Wild Love Episode 29
Wild Love (Episode 29)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 29 Di sebuah universitas tepatnya di taman rektorat universitas SABARIN, aku dan rahman janji ketemuan untuk membicarakan beban yang menjadi pikirannya selama ini. Tepat pukul 19:30 aku datang dan Rahman sudah ada di tempat itu. Dengan sebungkus rokok di lemparkannya kepadaku dan sebotol panta merah. Aku duduk di sampingnya, kusulut sebatang rokok dan sesekali aku meneguk panta merah. Tapi aku tersedak manakala dia bercerita tentang semua yang menjadi beban pikirannya.
“Ane telah menyetubuhi mamaku…”
ucap Rahman.
“Uhuk uhuk uhuk uhuk… ”
aku tersedak seketika itu.
“Apa?!”
ucapku sedikit berteriak.
“Iya aku tahu salah tapi mamaku itu arggggghhhhhhh….”
ucap rahman kemudian dia mulai bercerita.
POV RAHMAN
Ketika itu aku pulang kerumah selepas aku camping bersama teman-teman kompleksku. Dengan tujuan melepaskan penat di kepalaku setelah Ajeng memutuskan diriku. Aku sangat shock mendengar itu semua tapi mau bagaimana lagi, cintaku selama ini tidak pernah terbalas karena ajeng mencintai Arya. Sebelum kepulanganku, teman-temanku mengajakku minum minuman keras. Dalam kondisi mabuk aku pulang dengan tubuh yang bergoyang ke kanan dan kekiri.
Sesampainya di rumah aku membuka pintu rumah dengan sangat pelan, walau mabuk kesadaranku masih ada sedikit. Ketika itu aku hendak naik ke kamarku di lantai atas, aku melewati kamar mamaku. Pintu kamar tidak tertutup rapat. Sekilas aku meliat mamaku sedang membuka pahanya yang sudah tidak bercelana dalam. Dimasuk keluarkannya benda berbentuk penis kedalam vagina yang rimbun itu.
“Arghhhh… aerghhhh… ehemm…..”
suara desahan mamaku.
nafsuku terbakar melihat permainan solo mamaku sendiri. Kukeluarkan batang penisku dari sarangnya, sambil mengocok aku memperhatikan mamaku sendiri. Gerakan-gerakan penis mainan itu semakin sangat cepat membuat mamaku merintih kenikmatan dan membuat aku semakin bernafsu. Aku sudah tidak tahan lagi, akhirnya aku masuk kedalam kamar mamaku.
“Rahman! Apa yang kamu lakukan? Keluar”
teriak mama kaget dengan kehadiranku.
Dengan pengaruh alkohol yang masih menjalar di dalam tubuhku, aku bergerak maju. Kutarik mamaku sendiri dan aku kemudian menubruknya. Kini aku berada di atas tubuh mamaku. mama terus meronta meminta aku untuk melepaskannya.
“Rahman! Lepaskan! Aku ini mamamu! LEPASKAN!”
bentak mamaku.
“Mama butuh ini kan akan rahman beri ma!”
ucapku keras kepada mamaku. aku kangkangkan kedua paha mulus mamaku sendiri dan kuarahkan ke dalam vagina mama.
“Rahman jangan , hentikan! Arghhhhhhhhh….”
teriak mamaku di akhiri dengan rintihannya ketika batangku masuk ke dalam vaginanya.
“Arghhh… enak sekali ma, memekmu benar-benar lebih enak dari mahasiswi-mahasiswi di kampusku ma. ouwghh… enak sekali ma”
ucapan liarku karena pengaruh alkohol.
Plak… plak… plaak… tiga tamparan mendarat di pipiku.
“Mau kasar iya?!”
bentakku membuat mamaku menangis, kedua tanganya aku pegang erat dengan kedua tanganku. Aku mulai menggoyang dan terus menggoyang pinggulku.
“Enak mahhhh ouwghhh memekmu nikmat… kontolku nikmat mamah… ouwgh nikmat sekali…. Aku suka mememkmu maaaah…ouwghh… arggghhh….”
racauku.
“Argh.. rahman hentikan… argh….”
pinta mama.
Terus mencari kepuasan
Aku sudah tidak mempedulikannya lagi, aku terus menggoyang dan menggoyang pinggulku untuk mendapatkan kepuasan. Kulihat mama mulai mendesah menikmati sodokan-sodokan penisku ke dalam vaginanya.
“Sssshhhh… erghhhhh… aishhhhh.. oufthhhhhhh…. ah ah ah aha”
desahan mamaku.
“Arghhh… sempit sekali mama, aku mau keluar….. memekmu sempit mama lebih sempit dari ayam kampus argghhh nikmat maaaah”
teriakku kugoyang semakin cepat pinggulku, mama kelihatan menahan desahannya. Matanya terpejam tubuhnya bergoyang ke kanan dan kekiri.
“Aku keluaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrr……………….”
teriakku.
Croot croooot croot croot croooot crooooot croot
Tubuhku ambruk diatas tubuh mama yang baru saja melengking ke atas, nafasku tersengal-sengal tak karuan merasakan nikmat yang seharusnya tidak aku rasakan. Kurasakan cairan hangat mengalir dibatang penisku. Aku kemudian terlelap tanpa tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Aku terbangun di pagi hari dengan tubuhku terlentang di samping mamaku. mamaku meringkuk di sampingku membelakangiku. Tampaknya dia sedang menangis, ku coba mengingat sedikit kejadian malam tadi aku merasa kotor lebih kotor dari sebelumnya. Aku geser tubuhku ke mendekat ketubuh mamaku, mencoba kupeluk mama. Tapi dengan halus mama melempar tanganku kembali kepadaku.
“KELUAR! KELUAR!”
bentak mama.
Aku kemudian keluar dari kamar mama dengan tubuhku yang masih telanjang pada bagian bawahku. Kuraih celana jeansku, kupandangi mamaku tapi dia membuang muka.
Didalam kamar aku kemudian merebahkan tubuhku, terlintas secuil ingatan dari persetubuhan malam tadi. Jujur aku merasa sangat bersalah. Ayahku juga tidak ada di rumah, dia memang selalu berpergian entah kemana. Ku bersihkan tubuhku, dan berganti pakaian, inginku beranjak kebawah namun aku merasa malu atas kejadian malam tadi.
Sekitar pukul 08:00 aku mendapatkan sms dari mama untuk makan pagi, aku segera turun dengan harapan mamaku menemaniku, tapi mama berada dalam kamarnya dan tak menegur atau menyambutku sama sekali. Hingga malam tiba aku tidak dapat menemui mama karena mama selalu mengurung diri dalam kamar. Tepat pukul 22:00.
Tok Took ToK… ku buka pintu kamarku.
“mama…”
ucapku.