Misi Balas Dendam Episode 23
Misi Balas Dendam (Episode 23)
POV AGUNG
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 23 Hanya bulan terang menyinari cahaya misterus yang menemaniku dalam kesendirian sambil terus melahap setiap lintasan yang tersedia menuju rumahku….tak terasa akhir aku tiba diujung barat pulau jawa.
Memasuki tempat pertemuanku dengan salah satu saudaraku yang mengerikan… Kenapa tidak dia adalah orang terkuat di keluarga kami… Setelah Alex pastinya…ku henti laju kendaraanku… Aku keluar dari mobil untuk mencari lokasi pertemuan… Kulihat seorang mendekat dengan mengunakan jaket kulit hitam dan mengunakan topi.
” kau benar-benar bikin aku kesal…”
teriaknya.
” maklum macet…”
coba ku mengelak.
” dari sini aku yang akan membawa mobilnya”
ucap edi menyuruhku pergi dari kursi kemudi.
” jangan merusak mobilku…”
ucapku.
” aku akan membelikan mu yang baru jika ini rusak…”
teriaknya…sambil duduk di kursi kemudi.
” apa kabar Alex ya…”
ucapku khawatir… Ini sudah tengah malam dan belum ada kabar dari nya.
” dia pasti sedang tidur…”
ucap edi yakin saudaranya akan selamat.
” aku siap ”
ucapku memasang sabuk pengamanku… Edi adalah orang yang paling ugal-ugalan dalam membawa mobil.
” tunggu aku mencium bau wanita…”
ucapnya melihat jok belakang yang kututupi kain.
” aku baru menculik mereka … Untuk hiburan kita disana…”
ucapku cengengesan.
” kalau kau taruh seperti itu kita akan ketahuan saat akan melalui pemeriksaan di dermaga…bodoh…”
ucap edi keluar membuka pintu belakang… Dia mulai mengendong dr.Ana dan temannya ke bagasi.
” berikan aku tali …..”
teriak edi.
” ini tali nya….”
ucapku mendekatinya.
Kulihat dr.Ana dan temannya yang masih belum sadar akibat biusku… Di dudukkan… Lalu kaki di tekuk… Dan kedua kaki diikat bersama badannya menjadi satu…lalu mengelilingi tubuh keduanya dengan tumpukan tas dan alat yang ku bawa… Lalu menutup keduanya dengan sarung yang lubang bagian atas tetap di buat terbuka untuk nafas kedua saat di perjalanan.
Menempuh perjalanan singkat
” kalau seperti ini kita aman…”
ucap edi.
” baiklah ayo cepat kita bergegas pergi…”
ucapku.
Edi tak membuang waktu langsung menekan gas penuh…dia memang gila…. Waktu yang kami tempuh menjadi sangat singkat… Kami memasuki pelabuhan yang menghubungkan jawa dan sumatra… Untuk menyeberang pulang ke daerah kami.
” ed ada pemeriksaan di depan”
ucapku melihat banyak polisi melakukan pengecekan… Aku gugup dan khawatir.
“Tenang saja…”
ucap edi menenangkanku.
Saat kami mendekat… Salah satu polisi pun mendekati mobil kami.
” malam pak… Maaf menganggu perjalanan anda…”
ucapnya ramah.
” malam … ”
jawab edi… Sambil menunjukkan kartu anggota dari satuan yang cukup mengerikan dari tanah air ini.
” maaf pak kami tidak tahu …. Silahkan lanjutkan…”
ucapnya.
Edi kembali melanjutkan perjalanan tanpa ada pemeriksaan apapun.
“Sudah ku bilangkan tenang saja…”
ucap Edi tertawa.
” bagaimana kau masih ada kartu anggota saat kau sudah keluar…”
ucapku heran.
” aku memang ingin keluar … Tapi kaptenku tak memberi persetujuan aku untuk keluar … Mungkin karena kemampuanku… Jadi aku ceritakan padanya tentang persoalan kita…. Akhir dia menyuruh untuk pergi dan saat misi BALAS DENDAM kita selesai aku boleh kembali bergabung dengan sekuatku…”
ucapnya menjelaskan.
” pantesan saja kau masih memiliki identitas itu…”
ucapku.
Kami memasuki kapal.. Aku dan edi tidak meninggalkan mobil … Karena aku kasian pada dua calon budakku.
” dari mana kau dapat barang sebagus ini…”
tanya edi.
” ooh aku dapat dari kota pelajar… Mantapkan barangku… Aku melakukan semuanya sendiri loh…”
jawabku bangga.
” aku minta temannya saja…”
ucapnya santai.
” enak saja kau… Itu oleh-oleh untuk Alex… ”
balasku.
” apa Alex menyukai hal seperti itu… Bukannya dia lebih suka menyendiri…. Dia tak akan mau menerima hadiahmu”
ucap edi.
Mendengar ucapan Edi aku baru sadar… Dengan 3 budak milik Alex… Takutnya monster ini akan macam-macam pada mereka.
” Alex sekarang berubah… Bahkan dia memiliki 3 orang budak di rumahnya…”
ucapku.
” 3 orang… Apa ini aksi frustasinya karena tak bisa memiliki Liana…”
sahut Edi.
” entah lah… Yang jelas dia memiliki budak saat ini…. Ini juga yang mengilhami ku untuk melakukan hal seperti ini”
lanjutku.
” jadi anak itu sudah banyak berubah… Bagaimana kemampuannya…”
tanya edi kembali.
” kekuatannya mengerikan… Aku pernah mencoba mengetes kemampuannya… Aku kalah telak padahal aku sudah mengunakan obat yang ku ciptakan….”
jawab ku.
” menarik aku jadi ingin mengetest kemampuannya juga sekarang…”
ucap edi tertantang dengan upgrade kemampuan Alex yang dia ketahui empat tahun yang lalu masih sangat minim.
” kali ini kau yang akan kalah….”
ucapku.
” sebelum kita tiba disana aku ingin memberi tahu 3 hal tentang budak Alex… “
Pertama, Tia wanita yang cantik, tinggi, bertubuh paling sekal , dia memiliki satu orang anak dan memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan Alex dengan sempurna… Jangan mencoba mendekati atau menyentuhnya… Dia sedang mengandung anak Alex…
Kedua, Hera dia wanita tercantik dan bertubuh tinggi… Kulit pun putih bersih… Kalau wanita ini mungkin kau bisa mencicipinya… Karena tuannya adalah hadi …
Ketiga dia bernama, Nura aku belum pernah melihatnya … Dia di bawa kerumah karena dia sudah hidup sebatangkara setelah ibu meninggal… Dia juga bekerja di kantor Alex…
Itulah ketiga budak Alex….”
jelas ku untuk memberi informasi pada Edi.
” baiklah… Terima kasih infonya… Lalu siapa hadi…”
tanya Edi.
” dia adalah salah satu anak buah Alex di Pemerintahan… Dan dia yang mempunyai ide untuk menculik Tia dan Hera…. ”
balasku.
” menarik juga … Dia di pihak kita atau lawan…”
tanya Edi.
” ntah lah aku belum mengeceknya… ”
ucapku singkat.
” kalau begitu biarkan aku saja yang menginterogasinya…”
ucap Edi.
” terserah mu saja….”
ucapku.
Suara klakson kapal menunjukkan dia akan merapat ke pelabuhan… Kulihat ikon kota ini terlihat dari atas kapal… Siger yang di agungkan kota selamat datang di pulau sumatra… Menunggu antrian panjang keluar dari kapal besar ini… Sampai akhirnya giliran kami …. Edi memacu kembali mobilku… Masih butuh 9 jam untuk sampai di kota kami.
Semakin dekat untuk memulai petualangan besar kami … Ini untuk pertama kali kami berempat akan berkumpul… Setelah sumpah empat tahun untuk mengembangkan diri masing-masing sebelum misi BALAS DENDAM … Aku sudah melihat perkembangan Alex yang luar biasa… Lalu bagaimana dengan Edi dan Adi semenakutkan apa mereka…
Tapi aku juga sudah berkembang bukan anak yang akan bersembunyi di belakang ketiga saudaraku… Mungkin aku tak sekuat Edi, sesadis Adi dan semisterius Alex dengan banyak kekuatan yang tersembunyi… Aku akan membantu misi BALAS DENDAM kami itu lah sumpahku… Meskipun nanti dengan nyawaku sekalipun aku siap.
Beberapa jam kemudian kami tiba di daerah … Tempat yang ku cintai … Cuaca begitu mendung daerah seperti mengetahui sekejap lagi akan ada pertumpahan darah di sini.
” sebaiknya kita tak usah kebut… Sangat berbahaya mengendarai dalam kabut…”
ucapku pada Edi.
” sudah tidurlah aku yang mengendarai ini….”
ucapnya.
Kami sampai kota kecil di bawah gunung yang berdiri gagah di belakang kami… Dan laut yang terbentang memanjang… Ciptaan tuhan yang mengagumkan milik kampung halamanku.
Sesampai di kota
Tiba dikota… Kami melihat puluhan mobil polisi dan ambulans hilir mudik didalam kota… Edi pun menghentikan mobil untuk bertanya dengan beberapa warga.
” maaf kenapa banyak polisi disini…”
ucap Edi bertanya pada warga.
” terjadi pembunuhan berantai pak…”
ucap seorang warga.
” pembunuhan bagaimana pak…”
ucapku.
” awalnya ada serangan di mess milik As Company, lalu rumah Wili dan gudang milik Goldrich Company terbakar banyak korban disana…. Pagi ini giliran ayahnya wili dan keluarga di habisi dan di bakar…”
jelas warga itu.
” sepertinya dua raksasa perusahan di kota ini mulai berperang lagi….”
ucap orang yang terlihat tua.
” wah bahaya kalau gitu pak… ”
ucapku.
” terima kasih pak… Selalu hati-hati… ”
ucap edi melanjutkan perjalanan kami kerumah.
” siapa yang membunuh Suroso… Apa Alex yang melakukannya…”
ucapku.
” luarbiasa … Sehebat apa saudaraku itu…”
ucap Edi yang justru bahagia.
” ed… Kenapa kau malah senang…”
tanyaku.
” tidak apa-apa…. ”
ucapnya.
Kami sampai di perkarangan SPBU yang tertutup… Dan langsung masuk ke dalam rumah Alex.
” SPBU benar-benar tutup ya….”
ucapku.
” biarkan saja…. Tak ada yang berubah dari rumah ini….”
ucap edi segera keluar dari mobil.
“Kalian terlalu lama ….”
Ucap seseorang yang duduk di depan garasi rumah.
“Jadi kau tiba duluan….”
ucapku.
” dimana Alex… Aku ingin bertarung dengannya…”
ucap Edi.
” sebaiknya kita masuk ”
ucap ku.
Edi yang tak sabar langsung berteriak sambil memasuki rumah.
” pencundang dimana kau….”
teriaknya.
Adi bangun dari tempatnya duduk sambil menarik rantai…. Ku lihat wanita cantik penuh dengan luka dan berkalungkan rantai ada disana.
” siaapaa dia Adi….”
ucapku.
” aku mengambilnya saat aku membunuh semua keluarga nya…”
ucapnya sambil menarik rantai hingga wanita itu bergerak merangkak mengikuti Adi masuk.
” jadi bukan Alex yang menghabisi keluarga suroso… tapi dia…”
gumamku.
Aku pun masuk ke dalam rumah …. Kulihat edi sedang bersenang-senang dengan Alex sambil tertawa… Mereka saling pukul bergantian… Ini lah keluargaku yang Mengerikan, aneh dan namun saling perduli.