Wild Love Episode 49
Wild Love (Episode 49)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 49, suasana menjadi sangat hening ketika kata-katanya terputus. Aku hanya mampu memandangnya dengan seribu pertanyaan di dalam kepalaku. Masih di sini, di kamar lantai atas rumah mbak ara. Kami kemudian berpandangan satu sama lain.
“Ar…”
ucapnya dengan wajah menjadi sendu dan menatap ke lantai.
“yoi…”
ucapku.
“bisakah kamu…”
ucapnya.
“iyaaaa…”
ucapku.
“bisakah kamu juga berjanji kepadaku untuk….”
ucapnya terpotong, semakin bingung aku dengan kata-katanya yang terputus.
“melindungi ayahku”
ucapnya.
“Eh? Maksudnya mbak?”
ucapku.
“kamu berjanji pada erlina akan membalaskan pada erlina, dia juga bercerita jika kamu mempunyai kenalan dari intelejen. Aku mohon tolonglah ayahku”
ucapnya.
“apa ini? kenapa erlina bisa bercerita banyak kepada ara? Apakah dia juga membongkar identitasku sebagai mata-mata ayahku?”
bathinku.
“Ar… aku mohon”
ucapnya.
“sebentar-sebentar mbak, ndak ada angin ndak ada hujan ndak ada panas, kok tiba-tiba mbak bilang seperti itu ke aku? Aku itu Cuma mahasiswa lho mbak, paling mbak erlina ngelantur kali”
ucapku.
“Erlina adalah anak KS, yang terbunuh di perumahan SAE. Pembunuhnya adalah suruhan Ayahmu, dan empat orang yang lainnya yang aku tidak begitu paham siapa mereka. Dan kamu pasti tahu mengenai teman-teman ayahmu itu, tapi satu diantaranya tidak pernah melakukan perbuatan kotor seperti empat orang yang lainnya ar, dan itu adalah ayahku”
ucapnya.
“Eh…. siapa? Siapa orang itu? Siapa wanita ini?”
bathinku.
“Ar, aku mohon selamatkan ayahku ar, dia pasti akan dibunuh, karena ayahku sudah mulai lelah kalau harus mengikuti mereka, aku mohoooooon hiks hiks hiks”
ucapnya yang berjalan dari balkon dan kini duduk bersimpuh dihadapanku.
“mbak ngaco deh…”
ucapku mencoba mengelak.
“Please ar, aku mohon ar… aku sudah tahu semuanya ar, ayahku juga sudah bercerita semuanya, tentang KS, ayahmu mahesa dan tiga orang lain. Tapi dua orang hanya disebut ayahku sebagai tukang dan aspal…. aku yakin kamu pasti tahu, dan aku yakin kamu bisa melindungi ayahku”
ucapnya, aku jadi semakin kebingungan dan tidak bisa mengelak dari setiap perkataan mbak ara.
“mbak sebentar… sebentar.. okay? Please don’t cry”
ucapku.
“Aku akan menangis terus jika kamu menolaknya ar, aku mohon”
ucapnya.
“Baiklah! Aku akan melindunginya tapi bagaimana? Ayah mbak saja aku tidak tahu”
ucapku.
“ssssshhhhh huuufffffffffthhh…..”
yang menghelas nafas panjang, kemudian melepaskan pelukannya.
“hadeeeeeeeeeeeh bingung aku”
bathinku.
“Ar…”
ucapnya tersenyum kepadaku.
“Sudah jangan nangis, akan aku bantu sebisanya”
ucapku santai.
“he’em… aku akan beritahu siapa ayahku”
ucapnya.
“Jika ayahnya bercerita kepadanya mengenai tukang dan aspal, berarti ayahnya adalah si buku”
bathinku.
“oke, kita serius”
ucapku.
“Ayahku memiliki sebutan si Buku. Dia salah satu dari lima orang komplotan ayahmu. Dia bekerja di bagian pendidikan, dan tidak seperti yang lainnya. Ayahku hanya menduduki jabatan dibawah kepala instansi, ayahku bernama Asmo Kusumo”
ucapnya sambil mengusap air mata yang mengalir dipipinya.
“Eh…”
aku terkejut dengan kenyataan ini, baru kali ini aku mengetahui identitas si buku. Aku tertunduk dan terus berpikir kenapa aku harus melindunginya.
“Mbak, jujur saja aku tidak punya alasan yang tepat untuk melindungi ayah mbak ara, karena ayah mbak ara terlibat dalam semua kejahatan yang dikomandoi ayahku”
ucapku.
“Tidak, kamu pasti punya alasan, karena selama bersama mereka ayahku tidak pernah menggunakan uang pembagian dari mereka. Bahkan setiap kejahatan yang dilakukan oleh mereka, ayahku selalu menentangnya dan tidak mau tahu. Ayahku merupakan loyalis kakekmu, dan dia satu-satunya yang berani masuk ke dalam lubang ini hanya untuk memberikan informasi ke kakek kamu. Tapi setelah lama ini, ayahku terkungkung didalamnya dan sulit untuk keluar karena terlalu banyak mengetahui rahasia mereka. Bisa jadi, jika ayahku memilih untuk berhenti dia bisa dibunuhnya. Ayahku sekarang merasa bahwa dirinya akan dibunuh karena beberapa tahun ini ayahku sudah tidak pernah bertemu dengan komplotannya. Dia sudah muak dan tidak tega jika harus melihat korban bertambah lagi. Selama menjadi informan kakek kamu, kakekmu sebenarnya menyuruh untuk keluar dan tidak memperbolehkannya tapi ayah menolak. Karena pada awalnya ayah hanya menjadi pupuk bawang (pemain yang tidak dianggap) bagi komplotan ayahmu, inilah yang membuat ayahku merasa tidak cukup informasi dan baru beberapa tahun ini ayahku dijadikan pemain utama dalam komplotan ayahmu. Sehingga, ayah baru mengetahui banyak sekali informasi baru beberapa tahun ini dan semuanya telah disampaikan kepada kakek kamu. Kakek kamu sebenarnya merasa sangat sedih karena ayah terjebak didalamnya, bahkan kakek kamu sekarang sedang kebingungan untuk bisa mengeluarkan ayahku dari komplotan mereka. Kakekmu sebenarnya sudah memberikan informasi kepada intelejen, namun intelejen tetap tidak bisa menjamin keselamatannya. Aku mengetahu semua rahasia erlina ketika dia menangis melihat mayat KS. Tapi dia tidak pernah tahu siapa aku, karena dia pasti akan sangat dendam kepadaku. Kamu telah berjanji kepada erlina, aku juga berharap kamu juga berjanji kepadaku ar”
jelasnya.
“Mbak, badan inteljen saja tidak bisa menjamin keselamatan ayahmu, bagaimana denganku? Lihatlah aku, aku hanya mahasiswa tanpa senjata”
ucapku.
“tapi aku punya keyakinan kamu bisa, Ar”
ucapnya.
“baiklah, akan aku usahakan tapi aku tidak berjanji tentang keselamatan ayahmu. Dan aku ingin bertanya, jika kakekku sudah tahu dan badan intelejen sudah tahu, ditambah lagi ayah mbak ara adalah informan untuk kakek sekaligus IN. Apakah ayah mbak tahu apa rencana mereka sekarang?”
ucapku, dia hanya menggeleng-gelengkan kepala.
“hufth….”
aku membuang nafasku, aku kemudian bangkit dari hadapan mbak ara dan menyulut dunhill.
“Sejak awal tahun kemarin, ayahku tidak dilibatkan lagi. Hanya sesekali ayah diajak mengorbol di telepon, dan semua itu hanya basa-basi. Ayah pernah diajak ketemuan, tapi besok setelah akhir tahun”
jelasnya.
“Eh… akhir tahun? Pada saat langit berwarna pelangi, Seribu doa terucap, ah benar itu adalah di malam tahun baru, malam ketika kembang api bertebaran dan banyak orang mengucapkan resolusi bisa juga dianggap sebagai doa”
bathinku.
“Sebentar mbak, apakah benar ayah mbak akan di ajak ketemuan setelah akhir tahun?”
ucapku yang kemudian berlutut di depan mbak arya dengan kedua tangan memegang lengannya. Mbak ara hanya mengangguk pelan.
“Setelah akhir tahun? Apa maksudnya ini? bukannya mereka akan bertemu pada akhir tahun jika sesuai pesan itu, apakah ada rencana lain?”
bathinku sambil menundukan kepala kebawah berpikir.
“Eh….”
aku kemudian teringat.
akukan sudah bilang, Pokoknya kita berempat saja, buku bisa hancurkan kita
setelah kita berempat bertemu, kita akan singkirkan buku
“berarti memang ayah mbak ara akan disingkirkan mungkin dengan cara dibunuh”
bathinku.
“Ar… apakah kamu mengetahui sesuatu?”
ucap mbak ara.
“Eh…. jika aku memberitahukannya dia pasti akan semakin bingung, lebih baik aku menenangkannya terlebih dahulu”
bathinku.
“tidak mbak, hanya saja aku berpikir. Aku melindungi orang yang tidak aku ketahui, sebenarnya ayah mbak seperti apa?”
ucapku, jujur aku tidak pernah tahu wajah ayah mbak ara.
“Oh… ya sebentar ar, aku punya foto ayahku”
ucapnya sambil mengambil sematpon dari sakunya.
“ini ar…”
ucapnya.