Wild Love Episode 20
Wild Love (Episode 20)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 20 Sebuah pemandangan yang mengagetkan aku, wanita paruh baya yang tubuhnya langsing sama seperti Ibuku ini dengan kulit putih dan wajah keturunan India sedang membuka lebar kedua pahanya. Jarinya tampak mengelus-elus vaginanya yang hanya tertutup oleh celana dalam G-String bagian tubuh atasnya hanya tertutup tank-top yang memperlihatkan lengan dan tali tank-topnya. Sangat tampak kedua susunya yang lumayan besar dan pernah aku jamah itu. Dia memandangku dengan penuh nafsu yang sangat besar, wajahnya sendu dan memerah karena sesuatu yang tertahan. Aku segera menutup pintu dan menguncinya.
“Tante sudah kangen”
Ucapnya yang kemudian berdiri. Pikiranku mulai melayang entah kemana membuat aku juga sangat ingin menyentuhnya tapi sebuah ucapan mulai terdengar di dalam otakku.
“Perlakukan mereka seperti lonthe, atau Ibu tidak akan mau kamu sentuh lagi”
Ya itu adalah ucapan Ibu yang kemudian membuatku sedikit tenang.
“Tante tetap disitu jangan mendekatiku atau aku akan pulang”
Ancamku kepada tante.
“A a ada apa arya? Apakah tante buat salah?”
“Maafkan aku sobat”
Ucapnya yang seketika itu berhenti melangkah. Aku kemudian memutar otakku
“Tante siapanya aku?”
Ucapku pelan.
“Tante ya tante yang berjanji untuk melayanimu”
Ucap tante.
“Ya tante memang berjanji akan melayani arya, tante ingin ini kan?”
Ucapku sambil mengelus-elus dedek arya yang masih tersembunyi di dalam celanaku.
“Iya iya tante mau itu, tante mohon”
“Tante akan lakukan apapun asal kamu mau memasukan ke tempik tante”
Ucap tante, sambil melihatku dia mengelus-elus vaginanya sendiri dengan sangat keras hingga dia terjatuh dengan kaki menekuk kebelakang dan memandangku.
“Arya tante ingin”
Ucap tante memohon kepadaku, aku sebenarnya tidak tega tapi aku telah berjanji pada Ibu.
“Tante buka pahanya dan kocok sendiri dulu, Arya pengen lihat seberapa besar keinginan tante kepada arya”
Ucapku kepada tante.
Tante kemudian duduk dan membuka kedua pahanya di telusupkannya jari tante kedalam vagina sendiri dan mengocoknya. Aku yang melihatnya sebenarnya ingin langsung menubruk tapi tidak, Lalu aku hanya akan melayani Ibu saja bukan dia, dia yang harus melayaniku atau aku kehilangan Ibu.
“Arghhhh arya Ima suka kontol Arya arggghhhh ima pengen kontol arya orgghhhhh”
Rintih tante ima.
“Yang keras tante, arya ingin lihat cepet lebih keras sampai tante keluar”
Ucapku sedikit membentaknya.
“Arghhhh tante keluar yah arya tante keluar aaaaaahhhhh”
Rintih tante dengan suara yang pelan.
Aku yang melihatnya mulai berpikir mengenai waktu sebelum tante bertemu dengan pakdhe. Setelah itu aku melangkah mendekatinya dan jongkok di depannya sambil mengelus pipinya.
“Tante apa benar tante mau melakukan apapun untuk arya?”
Ucapku pelan.
“Iyah iya tante mau”
Ucap tante tersengal-sengal.
“Bohong tante bohong, arya pulang ah”
Ucapku sedikit mempermainkan nafsunya, tante dengan cepat memegang tangan kananku dan menariknya pelan.
“Jangan jangan pulang tante mohon, tante mau melakukan apapun untuk arya asal arya senang tante mauhhh”
“jadi pelayan atau apapun itu tante mau sayang”
Ucap tante tersengal-sengal kepadaku, aku mendengarnya begitu bernafsu tapi aku tahan agar aku bisa mendengarnya menyebut kata-kata seperti yang diinginkan Ibu.
“Pelayan? bohong ah tante bohong tante ndak sepenuh hati ngomongnya, masa pelayan, pulang ah”
Ucapku dengan senyum dan mencoba melepaskan genggaman tante tapi genggaman itu semakin erat di tanganku. Tante melihatku dengan wajah sendu dan wajah bernafsunya.
“Tante mau melayani arya, tante mau disuruh arya, tante siap jadi pelayan arya, mau jadi lonthemu, budhakmu semua yang arya inginkan akan tante turuti semuanyahhh”
Ucapnya sedikit tersengal.
Aku kemudian mendekatinya dan mencium bibirnya sembari tanganku mengelus-elus vagina tante dan tanganku satunya mengelus-elus susu yang hanya terbungkus tank-top. Ciuman begitu lama dengan tujuan menaikan nafsu tante agar tante ima bisa hanyut dalam nafsunya. Aku mengakhiri ciumanku terlihat kekecewaan di wajahnya.
“Tante, arya pengen lihat tante pakai bikini, punya tidak?”
Tanyaku, tante hanya mengangguk.
“Pakai tante, yang seksi biar arya tambah semangat”
Ucapku dan dengan tanggap tante langsung berdiri dan menuju ke kamarnya.