Misi Balas Dendam Episode 30
Misi Balas Dendam (Episode 30)
POV HENNY
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 30 Kak Liza masih hidup … Orang terakhir yang benar-benar ku kenal didunia ini…. Wanita yang yang sangat dekat denganku…. Otakku tak bisa berpikir jernih saat ini…. Aku terus berpikir mengapa ini terjadi padaku…. Aku berada diantara orang yang telah menghabisi keluargaku saat ini… Dan bertemu dengan satu-satunya keluargaku yang masih hidup.
Kulihat kak Liza pergi meninggalkan meja pertemuan ini menuju ruangan yang ditunjuk oleh Agung…. Aku bergegas mengikutinya…. Sebelumnya aku meminta izin untuk tak mengikuti perkumpulan para pembunuh keluargaku.
Tiba disana kami saling berpelukan kembali… Aku merasakan pintu terkunci oleh sesosok bayangan di luar sana…. Ruangan ini memiliki panjang 4 meter dan lebar 2 meter… Terdapat kursi panjang yang biasa terdapat di halte bis.
” kak Kandunganmu…??”
tanyaku melihat perut Kak Liza sudah kosong.
” perempuan bangsat itu telah menghancurkan semuanya….”
jawab Lariza marah.
” perempuan mana kak…. Salah satu wanita yang berada diluar….”
lanjutku penasaran dengan kronologinya.
” ya dek… Aku benar-benar tak bisa berbuat apa-apa…. ”
ucap Lariza meneteskan Air mata.
” siapa wanita itu kak…????”
tanyaku makin penasaran.
Lama Lariza tak menjawab pertanyaan dari adik iparnya… Dia sedang berpikir lokasi tempat duduk wanita itu.
” empat kursi dari Alex…. ”
jawab nya sambil menyeka tangisannya.
” Neti ya kak….”
ucap ku setelah mengingat posisi kami.
” ya dek…. Dia menyerangku…”
ucap Lariza mengingat nama itu.
” dimana kak Wili … ??? ”
tanya ku lirih.
Lariza tak kuat berbicara tentang suaminya… Karena yang dia tahu Alex waktu itu berniat menghabisinya… Dan pasti Wili tewas di gedung waktu itu karena dia tak melihat jasad dari suaminya waktu itu.
” kenapa kau berada disini juga dek…”
tanya Lariza kepada ku.
“Keluarga kita di bantai oleh mereka, ayah, ibu, kak dan Om serta tante di habisi… Lalu rumah kita terbakar hebat…. Yang tersisa hanya aku… Aku di jadikan budak mereka….”
jawabku dengan tenaga tersisa sebelum akupun tak kuat untuk menangis.
Pelukan erat
Kami saling berpelukan erat kembali… Hanya ini yang bisa kami lakukan satu sama lain… Untuk saling menguatkan hati kami yang hancur.
” kita harus pergi dari sini… ”
lanjutku.
” kita mau kemana….”
balasnya.
“Meminta bantuan Bos Harun kak…”
ucapku.
” tidak mungkin dek…kita tak mungkin melakukan itu…. Bos Harun bukan orang yang baik…. Aku saja hampir empat kali di paksa tidur dengan pria tua itu… Setiap kali kakakmu gagal memenuhi target yang di berikan olehnya…”
jabar Lariza menunjukkan kebusukan dari pria yang dianggap dewa oleh ku.
” Apa …. Mana mungkin bos Harun melakukan itu….”
ucap ku tak percaya dengan apa yang ku dengar.
” kau percaya padaku kan… Apa lagi ayah kita sudah tak ada…. Saat kita kembali kesana kita akan di jadikan budak mereka juga….”
ucap Lariza menyakinkanku.
” tidak kak… Mana mungkin… Aku mengenal bos Harun sejak kecil mana mungkin… Jangan-jangan kak yang minta untuk tidur dengannya dan mengkhianati cinta kakakku….”
ucapku yang tak percaya penjelasan dari Lariza dan justru menuduhnya.
” Aku bukan wanita seburuk itu… Justru kakak mu yang selalu mengkhianatiku dengan banyak tidur bersama pelacur… Bahkan dia menculik Fina dan Neti milik Alex karena Nafsu sehingga itu yang membuatnya Tewas…. Tapi Aku tetap Mencintai kakakmu setulus hatiku… Aku tak pernah mengeluh meskipun aku telah mengetahui kebusukan suamiku …. ”
ucap Lariza berusaha menyadarkanku tentang kebenaran yang belum aku ketahui.
Aku teringat tentang penculikan Fina yang di ucapkan kak Tia tadi malam… Hal yang sama yang di ucapkan kan Lariza saat ini…. Aku semakin bimbang dengan apa yang terjadi… Siapa yang benar dan salah saat ini… Ayahku ataukan Alex.
Tapi Sebenarnya aku percaya dengan Kak Lariza , karena wanita ini sangat dekat denganku… Aku tahu sifatnya yang lembut dan penuh cinta terhadap kakakku yang ku akui dia sedikit Arogan.
” Lalu apa yang kita bisa lakukan disini kak…”
ucapku.
” entahlah …yang jelas kita memang harus berusaha keluar dari sini… Dan pergi jauh dari kedua orang jahat yaitu Harun dan Alex….”
lanjutku.
” aku ingin membunuh mereka semua….”
lanjutku.
” jangan lakukan itu Hen…. Alex dia bukan orang yang mudah di habisi oleh kita…”
ucapnya.
” lalu mengapa tidak kita habisi saja para wanita Alex… Untuk membuatnya Hancur… ”
Lanjut Ku.
” justru jika sampai wanitanya terluka… alex akan berubah sangat mengerikan…. Jadi untuk keselamatanmu sebaiknya jangan lakukan hal tersebut…. ”
balas Lariza yang mengetahui Alex seperti apa.
Entah apa yang ada di pikiran Lariza saat ini… Tapi dia merasakan sesuatu hal yang berbeda dari sikap Alex dan Agung… Kedua laki-laki yang sebenarnya sangat menghargai wanita.
” Saat Aku melalui masa kritis tadi samar-samar melihat bagaimana usaha Alex membawaku menuju ruang operasi…. Padahal aku hanya tawanan dari mereka yang seharusnya tak berharga… Tapi Mengapa mereka begitu keras mencoba menyelamatkan aku ”
gumam liza yang mulai bimbang penilaian terhadap Alex dan Agung.
” kak Liza…. Aku juga tahu maksudmu….”
ujarku.
” apa maksudmu dek….”
ucap Lariza yang kaget dengan lamunan sesaatnya.
” tentang Alex… Aku merasakan apa yang kau rasakan…. Aku melihat Alex, bagaimana cara dia memperlakukan wanitanya…dia bukan pria yang kasar apalagi jahat pada wanitanya …. Aku juga masih ingin memastikan satu hal terlebih dahulu… Setelah itu aku akan memutuskan dimana posisiku berpihak…”
Lanjutku.
Aku benar-benar penasaran dengan Alex… Dan seberapa buruknya Bos Harun yang selama ini ku anggap dewa…aku harus mencari banyak informasi sebelum aku memutuskan langkah yang harus ku ambil kedepan…. Agar aku tak salah membalaskan dendamku.
POV AGUNG
Setelah acara rapat selesai … Aku bergegas meninggalkan ruangan …menuju ke kamar pribadiku… Ku buka kamar … Tapi aku tak menemukan siapapun di ruangan ini.
” Kemana Anna ”
tanya ku.
Aku melihat dompetku terbuka… Saat ku cek … Benar saja Anna sepertinya sudah jauh pergi dari sini… Aku pun terduduk…memikirkan apa yang terjadi…. Jelas Anna pasti sudah pergi pulang dengan uangku.
Bahkan Anna tak mau mengucapkan selamat tinggal yang terakhir kalinya pada ku… Tubuh ku lemah saat ini…. Moodku sangat buruk.
* tok…. Tokk….
” Siapa aku tak mau di ganggu dulu saat ini…”
teriakku tetap duduk lemah.
” ini aku bodoh… Kau lupa membawa budakmu….”
suara Adi dari luar kamar.
Aku benar-benar lupa Lariza ada di dalam pengawasanku saat ini…. Aku lupa membawanya… untung Adi mau mengantarkan kekamarku … Lalu aku bergegas membuka pintu sebelum dia mengamuk akan berbahaya buatku.
” kenapa tak kau bawa saja ke kamarmu…”
ucapku mengoda Adi.
” aku harus mengumpulkan informasi … Mungkin aku akan jarang dirumah jadi aku tak membutuhkan budakmu …”
ucap Adi sambil mendorong wanita cantik yang terborgol hingga maju ke depan.
” Aku sedikit kesal Adi… Wanita yang capek-capek ku culik melarikan diri….”
ucapku jujur padanya.
” apa kau gila…. Lalu mana wanita itu sekarang…. Bagaimana kalau dia melaporkan ke polisi… Kau benar-benar bodoh Gung…”
lanjut Adi ikut marah dengan lepasnya Anna.
” ya bagaimana lagi dan sekarang dia telah kabur…. Tapi tenang , aku percaya dengan Anna dia tak akan melakukan hal itu….”
ucap ku menyakinkan Adi tak akan terjadi apa-apa.
” kalau begitu, saat terjadi apa-apa …. Kau yang harus bertanggungjawab ok…. Aku akan pergi dulu….”
Lanjut Adi meninggalkan kamarku.
Ku tatap Lariza dari ujung kaki hingga kepalanya… Wanita ini cukup cantik menurutku… Ku genggam tangannya, Lariza coba melepas genggamanku meskipun itu sulit karena dia dalam keadaan terborgol…sehingga mudah buatku mengontrolnya.
Aku benar-benar sedang kacau…. Emosi benar-benar tak stabil setelah di tinggal cinta pertamaku.
” lepaskan aku…. Kumohon… ”
ucap lirih Lariza melihat mataku yang seakan menatapnya bugil.
Nafsu birahiku melonjak… Aku tak berpikir rasional lagi… Ku kunci pintu kamarku… Menarik Lariza yang tak berdaya ke kasurku…. Kuhempaskan dia… Matanya berbinar Indah, ketakutan telah mengalahkan keberaniannya ia menetes air matanya… Lariza tahu cepat atau lambat ini pasti terjadi hal buruk yang menghantui seorang sandera sepertinya.