Wild Love Episode 11
Wild Love (Episode 11)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 11, Kumpulan asap yang berterbangan masih melayang diatas kepalaku. Mulai terbawa angin semilir yang lewat di pekarangan rumahku. Kepalaku menoleh kebelakang ke arah pintu belakang rumahku. Kulihat seorang wanita memakai jarit berwarna coklat bermotifkan batik khas daerah.
Di bagian badannya kebaya dengan motif kembang-kembang berwarna hitam. Pada kebayanya hanya bagian kembang-kembangnya saja yang tidak transparan dan bagian di luar kembang tampak transparan memperlihatkan kulit tubuh si pemakai. Kebaya yang sangat seksi hingga memperlihatkan lipatan payudaranya. Dengan kebaya yang transparan terlihat kutang berwarna hitam tanpa tali kutang menyangga kedua payudaranya yang seakan-akan minta keluar dari sarangnya.
Kulihat wajahnya sendu, dengan riasan sederhana dan rambut yang di kucir sanggul. Dia tersenyum manis kepadaku, senyuman menggoda minta di tubruk dan di puaskan sekarang juga. Ah cantiknya, wanita ini. Aku berdiri dan kutarik pelan ke arahku. Kupeluk dan Kulumat bibirnya.
“Sudah tidak tahan ya sayang?”
Tanya Ibu kepadaku, ketika melepaskan ciumannya.
Dedek kecil yang terus minta jatah
Aku tidak membalas jawaban Ibuku, aku kembali menciumnya, melumatnya, menyedotnya bahkan menjilatinya. Tangan Ibu kemudian melepaskan sabuk yang aku kenakan, perlahan di bukanya celanaku kemudian resleting celana.
Jatuh kebawah celanaku, tampak tonjolan dedek arya di belakang CD yang seakan-akan tidak muat menutupinya. Di tarik secara perlahan celana dalamku hingga bagian bawah selangkanganku. Di elusnya dedek arya secara perlahan oleh kedua tangan Ibu, dengan bibir yang masih meladeni ciumanku.
“Ahhh… elus teryus byu… hmmmmm… slrup…”
Rintihku sambil mencium Ibuku.
Lalu didorongnya aku pelan, aku tahu maksud Ibuku. Kuposisikan diriku duduk di kursi. Ibu secara perlahan menarik celanaku kemudian celana dalamku dengan bantuanku yang agak sedikit mengangkat pinggangku. Kini telanjanglah bagian bawahku dengan dedek Arya yang mengacung kearah Ibuku.
“Padahal baru beberapa menit tapi sudah ngangenin”
Ucap Ibuku yang langsung menjilatinya.
“Ahhh… nikmat bu… lidah Ibu memang enak, ayo bu dikulum”
Pintaku.
Ibu kemudian mengulumnya, dengan nafsu yang menggebu-gebu aku pegang Kepala Ibu. Ibu yang gelagapan kemudian memundurkan kepalanya.