Wild Love Episode 05

Wild Love (Episode 05)

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 5, Aku bangun lebih pagi dari biasanya entah karena apa aku pun tak tahu. Kulihat jam dinding yang berdetak mengikuti kegundahan hatiku menunjukan jam 4 pagi. Ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi, ketika kakiku mendarat di pijakan terakhir kuarah kepalaku menoleh ke arah kamar orang tuaku. Sunyi senyap, membuat darahku membeku ketakutan.

Secepatnya aku masuk kamar mandi, mencoba menghapus semua kejadian dimalam kemarin dengan guyuran air, Segaaaaaaar!. Dengan hanya mengenakan handuk yang aku lilitkan pada pinggangku, aku keluar dari kamar mandi. Tak lupa aku mengarahkan kedua mata ini ke arah kamar orang tuaku lagi tapi tetap sunyi yang membuat aku semakin takut untuk mengingat apa yang terjadi semalam.

Segera aku naik untuk berganti pakaian, menata semua pakaianku, kumasukan dalam koper, ya aku harus pergi dari rumah ini, aku telah bertindak bodoh semalam, dan jujur saja aku malu bagaimana cara menatap Ibu. Jam berdetak menunjukan 05.30, tak biasanya sesepi ini.

Merenungkan semua kesalahan

Dihari-hari sebelumnya selalu terdengar kesibukan dibawah sana, kadang suara air mengalir ditempat cucian piring, kadang suara sesuatu yang digoreng tetapi hari ini hilang semua karena logikaku yang tertutup birahi. Bagaimana kalau Romo tahu apa yang aku lakukan? Mungkin sekarang aku sudah menjadi seonggok tulang berbalut daging. Kumerenung dan merenungi semua kesalahanku.

Tik tiik tik tiik tik kulihat jam dinding dikamarku, tepat jam setengah tujuh, aku langkahkan kakiku turun ke lantai bawah. Tak kulihat lagi wanita paruh baya nan cantik dan rupawan yang biasa menyapaku dengan senyuman dan parahnya tidak ada makanan yang tersedia di meja makan. Ibu dimana? Ibu maafkan aku. Kulihat pintu kamar Ibuku masih tertutup kuangkat kakiku satu per satu menuju kamar Ibu.

Tok Took Tok. Ku ketuk pintu kamar Ibuku.

“Ibu”

Suaraku lirih.

“Bu, Arya berangkat kuliah dulu, sekalian Arya mau pamit mencari tempat kos. Maafin Arya bu….sekali lagi maafin Arya bu, Arya minta maaf”

Hiks kataku dengan mata yang menggenang dan kemudian melncur deras.

Kleeeeek pintu kamar Ibu terbuka. Cantik sekali, sangat cantik seorang wanita dengan kebaya warna putih dan jarit berwarna putih serasi dengan kulitnya. Riasan yang sederhana tapi tidak menor, dengan rambut yang digelung kebagian belakang tanpa sanggul. Kulit yang putih sangat serasi. Ku usap air mataku yang mengalir, dan ku perlihatkan senyum kepada ibu. Tapi tak kulihat senyuman itu. Hufttt.

“Kamu boleh ngekos, dan mulai besok kamu bisa temui Ibu kamu di Pemakaman terdekat sini”

jawab Ibuku dengan mata sembab , mungkin karena menangis semalaman.

Ibu kemudian membuang pandangannya. Jawaban yang menakutkan, mengerikan, membekukan darahku, membuatku tertegun dan kebingungan.

“Bu, jangan bilang kaya gitu to. Arya menyesal sudah melakukan hal bodoh terhadap Ibu dan…”

Kataku terhenti.

“Kono mangkato ora usah balik maneh, tinggal sesuke nyekar ning kuburan, gampang to? (sana berangkat saja tidak perlu pulang lagi, tinggal besuk ziarah kekuburan, gampangkan?)”

Jawab ibu sambil tetap tidak memandangku. Aku hanya tertunduk dihadapan Ibu.

“Apa yang bisa Arya lakukan agar Ibu benar-benar memaafkan Arya?”

Tanyaku lirih dengan tetap sambil menundukan kepala.

“Ibu akan maafkan Arya asal Arya mau tetap dirumah tidak ngekos dan menemani Ibu, Ibu tahu itu adalah sebuah kesalahan tapi itu semua karena rasa sayang Arya ke Ibu”

Lanjut Ibu.

“Dan Jika memang Arya sayang Ibu dan Arya ingin Ibu memaafkan Arya”

Jawab Ibu berhenti suasana kembali hening.

Ibu kemudian masuk kamar, terlihat ibu mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuatu. Ibu kembali di hadapanku tapi tetap saja tidak memandangku padahal biasanya aku selalu mendapatkan senyuman darinya.

“Disitu sudah Ibu tulis ukuran jari Ibu. Ibu ingin kamu belikan cincin itu saja tapi dengan uangmu sendiri, ukurannya harus pas”

Ibu memotong perkataanku dengan penjang lebar sama dengan Luas. Sambil menyerahkan gambar cincin emas kepadaku.

“Bu ta ta tapi untuk Apa?”

Jawabku heran.

“Ibu kepengen saja, katanya pengen dimaafkan”

Jawab Ibu ketus sekali, aku hanya mengangguk.

“Sudah lama Ibu tidak mendapatkan hadiah dari orang yang sayang sama Ibu bahkan anak sendiri juga tidak pernah memberikannya ke Ibu”

Jawab Ibuku ketus yang membuat aku tertegun dan malu.

“Baik bu”

Jawabku sambil menunduk.

“Ibu harap kamu benar-benar membelikannya”

Ucap Ibuku yang kujawab hanya dengan anggukan yang penuh dengan rasa takut.
Wild Love Episode 05 menceritakan seorang remaja yang ingin membelikan cincin untuk ibunya simak ceritanya Royal Win Indonesia Entertainment.
Wild Love Episode 05- Royal Win Indonesia Entertainment
Pages: 1 2 3 4

You may also like...