Wild Love Episode 40

Wild Love (Episode 40)

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 40, Sesampainya aku di rumah mbak echa, pintu gerbang rumah terbuka secara otomatis dan di ikuti oleh pintu garasi. Mobil mbak echa masuk dan di susul dengan REVIA. Di dalam garasi dengan santai mbak echa keluar dari mobilnya dan bajunya di biarkan terbuka lebih lebar di bandingkan dengan waktu di kantor.

kemudian di ajaknya aku masuk ke dalam rumahnya melewati pintu dalam garasi yang langsung menghubungkan dengan ruang keluarga. Di dalam ruang keluarga itu mbak echa membalikan badannya sambil melepaskan kerudungnya dan langsung memeluk dan melumat bibirku. Benar-benar ganas sekali sekarang wanita berkerudung ini. Jari telunjuknya bermain di sekitar dadaku, sambil tersenyum nakal kepadaku

“papah nakal banget ngerjain mamah”

ucap mbak echa.

“itulah imajinasi laki-laki mah, besok-besok kalau sama suami ditanya dulu apa imajinasinya”

ucapku.

“terus apa imajinasi papah sekarang? Mamah ingin tahu, mamah yakin mamah bisa memuaskan papah. Mamah ingin malam ini mamah pingsan sama kontol papah”

ucap mbak echa dengan senyuman nakal.

“Hmm… apa ya?”

ucapku mencoba berpikir.

“Ayo dong pah…”

desak mbak echa.

Setelah beberapa menit aku memejamkan mata, akhirnya aku menemukan ide untuk malam ini. kupeluk mbak echa dan kubisikan sebuah imajinasiku.

“iiih… papah maunya”

ucap mbak echa manja.

“Ada tidak mah?”

ucapku.

“lengkap pah, pokoknya papah tunggu disini jangan ngintip ya, kalau ngintip mamah teriak lho”

ucap mbak echa.

“Oke mbak”

ucapku yang kemudian melepas jaket dan tas punggungku.

Kulepas bajuku dan kini hanya mengenakan kaos. Aku duduk di sofa keluarga sambil menyulut dunhill mild yang selama ini menemaniku. Kulihat mbak echa mondar mandir dari kamar kedapur dengan pakaian yang masih sama, setelahnya memberikan aku minuman hangat kepadaku untuk teman menungguku.

Lama aku menunggu hingga dua batang dunhill habis. Di awal aku mendengar guyuran air dari dalam kamar mbak echa, kemudian suara itu menghilang. Hampir hilang nafsuku, hingga kantuk menyelimutiku. Tidak bisa aku pungkiri, sekalipun aku bernafsu tapi letihnya tubuh ini tak bisa membohongiku.

Membayangkan

Wild Love Episode 40, coba saja di bayangkan, tengah malam Ibu datang paginya juga di tambah lagi waktu pulang harus memberikan pelajaran ke mbak echa. Harus ada obat kuat ini, kalau begini terus-terusan bisa-bisa aku tepar sebelum pertandingan kedua Royal Win Indonesia. Tak mungkin aku bilang ke mbak echa kalau malam tadi aku habis sama ibu. Bisa gempar dunia persilatan eh perlendiran.

Mataku mulai terpejam, kepalaku sudah aku sandarkan ke sofa tempatku duduk. Namun tiba-tiba di kagetkan dengan suara mbak echa yang manja dan penuh dengan gairah.

“Papah kok tidur?”

ucap mbak echa yang di hadapanku.

Aku membuka mataku, sedikit terbelalak begitu cantiknya bidadari ini. Kuamati dari atas kebawah kulihat dia mengenakan kerudung modern merah jambu, dengan kaos berwarna putih dan rok merah jambu di lengkapi dengan jaket atau blazer entah aku tidak tahu namanya tapi warnanya putih.

Mbak echa berdiri di hadapanku kemudian sedikit mundur kurang lebih 1,5 meter, di raihnya ujung dressnya dan di angkat ke atas hingga memperlihatkan bagian selangkanganny. Kemudian kaos yang di masukan itu di bukanya terlihatlah korset seksi yang di pakainya.

“Ini kan yang papah mau? Ngaku dech”

ucap mbak echa sambil tersenyum nakal kepadaku.

“Hmmm… mamah tambah cantik dech…”

ucapku.

“Asal papah malam ini jadi milik mamah, apapun akan mamah lakukan papahku sayang”

ucap mbak echa yang kemudian melepaskan ujung dressnya, sehingga tertutup rapat kembali.

“terus mamah harus ngapain pah? Hi hi hi…”

ucap mbak echa.

“mamah sayang sini to, sudah kangen ini yang di dalam celana”

ucapku.

“Kok kesitu emang mamah harus ngapain, udah cantik kok disuruh mainan itu ntar kalau kotor gimana?”

ucap mbak echa dengan seyuman nakal.

“Aduh… masa papah harus kesitu, sini dech papah bilangin, nanti mamah tambah cantik kalau sudah papah bilangin”

ucapku yang mencoba merayu mbak echa.

“Kesitu… kaki mamah pegel, ndak bisa kesitu, papah aja yang kesini’

ucap mbak echa, yang kemudian jongkok dihadapanku.

“kok malah jongkok, emangnya mamah mau main-main kuda-kudaan?”

rayuku. Tanpa diduga mbak echa, merangkak ke arahku.

“kaya gini ya pah?”

ucap mbak echa yang merangkak perlahan ke arahku dengan senyuman nakalnya. Wajahnya yang berias cantik dengan balutan kerudung itu membuat dedek arya meronta ingin segera dilepaskan.

“Hmm… iya mah, tambah bikin gemes saja”

ucapku.

Perlahan tapi pasti, mbak echa merangkak dan mendekatiku. Kini kepalanya tepat di selangkanganku, di cium-ciuminya dedek arya yang masih berbalut jeans bermerk Pasar Loak.

“Efthhh… mamah kok tambah nakal to mmmmhhhh…”

ucapku.

“biar papah tambah pengen… ssssshhhhh… baunya masih terasa pah, bau sperma papah emmmh”

ucap mbak echa.

Mbak echa mulai mengendusi selangkanganku, terkadang mbak echa mulai menciumi selangkanganku. Ku buka semakin lebar kedua pahaku, mbak echa semakin maju. Pemandangan yang eksotis aku dapatkan di sini, mbak echa tidak hanya mengendusi atau menciumi selangkanganku tapi kadang dengan menatapku dia menjulurkan lidahnya. Lidahnya bermain-main di selangkanganku yang masih berbalut jeans pasar loak itu, di jilatinya keatas dan kebawah terkadang dan mata kami terus berpandangan. Senyumku terus mengembang melihat tingkah nakal managerku ini.

“mamah manager, nakal bangeth mmmmmhhh… lidah mamah manager terasa di kontol papah”

ucapku.

“mamah memang manager, tapi papah direkturnya, sekarang manager mau di puasi sama direkturnya”

ucap mbak echa nakal.

“Dipuasi apanya mah? Emang papah punya sesuatu untuk muasi mamah?”

ucapku merayunya.

“vagina?”

ucapku bertanya.

“Memek mamah pengen dipuasi sama kontol papah. iiih… papah gitu dech suka nyuruh mamah ngomong jorok, kan malu pah, jahat”

ucap mbak echa.

“owh… emang ada kontol disini mah? Ndak ada kok”

ucapku dengan sedikit tersenyum nakal kepadanya.

Bibirnya kemudian manyun dihadapanku, dengan gerak cepatnya tanpa memandangku dia langsung saja membuka paksa celanaku. Kupandangi mbak echa dengan senyum geli karena dia sudah terbawa ke permainanku. Dengan sedikit mengangkat pantatku, ditariknya dan terlepaslah celanaku.

“ini ada pah?”

ucap mbak echa yang kemudian menggenggam dedek arya. seketika itu mbak echa memajukan kepalanya dan ku tahan.

“Sebentar mah, kok tega banget sama papah… ini belum dapat jatah kok malah yang dibawah dulu, jarang lho mamah pake lipstick merah jambu”

ucapku menggodanya.

“iiih… papah, atas sama bawah kan sama saja milik papah, jadi ndak salah kan mamah langsung kebawah”

ucap mbak echa.

“e e e… jadi Cuma mau yang dibawah ya?”

ucapku dengan sedikit wajah jengkel.

“Enggak pah, jangan marah gitu, nih pah dinikmati kalau perlu dimakan juga ndak papa, mamah rela kok”

ucap mbak echa, yang semakin nakal saja.

Tangkapan bibir

Bibir mbak echa kemudian semakin maju dan kutangkap dengan bibirku. Dagunya aku pegang dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku turun ke bagian dadanya. Kuremas lembut bagian dadanya itu satu persatu dengan tangan kiriku. Ku sapu bibir berlipstick merah jambu itu dengan lidahku dan kemudian kami saling berpagutan.

Tangan mbak echa dua-duanya berpegang pada dedek arya, tangan kirinya memegang pangkal dedek arya dan tangan kananya mengelus-elus sisa dari batang dedek arya. kami berpagutan lumayan lama, elusan tangan kanan mbak echa berubah menjadi kocokan. Setelah puas merasakan bibir yang sudah dipermak ini, kulepaskan ciuman dan kupandang matanya. Dia hanya tersenyum manis kepadaku.

“Mah, mau nggak biar tambah cantik?”

ucapku.

“Iya mau dong pah, emang gimana pah?”

ucapnya.

“dijilati mah kontol papah, tapi kaya pertama tadi mau ndak mah?”

ucapku.

“iiih papah, masa mamah disuruh kaya tadi kan malu pah”

ucap mbak echa.

“malu apa mauuuuu? Kalau ndak mau ya ndak papa, papah tak tidur”

ucapku.

Dengan senyumannya yang nakal, mbak echa sedikit mengecup dedek arya. mbak echa kemudian mundur, kini posisinya adalah posisi orang merangkak. Kepalanya tepat dihadapan dedek arya, pemandangan yang eksotis bukan? Perlahan tapi pasti, mbak echa mulai megeluarkan lidahnya. Di sapunya zakarku dengan lidahnya. Dari bawah lidahnya bermain ke bagian tengah dedek arya, tangannya masih tetap menumpu tubuhnya.

Hingga pada ujung dedek arya, mbak echa sedikit mengulum kepala dedek arya. kembali lagi jilatan itu dari zakarku hingga kepala dedek arya. kepalanya naik turun menjilati dedek arya. pemandangan wanita berkerudung merah jambu ini membuatku benar-benar bernafsu, sekalipun nakal tapi berbeda dengan tante ima, tante ima terlalu keras.

“erghhh… mamah hebat, ayo mah dikulum, papah ingin lihat mamah tambah cantik lagi”

ucapku.
Royal win indonesia entertainment | shunka ayami | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3 4

You may also like...