Misi Balas Dendam Episode 24

Misi Balas Dendam (Episode 24)

POV LIANA

Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 24, Pertemuan pun berakhir… Ini rapat pertamaku bersama petinggi dari perusahaan Ayahku… Satu-persatu dari para kolega ayahku pun pergi… Termasuk ayahku…. Aku tinggalkan Aula pertemuan kami… Tapi di otakku masih begitu banyak pertanyaan dan misteri yang harus ku pecahkan… Keraguan mulai datang di hatiku.

Aku harus percaya dengan Ayahku atau dengan intuisiku yang sudah mengenal Alex sangat lama.

” adikku kau ingin ikut dengan ku….”

teriak Pria tampan di depanku sambil melambaikan tangan dari dalam mobilnya.

” tidak kak aku bawa mobil sendiri…”

ku balas teriakkannya.

Dia pun langsung meninggalkan ku…. Tanpa memberi aba-aba lagi…. Aku tiba di mobilku dan langsung ku pacu mobil pulang kerumah.

” liana kau sudah pulang ???”

ucap ibuku yang masih sibuk membaca koran.

” ya bu… Badan Liana capek semua …. Liana mau istirahat dulu ya…”

balasku sambil mencium pipi ibuku.

” kau mau di pijat tidak…. Kalau mau nanti ibu telpon tukang pijatnya… Sangat enak loh…”

ucap ibu ku.

Tapi aku tetap meluncur ke kamarku… Tanpa memperdulikan sarannya… Langsung kurebahkan tubuhku di atas kasur empuk… Ku lepaskan jilbabku dan pakaian resmiku hingga menyisakan bh dan celana dalam ku.. Aku mengambil sebuah Album foto yang telah lusuh karena seringnya ku buka… Ketika aku rindu seseorang aku selalu melihat semua isi album ini.

# flashback saat pertama masuk sekolah Dasar

Ini adalah hari pertama ku pergi kesekolah baruku… Aku pindahan dikota kecil ini….meskipun ayah dan ibu ku adalah orang asli daerah ini…. Tapi aku bersekolah di luar kota untuk menemani kakek dan nenekku yang berdomisili disana… Saat nenek ku meninggal aku diambil ayahku untuk bersekolah disini.

Saat ini aku sudah kelas 5 … Dan ini sekolah baru aku tak mengenal siapapun disini…. Tubuhku bisa di bilang tinggi dan berwajah cukup cantik menurutku… Tiba di sekolah baru …. Sekolah yang bangunan cukup jelek karena cat nya sudah luntur… Menambah suram sekolah ini…. Jauh berbeda dari sekolahku dulu yang bisa di bilang elite.

aku memperhatikan setiap anak yang lewat didepanku…. Warna baju dan sepatunya tidak sebagus milikku.

” sepertinya aku tak akan ada lawan di sekolah ini”

pikirku…. Melihat keadaan disini.

Kuyakinkan diri untuk memasuki kantor guru… Disana aku bertemu kepala sekolah lalu dia mengantarku ke kelas baruku.

Kulihat semua anak disana tertuju padaku… Lalu kepala sekolah mulai menanyakan bangku yang kosong… Aku mencari bangku yang tidak terdapat tas di kursinya…. Akhir aku menemukannya…. Kepala sekolah bertanya.

” apa kursi itu kosong”

ucap kepala sekolah.

” ya bu kursi itu kosong…”

teriak anak laki-laki tertawa.

Kenapa mereka tertawa…. Melihatku menuju kursi kosong itu…. Aku mendengar beberapa anak berbisik.

” kasian anak baru itu duduk disana…. Sebaiknya tukar….”

ucap para wanita kepada laki- laki.

” aku tak ingin duduk dengan anak yang menakutkan itu…”

ucap para laki-laki.

Mungkin yang duduk disebelahku adalah anak yang nakal sehingga tak ada yang mau duduk disana…. Kalau dilihat dari posisi tempat duduk …memang posisi kami terlihat memisah sendiri dari yang lain.

aktu pelajaran masih cukup lama… Jadi kuputuskan untuk pergi ke WC terlebih dahulu… Karena buru-buru aku bertabrakan dengan anak laki-laki… Hingga aku terjatuh.

” harus kau hati-hati ”

ucapnya mengulur tangannya sambil tersenyum.

Lalu dia pun pergi meninggalkan ku … Aku pun melanjutkan tujuanku.

Pelajaran dimulai

Jam Pelajaran pun di mulai …. Bu guru mulai sibuk mengabsen kami satu-persatu , namun pada giliranku…. Aku di berikan waktu maju kedepan untuk memperkenalkan diriku.

Selesai memperkenalkan diri aku kembali duduk di kursi ku… Namun kursi di sampingku tetap masih kosong.

Ketika Bu guru menanyakan PR kepada kami… Tiba-tiba anak laki-laki langsung masuk dan duduk di kursiku….ku coba melirik anak laki-laki ini…. Aku mengenalnya, anak yang bertabrakan denganku tadi pagi….. Aku coba menyapanya… Namun dia langsung menutup mukanya dengan tas punggungnya…. Seakan menolak hubungan denganku.

Selama jam pelajaran anak itu terus saja tidur…. Yang anehnya bu guru seakan membiarkannya tetap tertidur…. Aku kesal dengan anak laki- laki ini dia tak menghormati guru

” ibu…. Ada yang tidur di kelas….”

ucapku sambil mengangkat tanganku.

Kulihat ibu guru itu sedikit ragu-ragu… Dan akhir memanggil Alex untuk bangun… Dan menyuruhnya untuk mencuci muka…. Namun Alex nama anak itu tak kunjung kembali masuk hingga istirahat.

Saat sedang duduk di taman sekolah aku di dekati oleh ketua kelasku.

” hai… Aku alfiani….”

ucap nya.

” Meliliana ”

ucapku membalasnya.

” kau pindahan dari mana”

lanjutnya.

Ku sebut saja aku berasal dari ibukota dari provinsi ini…. Alfiani menjadi teman pertamaku disini dia orang yang yang baik… Kami ngobrol tentang banyak hal… Sampai akhir Alfiani memberitahu masalah Alex.

” harusnya kau menjaga jarak dari Alex….”

ucap Alfiani mengingatkanku.

” kenapa…. Kulihat dia anak yang baik….”

balasku.

” dia memang anak yang baik, pintar dan sedikit Tampan… ”

ujar nya.

” lalu apa masalahnya hingga semua orang menjauhinya….”

ucapku makin penasaran.

” dia punya julukan Si beruang Putih, entahlah dari mana julukan itu… Tapi sejak kejadian mengerikan waktu itu …. Aku dan semua orang menjaga jarak darinya….”

jelas Alfiani.

” Beruang putih, kejadiaan apa aku semakin tak mengerti maksud mu….”

tanyaku makin heran.

” kejadian pembantaian 7 anak SMA oleh Alex…. Aku tak tahu benar apa yang terjadi waktu itu… Karena aku tak berada disana… Namun aku melihat ketujuh anak SMA itu di bawa kerumah sakit oleh Ambulans…. Mereka semua luka berat dan beberapa terkena patah tulang… Sejak itu semua anak disini mau pun guru menjauhinya…”

penjelasan Alfiani yang cukup lengkap.

” mana mungkin anak SD mengalahkan Anak SMA”

ucapku tak percaya.

” pokoknya jangan mendekati anak itu…aku pun sempat tak percaya namun aku melihat sendiri buktinya”

ucap nya langsung pergi.

Alfiani terburu-buru meninggalkan ku…. Aku makin bingung dengan tingkahnya yang tiba-tiba meninggalkanku…. Ternyata aku melihat anak yang bernama Alex berjalan mendekati ku.. Aku cemas mungkinkah dia akan membalas kejadian tadi…. Dia duduk di sampingku… Aku ingin lari dari sini… Tapi tubuhku hanya mematung duduk di sampingnya.

” kau Anak baru…. Aku ingin kau jadi pacarku…”

ucapnya.

” Apa pacarmu….”

ucapku mengelengkan kepalaku.

” kalau kau tidak mau… Maka jangan pernah menggangu aku lagi…. Dan anggap aku tak ada … Seperti Anak-anak yang lainnya…”

tegasnya sambil berdiri dan menjauh.
Misi Balas Dendam Episode 24 - Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 24.1
Misi Balas Dendam Episode 24 – Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 24.1
Pages: 1 2 3 4 5

You may also like...