Wild Love Episode 27
Wild Love (Episode 27)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 27 Di sebuah rumah perumahan ELITE, di mana seorang wanita sedang rebah dengan wajah sumringahnya. Setelah hari ini, tepatnya malam ini dia telah melewati malam yang baginya adalah malam indah, malam yang sangat indah. Bertemu dengan seorang lelaki yang menurut dia adalah lelaki yang lucu dan gentle. Sambil tersenyum sumringah dia menatap langit-langit kamarnya.
“Hmmmm… anaknya ternyata lucu juga”
bathin wanita tersebut, dengan wajah yang sumringah.
Sematponku berbunyi dengan sangat keras di awal semester enam ini, membuat kuping ini serasa berdengung. Aku terperanjat kaget, segera aku raih sematpon KW super-ku ini. terlihat pukul 05.00. Dengan secepat kilat bagai petir yang menyambar aku mandi dan mempersiapkan semua keperluanku Kuliah hari ini.
Ini adalah hari pertamaku kuliah di semester 6, semester tua menurut beberapa temanku karena ini adalah semester terakhir bagiku. Di semester 7 nanti akan lebih banyak kegiatan kuliah di luar kampus, KKN dan PKL, selebihnya tidak ada kuliah di kampus. Kemudian di semester 6 ini aku mengambil jadwal pagi di hari senin yaitu pukul 07.30 selebihnya pukul 08.30 jadi aku harus berangkat dari rumah jam 06.00.
Di bawah Romo tampak masih santai dengan kaos oblong dan sarungnya sedangkan Ibu juga masih terlihat menyiapkan sarapan pagi. Senyum sapa kepada Ibu yang tulus dan senyum sapa palsu terhadap Ayahku. Tidak bisa aku memungkiri jika dalam hati ini masih terbesit sebuah kekesalan terhadap Ayahku. Segera aku menyantap sarapan pagiku, sambil sarapan kulirik jam dinding menunjukan pukul 05.50. Kupercepat sarapan pagi ini dan segera aku bangkit pamit dengan kedua orang tuaku lalu melaju menyusuri jalanan daerahku menuju kampus tercinta.
“Hati-hati tidak usah ngebut-ngebut nanti Nak”
ucap Ibuku yang mengantarku sampai depan garasi.
“Iya Ibuku tercintaaaaa”
ucapku dengan senyuman, ditariknya aku kedalam garasi dan kami berciuman lembut di dalam sana. Setelah adegan yang lumayan panas di dalam garasi walau hanya ciuman dibibir, segera aku keluar dari garasi dan memacu REVIA.
Menghembus angin dingin
Kecepatan penuh aku tarik dengan tangan kananku, hembusan angin dingin menerpa tubuh ini. terasa dingin walau sudah mengenakan jaket sport yang tebal. Kecepata maksimum hingga sebuah motor roda tiga bisa menyalipku dengan santainya. Maklum kecepatan maksimum REVIA sudah menurun dan tidak bisa semaksimal ketika REVIA masih muda. Dan ciiiiiiiiiiiiiit… sampailah aku di depan kampus tercintaku. Aku melangkah menuju ke kampus idaman semua lulusan SMA di daerahku, dengan langkah cepat.
“Adiauuuuhhhhhhhhh….”
sebuah pukulan ringan mendarat dikepalaku tanpa aku sadari.
“Mangkanya, kalau jalan ndak usah cepet-cepet Ar”
ucap Rahman dari belakangku.
“Wooooo… dasar kamu kang”
balasku, kami kemudian melangkah bersama ke ruang kelas.
“Ssssttt… kemarin ente beneran lihat ane?”
bisik rahman.
“Lihat”
jawabku dengan senyum cengengesan.
“berarti ente tahu siapa cewek yang sedang ane kikuk-kikuk?”
bisik rahman dengan wajah tegang.
“ndak kelihatan kang, emang siapa kang?”
jawabku.
“Fyuuuuuuuuuhhhh untunglah kalau begitu, ya udah masuk kelas saja, dah hampir setengah delapan”
ucap rahman sembari menepuk bahuku.
Aku berdiri dan tidak bergerak melihat gelagat aneh Rahman, biasanya dia akan cerita mengenai siapa wanita tersebut kepadaku dan kali ini berbeda. Segera aku melangkah masuk ke kelas yang berada di lantai dua ini. ketika satu kakiku masuk kekelas aku menengok kearah kananku, ke arah kelas sebelah yang di tempati oleh adik tingkatku.
Seorang wanita dengan mengenakan pakaian putih yang di tutup oleh blazer hitam serta celana panjang kain bukan jeans yang tidak begitu ketat memandangku. Bu Dian, dia tersenyum manis kepadaku, rasanya hati ini jatuh kelantai meleleh dan menguap menjadi gas yang berhembus masuk kedalam hatinya. Aku hanya mampu tersenyum dan menganggukan kepalaku.
Bu Dian kemudian masuk ke dalam kelas dan begitu pula denganku. Selang beberapa menit dosen masuk ke dalam kelas, Dia adalah Bu Ernaningsih, seorang dosen muda yang sudah menikah wajahnya sama seperti semua dosen wanita di kampusku, JUDES!
“Okay, Good Morning ladies ang gentlemen”
ucap Bu Erna.
“Morning Miss….”
ucap serentak semua mahasiswa.
“Before we start our study today, let’s pray toogether”
ucap bu erna, yang kemudian semua mahasiswa berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
Good write-up. I definitely appreciate this website. Continue the good work!