Misi Balas Dendam Episode 46
Misi Balas Dendam (Episode 46)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 46, semua terjadi begitu cepat…. Hanya hening dan kehampaan yang kurasakan saat ini….apa yang terjadi padaku saat ini…. Aku pun tak tahu… Yang jelas sebelum aku terlelap… Aku dapat mendengar suara wanita yang kusayangi.
Aku terbangun di tempat yang aku benci… Ruangan dimana aku harus melakukan hal yang tak akan pernah sudi melakukannya… Mengorbankan satu-satunya cinta kakakku…. Kakakku telah mengorbankan banyak hal untuk kehidupanku … Dan permintaan terakhirnya akan selalu kujaga.
Diujung ruangan gelap ini Makhluk mistis sombong memperlihatkan wajah sok sangar dihadapanku.
” Alex … Alex… Alex Aku sudah bilang padamu ke cerdasanmu tak akan berguna….”
ucap Makhluk mistis berwarna putih itu.
” aku akan menang dalam perang ini….”
ucapku membalasnya.
” kau akan menang dalam perang ini … Jika kau dan aku kita satukan kekuatan kita….”
ujar Makhluk mistis itu lagi.
” aku tak yakin kau muncul kali ini hanya ingin membantu ku… Kau ingin memanfaatkanku untuk sesuatu yang kau inginkan….”
ujarku.
“hahaa… Kau dan aku punya ikatan yang tak terpisahkan… Aku tak akan mengkhianati mu… Kecuali kalau kau tak mampu menerima keberadaanku … Maka aku akan menguasai penuh tubuhmu….”
lanjut Makhluk mistis itu.
” dasar Makhluk sampah….”
ucapku.
” Serahkan Fina pada ku…. Maka kita akan melakukan kontrak ….”
ucap Makhluk itu lagi.
” tak akan kulakukan itu …. Meskipun aku harus mati aku tak akan menyerahkannya padamu…. Mengapa kau tak mengantinya dengan yang lain….”
ucapku.
” Anak bodoh … Kau coba bernegosiasi denganku….”
teriak Makhluk itu lagi.
” kalau begitu aku tak akan melakukan kontrak bodoh ini…”
ujarku tersenyum lalu meninggalkan Makhluk.
” Kau yakin dengan keputusan mu itu….”
teriak Makhluk itu mencoba mengoyahkan pendirianku… Tapi aku tak perduli dengan itu.
” Sepertinya ada yang menarik dari Anak itu….”
ujar Makhluk mistis lain diruangan itu.
” Kau menyadari hal itu juga Elixir Bear ”
ucap Makhluk mistis di atas singgasananya.
Ku belai rambut yang acak-acakan
Akhirnya aku bangun dari tidur panjangku setelah pertarungan dengan Horizon… Aku menyadari dimana aku sekarang berada… Dikamarku sendiri… Keadaan gelap menandakan kalau saat ini masih malam hari…. Aku langsung bangun keadaan kamar ini hening….Kulihat wanita cantik tertidur di sampingku… Dia sangat lelap… Mungkin dia sangat lelah… Ku belai rambut yang acak-acakan karena tertidur sambil terduduk di kursinya untuk menunggu aku kembali.
” Fina …. Maafkan aku ”
bisikku pada wanita yang terlelap dalam tidurnya.
Aku bangun perlahan dari kasur tidur ku…. Agar tak membuat suara pada wanita ku yang tertidur… Aku lihat juga Alma dan Neti tidur di kasur lantai … Sedangkan Rafina dan Yurika tidur di Sofa.
Aku perlahan-lahan keluar dari kamarku… Aku menuju kamar Seseorang yang ingin ku pastikan kehadiran nya…. Saat tiba di depan kamarnya.
” Alex… Kau sudah bangun … ”
ucap Agung.
” Agung berapa hari aku hibernasi….”
ucapku.
” 5 hari… Tapi kau beruntung bisa mengendalikan nya kesadaranmu di Waktu-Waktu genting ….”
Ucap Agung.
” Dimana Adi dan Edi aku tak bisa merasakan aura mereka disini…”
tanyaku kembali.
” Edi telah kembali ke tempat Kai… Dan Adi berlatih di pulau mu bersama Munir ….”
ujar Agung.
” lalu bagaimana kabar Nura … Apa dia sudah bangun dari cideranya….”
ujarku.
Agung hanya menarik nafas panjang…. Lalu dia mengajak untuk pergi menjauh dari rumah utama.
” Alex maafkan aku … ”
ucap Agung setelah kami cukup jauh dari rumah utama… Untuk mengantisipasi kemarahanku kembali.
” apa maksudmu… Kau adalah dokter terbaik kami kan….”
ucapku masih tak percaya kalau Agung gagal menyelamatkan Nura.
” Tenang lah Alex… Nura sudah tenang di alam sana… Dia telah melakukan hal yang luar biasa untuk keluarga ini… Dan kau tak boleh larut dalam kesedihan yang hanya membuatmu kehilangan ambisi untuk membalas dendam… Kita balas mereka yang telah membuat Nura menderita….”
ucap Agung coba menenangkanku.
” Jadi itu bukan mimpi…. Nura benar-benar meninggalkanku….”
ucap ku masih tak percaya ribuan Ekspresi wajah Nura tergambar didepanku.
Hal menakutkan ini tak akan terjadi
Misi Balas Dendam Episode 46, hatiku terasa sangat sakit ketika mengingatnya …. Aku tersimpuh karena rasa penyesalan yang amat dalam…. Aura pembunuhku kembali pekat terasa.
Otakku terus melakukan perandaian jika saja Nura tak ku suruh membeli pakaian semua ini tak akan terjadi…. Seandainya aku bersama dia … Hal menakutkan ini tak akan terjadi… Andaikan waktu itu ku robek langsung jantung Horizon mungkin semua tak akan seperti ini Royal Win Indonesia 4.
” Alex sadarlah…. Bukan hanya kau yang merasakan kehilangan yang amat dalam…. Salah satu pendampingmu juga saat ini hatinya sangat hancur…”
ucap Agung setelah memukulku.
” Apa maksudmu…. Siapa yang saat ini terluka juga…”
ucapku dengan separuh kesadaranku.
” sehari setelah kau masuk Mode Hibernasi … Hera… Dia kehilangan anaknya… Dia mengalami keguguran setelah pendarahan hebat…. Saat ini dia mengunci diri di kamar belakang…. Tia sudah berusaha membujuknya tapi dia tetap berdiam diri ….”
jelas Agung.
Sontak membuatku terbangun dan berlari secepat mungkin…. Hera apa yang telah kulakukan padamu.
” Hera…. Dimana kau…”
teriakku saat tiba di kamar yang terkunci.
Namun tak ada suara apapun dari dalam …. Membuatku langsung menghancurkan pintu itu…. Kulihat wanita yang merangkul kedua kakinya berada di pojok ruangan kotor yang sudah lama tak pernah digunakan lagi… Mata bengkak setelah berhari-hari dalam kesedihan.
” Hera …. ”
ucapku memeluknya … Memeluk dengan sangat erat…. Wanita lemah ini.
” Tuan…. Aku benar-benar bodoh …. Aku kehilangan Nura dan anak kita….”
ucap Hera kembali menangis.
” kau telah melakukan yang terbaik…. Aku yang terlalu lemah … Tidak bisa melindungi kalian… Aku selalu bilang akan melindungi kalian … Justru karena sikapku kau dan Nura menjadi menderita….”
ucapku memeluknya lebih erat.
” Aku melihat Nura berjuang mengigit lidahnya hingga putus untuk menahan agar dia tak terpengaruh oleh rangsangan Laki-laki biadab yang memperkosanya… Sedangkan aku…aku yang tak disentuh oleh mereka tetapi aku gagal … Gagal melindungi buah hati kita… Apa aku masih pantas untuk hidup tuan…”
ujar Hera sangat depresi.
” Tuan kau sudah …. Hmmmmphh…”
ucap Tia yang melihat ku dan Hera… Lalu dia dibungkam dari belakang oleh Agung.
” Biarkan mereka berdua…. Maafkan aku Tia….”
ucap Agung.
” Tuan Agung… Aku mengerti….”
ucap Tia diam mematung melihat aku dan Hera yang masih berpelukan.
” apa setelah kau mati…. Nura dan anak kita akan senang….”
tanya ku pada Hera dengan meraih dua pipinya.
” aku sudah gagal … Gagal melindungi keluarga ini… Bahkan aku gagal sebagai seorang ibu yang harusnya menjaga anaknya…. ”
ucap Hera mengelengkan kepala nya.
” Kau belum gagal…. Mungkin ini takdir tuhan… Aku akan membalaskan perbuatan mereka… Beban Nura dan anak kita serahkan padaku…. ”
ucapku.
” Alex makin dewasa… Ini lah yang seharusnya seorang pemimpin dari ras menakutkan…. Dia harus mengorbankan segala perasaannya sendiri…. Untuk melindungi keluarga nya… ”
Ujar Agung tersenyum…. Dan melangkah menjauhi kamar tempat aku dan Hera berada …. Juga meninggalkan Tia.
” Tuan… Buat aku menjadi sangat kuat…. Hera ingin membalas dan melindungi dengan kekuatan Hera….”
ucapnya.
” Kau yakin… Baiklah aku adalah pria pemalas yang tak terlalu suka melatih atau mengajari sesuatu hal… Tapi untukmu aku akan melakukannya….”
ujarku tersenyum.
” Kalian berdua harus makan…. Untuk membalaskan dendam kalian….”
Ucap Tia berani mendekati kami.
” benar kata-kata kak Tia mu ini… Kita harus makan…”
ujarku sambil mencium pipi Tia yang mendekat.
Setelah itu aku baru bisa membawa Hera ku bersama Tia menyantap makan malam menjelang pagi bersama…. Hatiku hancur tapi aku tak ingin kedua wanitaku juga ikut hancur.
” Hera terima kasih…. Disaat-saat terakhir aku hampir lepas kendali … Aku mendengar suara mu dan Fina…. ”
ucapku bisa mengontrol tubuhku di hampir ambang putus asa.
” Kau bisa mendengarku….”
tanya Hera.
” ya suara yang sangat besar dan nyaring waktu itu….”
jawab ku.
” Kau baru tahu tuan suara Hera itu keras ….”
ujar Tia mencoba mencairkan suasana tegang diantara kami.
” Kak Tia … Jangan menjatuhkan ku seperti itu…”
ucap Hera kembali.
” Tia…. Maafkan aku tak bisa melindungi Nura….”
ucapku.
” Tuan saat kami di beri pilihan oleh mu bertahan atau pergi …. Kami sudah tahu sewaktu-waktu hal buruk ini akan terjadi pada kami… Kami akan tetap bersama mu hingga akhir….”
lanjut Tia yang membuatku merasa seperti lahan tandus yang terkena hujan.
Pagi hari indah kali ini tiba kembali…. Kesejukan serta ketentraman yang tetap tak bisa membuat ku merasakan dalam ketenangan…. Wajah wanita cantik itu masih terngiang di hadapanku.
Membuatku tak dapat menutup mataku… Teringat janji yang ku ucap kepada ibunya…. Janji yang harus dapat ku tepati…. Melindungi buah hatinya.
Kembali keluar dari kamar tidurku … Menuju beranda … Melihat cahaya pertama sang surya bersinar.
” Tuan… Kau sudah bangun …”
ucap Alma menghampiri ku.
” aku kehilangan sesuatu yang berharga karena kebodohan ku….”
ujarku pada Alma … Dan Alma hanya diam memelukku.
” kau… Kau… Pria angkuh…. Kau berjanji menyelamatkan Nura kan…. Tapi kenapa Nura….”
teriak Rafina memukulku…menyerangku tanpa Henti…. Dia meluapkan kekesalan nya terhadapku.
” itu lah kebodohanku…. Seharusnya aku bisa melindungi dan menjaganya….”
ucapku terus menerima pukul … Dan Alma coba menghentikan kemarahan Rafina.
” Nura anak yang baik…. Dia tak seharusnya menderita seperti ini… Ini semua salahmu…. Kau membuat Nura terjatuh dalam urusan pribadimu….”
teriak Rafina memecahkan heningnya pagi itu.
” Rafina hentikan…. Aku tahu perasaanmu tapi tenang lah sedikit….”
ucap Alma coba menenangkan Rafina.
Sontak membangunkan semua wanitaku.
” benar yang di katakan Alma…. Kau harus tenang … Dengan cara menjerit tak akan menyelesaikan masalah…. Biarkan Nura tenang …”
ucap Yurika juga memeluk Rafina untuk menenangkannya.
” Rafina …. Kau harusnya tak menyalahkan tuan… Aku juga bersalah tak bisa melindunginya saat dia diserang…. ”
ucap Neti mengenggam tangan Rafina yang terus menyerangku.
” hentikan …. Jangan makin memperkeruh suasana… Kita harusnya saling support bukan mencari kambing hitam masalah ini…”
ucap Tia.
” sebaiknya kita berdoa untuk ketenangan Nura… Jangan melakukan hal bodoh seperti ini…”
ucap Fina.
” biarkan rasa bersalah ini … Menjadi bebanku…”
ucapku berjalan menuju Rafina.
Aku memegang kepalanya.
” Aku akan membasmi seluruh orang yang telah menyakiti Nura…. Dan aku tak puas sebelum semua nya menderita… Tulang dibalas tulang… darah di balas dengan darah…”
ucapku tersenyum dengan Aura yang menakutkan…. Menunjukkan sisi lainku padanya…. Yang membuat semua wanitaku terdiam… Termasuk Rafina yang tadinya mengebu-gebu.
” kenapa hatiku bergetar seperti ini …. Tatapannya mata nya seakan menunjukan keseriusan yang dapat kurasakan ….”
Gumamku… Jantungku berdenyut keras…. Merasakan sesuatu hal yang tak dapat ku ungkapkan.
” Mulai hari ini … Jika kalian semua ada yang mau keluar dari rumah ini…. Kalian harus bersama Rico… Tanpa terkecuali….”
perintahku.
Yang langsung di sanggupi oleh semua wanitaku.