasyikkan…. “
ucapku.
“ Hanya kita yang tersisa…. “
lanjut Edi sambil menarik nafas panjang.
“ tidak masih ada Agung…. Aku merasakan kekuatannya masih ada…. Dan dia baik-baik saja…. “
lanjutku.
“ Alex kapan kau akan melaksanakan perang terakhirmu…. “
lanjut Edi.
” Hmmm entah lah…. “
jawabku.
Aku sudah kehilangan Adi dan Hadi
Aku tak ingin Edi juga ikut dalam perang Akhirku…. Alhasil aku tak bisa lagi kehilangan saudara seperti dirinya…. Aku sudah kehilangan Adi dan Hadi… Meskipun aku tahu cepat atau lambat Agung akan kembali…. Tapi sudah cukup mereka merasakan rasa sakit yang ku buat… Ini sebenarnya misi ku…. Bukan misi mereka…. Jadi biarlah aku menanggung semuanya sendiri.
“ apa kau bermaksud untuk pergi sendiri dalam perang AKHIR nanti…. “
lanjut Edi yang merasakan ada yang tidak beres.
“ kalian sudah terlalu banyak bertarung untukku dan keluargaku… Dalam misi ini sudah terlalu banyak darah yang tumpah… Dan banyak orang mati yang tak berdosa…. Bahkan mereka tak tahu apa yang terjadi….. Aku tak ingin melibatkan mu lagi…. Aku ingin kau bisa melupakan perang ini… Di masalahku…. Masalah keluargaku…. “
lanjutku
“ Apa setelah sekian banyak yang kita lalui kau masih tak menganggap kami sebagai saudara dan keluargamu…. “
ucap Edi.
“ Bukan begitu…. Aku hanya memiliki mu dan gung saja didunia ini…. Dan aku tak ingin kehilangan kau atau Agung…. “
ucapku.
“ kau tidak berubah Alex…. Hatimu masih saja lemah seperti dulu…. Aku adalah seorang tentara…. Mati di perang yang kau buat atau mati dalam perang membela tanah air adalah impian dari diriku…. Dan satu hal lagi yang harus kau tahu…. Aku tak akan mudah untuk dihabisi… Tidak seperti Adi dan Agung…. Aku Pria terkuat kedua di keluarga As saat ini…. “
ucap Edi tersenyum.
“ Aku suka kepercayaan diri mu itu… “
lanjutku.
“ Aku juga masih memiliki Hutang…. Aku harus menghabisi Pria itu… pria yang membuat wanita yang ku cintai tewas…. Aku akan membalasnya…. Dan aku tak akan mengganggu perang Akhirmu… “
lanjut Edi cukup Emosional dalam penyampaian dendamnya.
“ Joker ya…. Baiklah kau lakukan apapun yang kau inginkan Saudaraku …..tapi jangan sampai meninggalkanku…. “
ucapku.
“ Kau juga jangan sampai tewas…. Karena jika sampai kau kalah…. Maka aku akan memiliki wanita – wanitamu yang super seksi seperti Hera yang selalu ku impikan, Marosa yang selalu membuatku tak bisa berpaling darinya… Lalu Alma yang memiliki kecantikan yang natural…. “
ucap Edi tertawa mengkhayalkan wanita milikku.
“ Tak akan ku biarkan kau memenuhi Mimpimu itu…. Dan terus lah bermimpi karena itu tak akan pernah terjadi…. “
ucapku tertawa.
“ Abaikan masalah itu…. Aku akan menyerang dari bukit sebelah sana…. Dan kau bisa membersihkan musuh di gedung didepan itu….. “
ucap Edi kembali ke misi penyelamatanku.
Akhirnya kami keluar dari mobil… Bergerak terpisah… Menuju lokasi yang sudah kami sesuaikan satu sama Lain…. Aku langsung bergerak menuju gedung Empat tingkat yang jaraknya tak jauh dari lokasi mobilku berada…. Setelah memperhatikan keadaan gedung itu… Aku langsung mengendap-endap untuk mendekatinya… Kusiapkan revolver di tangan ku pemberian dari Edi…. Sebenarnya aku tak terlalu suka mengunakan senjata Api…. Aku lebih suka mengunakan pedang atau senjata lain jarak dekat…. Aku menyelinap di dinding… Ku perhatikan pintu masuk terdapat empat penjaga…. Yang sedang bersantai sedangkan dua lainnya sedang asik menonton TV…. Tapi mereka bukan target awakku…. Ku cari cara agar aku dapat naik ke lantai dua…. Melalui pembatas jendela aku merangkak memanjat untuk memasuki salah satu ruangan yang kebetulan jendelanya belum terpasang.