Misi Balas Dendam Episode 19
Misi Balas Dendam (Episode 19)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 19 Ku langkahkan kakiku keluar dari kamar orangtuaku aku tak melihat mereka bertiga, jadi kuputuskan untuk menuju ke dapur untuk mengisi perutku. Tiba di dapur kulihat wanita bertubuh seksi sedang menyusun piring yang baru di cucinya.
“Malam sayang”
Ucapku mengagetkan Tia.
“Huuu aku kaget kukira kau Hadi”
Ucapnya.
“Hadi, sedang sibuk 2 minggu ini dia tak akan balik”
Ucapku.
“Yess kalau begitu aku aman”
Ucap tia bahagia.
Aku pun tertawa melihatnya tapi Tia segera menghentikan kebahagiannya dan mulai menyusun piring kembali.
“Tia kau masih marah padaku”
Ucapku.
“Aku tak marah aku kesal padamu”
Ucapnya.
“Yang tadi pagi benar-benar aku tak tahu yang tidur itu bukan kamu”
Ucapku.
“Berarti kau belum mengenalku”
Balasnya sewot.
“Banyak yang belum kuketahui darimu makanya aku ingin mengenalmu lebih jauh”
Ucapku membujuknya.
“Aku kecewa padamu tuan, apa aku saja tak cukup. Kenapa kau mencari yang lain”
Lanjut Tia.
“Ya ampun, siapa bilang aku tak puas denganmu justru aku ingin ini ”
Ucapku menyentuh bagian intim Tia.
“Tuan jangan disini bagaimana kalau Nura dan Hera belum tidur”
Ucap Tia menikmati sentuhanku.
Kulahap bibir seksi Tia di balas dengannya, lidah kami saling bertemu.
“Aku kangen denganmu”
Bisikku.
“Tuan kita lakukan ini di kamar saja”
Ucap Tia khawatir.
“Buka bajumu Tia”
Perintahku sambil terus menyerang leher putih Tia.
“Aakhh baik tuanku”
Tia pun mulai membuka perlahan- lahan pakaiannya.
“Dirumah ini hanya aku tuanmu”
Ucapku.
“Aku budakmu tuan akhhh akhh”
Ucap Tia sambil mengerang saat aku mulai mempermainkan payudaranya.
“Tia payudaramu makin kenyal saja sih”
Pujiku sambil menggengamnya cukup lama.
“Karena tuanku pintar memijitnya”
Ucap tia sambil mengelus rambut.
Aku mulai merasakan kenikmatan saat Tia melakukan sentuhan tangannya kekontolku yang masih tersembunyi di dalam celana pendekku. Aku juga tak diam, aku mulai menjilat payudara sekal milik Tia.
“Akhh tuaan”
Ucap Tia mendesah cukup keras.
Mendengar desahannya makin kupercepat jilatan dan sesekali kecupan di payudaranya.
“Susu ini yang kusuka”
Ucapku.
Hanya di balas erangan hebat Tia rambut Tia pun mulai terurai. Setelah dia mendapatkan kenikmatan dariku, kali ini kukenyot kuat payudara membuat tubuh Tia mengejang dengan mengengam bahuku dengan keras.
“Tuan aku inginnn kontolmu aku ingiiinn aaaahhh”
Desahnya.
Aku tarik salah satu kursi makanku, aku suruh Tia duduk disitu kuangkat kedua kakinya kebahuku membuat vagina nya terlihat jelas. Rambut halus disampingnya, ku tarik turun celanaku, karena kontol ku sudah memberontak dari tadi ingin mencicipi vagina milik Tia yang amat mengoda. Tia memegang erat kursi saat aku mulai mengusap batang kontol di sekitar vaginannya.
“Aakhhh akhhhhhh Tia budakmu inginn itu”
Ucapnya mendesah sambil memegang kontolku dan mengocoknya dengan tangannya.
“Kau ingin senjataku masuk budak binalku”
Ucapku.
Menuntun ke lubang
Akibat perkataanku Tia mulai menuntun kontolku mendekat kelubang hangatnya.
“Tuan Tia gak kuaat pengen cepat ngerasaiin ini”
Ucapnya meracau.
“Kau budak yang tidak sabaran ya”
Ucapku memukul pantatnya.
“Aakhhh tapi jangan kuat-kuat nanti anak kita jatuh”
Ucapnya membuatku sedikit bingung maksudnya tapi aku tak perduli.
Aku mulai menusukkan kontol panjang dan besarku kelubang itu membuat Tia menegang dan merekatkan kedua giginya, tangannya mencengkram kuat kursi.
“Tuaannn aaaghh pelaaann”
Ucapnya.
Saat hampir setengah kontol masuk kedalam vaginanya, aku rasakan sesuatu yang hangat keluar dari lubang vaginannya membuat kontolku lebih mudah melesat masuk kedalamnya.
“Yaaa akkkh pelaan pelaaan tuaann”
Ucap tia mengerang.
Aku mulai membuat pinggulnya bergoyang-goyang saat kutarik dan masukkan kembali kontol, sengat-sengatkan kenikmatan menguasai penuh dia mulai tak bisa mengontrol desahan yang makin keras.
“Aakhhh nikmmaat teruusss trusss akhhhhh akhhg”
Erangnya.
Dengan posisi kakinya dibahuku seperti ini membuat kontolku mampu masuk hingga keujung vaginanya, membuat Tia tak hentinya mengeluarkan desahan kenikmatan.