Misi Balas Dendam Episode 54A
Misi Balas Dendam (Episode 54A)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 54A, waktu yang ku tunggu pun di mulai … Aku sudah ada di bukit tempat jalan masuk ke Griya Gold… Aku duduk termenung melihat Griya Gold terlihat luar biasa dari sini… Ini tempat favorit aku dan Liana saat kami berjanji bertemu setelah sekolah.
Aku tak menyangka hal indah yang kulakukan beberapa tahun yang lalu… Berubah menjadi kesedihan dan kepedihan hari ini…. Aku benar-benar akan menyerang rumah ini sekarang.
# Flashback ke beberapa tahun yang lalu
Pada saat ini sepasang kekasih sedang berjalan dengan pakaian casualnya… Ini adalah hari dimana seminggu setelah aku dan Liana lulus …. Kami mendaftarkan diri untuk pergi kuliah bersama.
Kami pergi kekota untuk mendaftarkan diri di salah satu Universitas Negeri terbaik di Provinsi ini…. Tapi sebelum itu tujuan kami adalah mendapatkan Beasiswa kuliah Kedokteran ke Jepang yang diadakan salah satu Biro Provinsi Casino De Granny.
Sepanjang perjalanan kami … Liana terus bercerita tentang banyak hal mulai dari kebiasaannya dan lain-lain… Hingga kami tiba ditempat tujuan kami … Dia langsung mengandeng tanganku …. Sempat aku menolaknya … Tapi kuraih tangan lembut itu … Kupikir aku tak mengenal semua orang disini jadi untuk apa aku malu.
Kemudian perlahan kami perhatikan nama-nama yang tertera di dinding untuk mencari nama Aku dan Liana …. Setelah menemukan nama kami berdua Liana berteriak dan memeluk dengan sangat erat… 2 kuota yang akan berangkat ke Jepang di peroleh Aku dan Liana.
Tapi terjadi sesuatu masalah koordinasi … Atau mungkin ada hal lain… Yang biasa terjadi di negara ini…. Kuota itu harus di kurangi menjadi satu orang saja yang akan berangkat menuju Jepang…. Kemudian aku dan Liana di panggil untuk mengikuti tes terakhir untuk memilih siapa yang akan memenuhi kuota keberangkatan itu.
Liana menatapku.
” Alex ayo kita bersaing … Kau harus tunjukkan kemampuan terbaikmu…”
ujar Liana.
“hmm… Jangan menyesal jika aku yang berhasil memenangkan Duel kali ini…. ”
ucapku mengoda nya.
Kami diharuskan menunggu
Pada saat ini kami di beri 10 soal dengan Waktu 60 menit pengerjaan… Dan semua soal itu adalah hitungan mulai dari Matematika, Fisika dan Kimia… Aku melihat soal itu dan jujur semua soal yang mudah untuk di kerjakan dengan otak kecil efektif ku ini…. Aku menatap Liana Cantik dengan wajah seriusnya.
Dia benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengerjakan setiap soal… Aku suka memperhatikannya saat dia serius mengerjakan suatu hal… Waktu terus berjalan dengan cepat… Memasuk 15 menit terakhir.
” Berapa Soal yang bisa kau jawab…”
tanya ku.
” 7 soal benar 1 masih Ragu-ragu dan dua aku benar kesulitan ….”
jawabnya tetap serius.
Dari jawaban inilah aku bisa tahu jumlah soal yang mampu di kerjakan Liana … Karena tanpa sadar dia memudahkanku menjalani misi ku waktu itu.
Waktu pun berakhir. .. Dengan kata lain kami diharuskan menunggu di ruang Tunggu menanti siapa yang akan mendapatkan Beasiswa itu… Liana tampak pucat… Sambil terus membaca buku nya.
” Sudah hentikan … Kita sudah berjuang sampai sini… ”
ucapku mengambil buku tebalnya.
” Aku hanya ingin tahu cara menyelesaikan soal yang tak bisa ku kerjakan Alex….”
ucap Liana mencoba mengambil bukunya kembali.
” Apa kau tak ingin memandang wajah tampanku untuk yang terakhir kalinya…”
ucap Ku kembali mengodanya.
” Apa maksudmu berkata seperti itu….”
ucap Liana.
“hummm… Aku hanya bisa mengerjakan enam soal benar dan empat soal salah…. Sedangkan kau mengerjakan 7 soalkan… jadi… ”
ucapku yang sengaja ku potong.
” Tak mungkin kau tidak bisa mengerjakan soal itu …”
ucap Liana terkejut … karena Liana tahu kemampuan ku.
” Serius … Aku blank… Karena lawanku … Seorang calon dokter cantik…”
ucapku tertawa.
” Tapi jangan bilang ini terakhir kalinya aku bisa menatapmu…”
ucapnya mengelus wajahku dengan tangannya yang halus..
” Kau akan pergi ke Jepang setelah ini… Biaya pergi kesana mahal… Belum lagi Menelpon interlokal itu biaya sangat mahal juga… Kau akan menghabiskan waktu 4-6 tahun disana … Dan mungkin kau akan menemukan orang yang lebih baik dariku disana… Jadi kita anggap ini sebagai yang terakhir…”
Jelasku sambil mengenggam erat kedua lengannya.
” Aku tak mungkin bisa melupakanmu …. Alex hanya milik Liana…. Dan Liana yang mampu hidup dengan beruang Putih sepertimu…”
ucap Liana.
“Hahaha… Kau benar-benar yakin bisa hidup sendiri disana tanpa pendamping… Dan bagaimana aku menunggumu… Sedangkan disini banyak wanita cantik….”
goda ku padanya.
” Kalau begitu kita batalkan saja … ”
ucap Liana coba menarikku untuk pergi dari sini.
” Apa … Kita sudah berjuang sampai sesi terakhir ini… Kau bekerja siang malam untuk menantikan moment ini….”
ucapku menahan tangannya.
” Dari pada aku harus kehilangan dirimu… Aku lebih baik kehilangan kesempatan ini… ”
ucap Liana.
*tookk… Ku ketuk kening Liana.
“Aah Sakit…”
teriaknya.
” Aku akan menunggumu ….”
ucapku mengelus kepalanya yang mengunakan Jilbab.
” Alex, Liana masuk keruangan….”
ucap Salah satu panitia yang menghentikan percakapan kami sementara.